Pohon Randu Gede Tumbang di Indramayu

Pohon Randu Gede yang Tumbang Menyimpan Sejarah Panjang, Diprediksi Sejak Berdiri Indramayu

Pohon Randu Gede yang Tumbang Menyimpan Sejarah Panjang Indramayu Dari Masa ke Masa, Diprediksi Sudah Ada Sejak Awal Berdiri Indramayu

TribunCirebon.com/ Handhika Rahman
Pohon randu gede di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu tumbang, Minggu (5/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pohon Randu Gede di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu menyimpan historis panjang sejarah Indramayu dari masa ke masa.

Pohon raksasa berusia ratusan tahun tersebut pada Sabtu (4/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB diketahui tumbang.

Menurut Founder Yayasan Indramayu Historia Foundation, Nang Sadewo, pohon Randu Gede yang tumbang ini diperkirakan sudah berusia sekitar 400 tahun. Pohon ini diduga sudah ada sejak awal terbentuknya Kabupaten Indramayu.

Baca juga: BREAKING NEWS- Kecelakaan Maut Tol Purbaleunyi KM 97 Libatkan Bus Primajasa, Truk dan Mobil Travel

Bagian kayu pohon ini pun diketahui pada beberapa bagiannya sudah mengeras menyerupai batu dan nyaris menjadi fosil kayu.

“Kaitan dengan pohon tumbang ini, memang di era trah Wiralodra tidak ditebang, makanya prediksi kita ini usianya sudah 400 tahunan,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (5/1/2025).

Nang Sadewo mengatakan, keberadaan Randu Gede ini pada zaman dahulunya adalah tetenger atau penanda pusat kota Indramayu.

Baca juga: Tak Kuat Tanjak, Truk Batu Bara Akibatkan Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 2 Orang Luka-luka

Ini pula yang membuat pohon itu menjadi yang paling besar di antara pohon-pohon lain dan menjulang tinggi di pusat kota Indramayu.

Menurut Nang Sadewo, Pohon Randu Gede juga dikenal dengan sebutan Magersari yang artinya pembatas pusat pemerintahan.

Dirinya bahkan menilai, keberadaan pohon Randu Gede ini juga bisa dikatakan sebagai peninggalan sejarah yang masih tersisa di wilayah Magersari. Peninggalan-peninggalan lainnya saat ini diketahui sudah banyak yang hilang.

Baca juga: Melintasi Desa Candiwulan Kecamatan Adimulyo Kebumen, Tol Jogja-Cilacap Telan Rp38,47 Triliun

Masih disampaikan Nang Sadewo, di zaman penjajahan, pohon randu gede ini juga punya peranan penting.

Lokasi setempat menjadi kawasan Rijstpellerij atau Pabrik Penggilingan Padi zaman Belanda yang berakhir sekitar tahun 1927.

“Jadi pabrik berasnya ada di kawasan pohon yang sekarang tumbang dan gudang berasnya ada di samping BPK Penabur, jadi ini merupakan kawasan yang menarik,” ujar dia.

Selain itu, kawasan Randu Gede ini juga turut menyimpan sejarah yang kelam. Konon, dalam beberapa tragedi, wilayah setempat menjadi tempat eksekusi tahanan-tahanan.

Baca juga: Jose Manuel Gomes da Silva Resmi Jadi Pelatih Kepala Arema FC, Pernah Melatih di Liga Portugal

Di samping pohon randu gede, lanjut Nang Sadewo, juga terdapat sebuah bangunan yang dikenal dengan sebutan Bramasta. 

Tempat itu dahulunya menjadi tempat berpesta orang-orang Eropa. 

Seiring berjalannya waktu, tempat itu menjadi arena masyarakat untuk berolahraga, hingga terakhir menjadi tempat yang terbengkalai.

“Jadi sejarah itu memang ada sisi baik dan buruknya. Dibalik itu, Randu Gede ini menjadi suatu ikon yang sangat melekat bagi Indramayu,” ujar dia.

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved