Harga Jual Ubi Jalar Turun Drastis, Petani di Kuningan Merugi

Harga jual ubi jalar di tingkat petani di Kuningan turun drastis. Petani merugi.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
PANEN UBI JALAR - Seorang petani memanen ubi jalar di Kuningan, Kamis (6/2/2025). Harga jual ubi jalar di tingkat petani turun drastis. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Harga ubi jalar di Kuningan mengalami terjun bebas. 

Hal ini jelas merugikan petani. 

"Untuk harga jual ubi jalar, tahun ini sangat memprihatikan dan kami merasa rugi dari biaya produksi yang tidak bisa kembali," kata Maman (45) salah seorang petani di Kuningan saat diwawancara, Kamis (6/2/2025).

Biaya produksi tidak kembali ini akibat harga jual per kilogram hanya Rp 2.200.

Kemudian, kerugian besar akibat biaya tambahan untuk para tani penggarap atau buruh tani.

"Untuk masa panen sekarang harga jual murah. Dibanding masa panen sebelumnya yang dihargakan sekitar Rp 2.500 per kilogramnya," katanya. 

Penyebab harga jual turun, kata Maman, kejadian ini sering terjadi pada masa panen ubi jalar.

"Untuk tanaman ubi jalar memang sebenarnya untung-untungan. Nah, untuk masa panen tidak baik itu akibat melimpahnya ubi jalar di setiap daerah," katanya. 

Biaya produksi terbesar, kata Maman, setiap pengolahan hingga masa panen itu semua harus mengeluarkan biaya. 

"Perlu diketahui ya, jadi biaya pengolahan hingga masa panen ubi jalar, itu semua harus mengeluarkan uang sebagai ongkos kerja." 

"Seperti mulai pembuatan lahan tanam yang disebut pecalan itu ada biayanya, terus pas tanam, sebar pupuk hingga penyiraman harus dilakukan. Belum lagi praktik buka tutup tanah pada bibit ubi jalar tersebut," katanya. 

Baca juga: Benih Padi di Kabupaten Cirebon Tahan Banjir Hingga Lima Hari, Distan Pastikan Panen Tetap Aman

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved