Ketika Jalan Tol Jadi 'Guru': Kisah Witno dan Perubahan Tol Cipali

Salah satu cerita datang dari Witno (40), seorang sopir truk asal Cirebon yang kini menjadikan keselamatan berkendara sebagai pedoman hidupnya

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Potret ruas Tol Cipali diambil dari dalam mobil saat melintas 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Bentangan aspal di Tol Cipali, sepanjang 116,75 kilometer, bukan hanya menjadi arena perlombaan waktu bagi ribuan kendaraan, tetapi juga saksi bisu berbagai cerita manusia, dari kisah penuh risiko hingga pelajaran tentang arti keselamatan.


Salah satu cerita datang dari Witno (40), seorang sopir truk asal Cirebon yang kini menjadikan keselamatan berkendara sebagai pedoman hidupnya.


Dia pernah menjadi bagian dari angka statistik yang nyaris menambah daftar kecelakaan di Tol Cipali.


"Dulu, saya berpikir bahwa yang penting sampai cepat."


"Sabuk pengaman sering saya abaikan, dan kecepatan tinggi seperti menjadi kebiasaan," ujar pria asal Tegal itu saat diwawancarai Tribun, Jumat (29/11/2024).


Namun, malam penuh kecemasan mengubah segalanya.


Ketika mengemudi dengan mata yang lelah dan pedal gas yang ditekan terlalu dalam, kendali mobil hilang di tengah laju kendaraan.


Meski tubuhnya selamat tanpa luka serius, insiden itu meninggalkan goresan mendalam di benaknya.


"Saat itu, saya sadar bahwa bahaya di jalan tol bukan hanya soal diri saya, tapi juga orang lain."


"Dampaknya bisa sangat besar," ucap pria yang berprofesi sebagai sopir sebuah perusahaan tersebut.


Kini, Witno tak hanya mengubah cara berkendaranya.


Ia juga menjadi agen perubahan kecil bagi teman-temannya, mengingatkan pentingnya menjaga kecepatan, menggunakan sabuk pengaman, hingga berhenti di rest area jika lelah.


"Rasanya bersalah sekali kalau sampai saya abai lagi."


"Ini tanggung jawab saya untuk keluarga dan sesama pengguna jalan," jelas dia.

Potret ruas Tol Cipali diambil dari dalam mobil saat melintasloi
Potret ruas Tol Cipali diambil dari dalam mobil saat melintas


Bukan rahasia bahwa Tol Cipali pernah menyandang predikat sebagai salah satu jalur tol paling mematikan.


Berdasarkan data dari Buku Tahunan Badan Pengatur Jalan Tol 2022, ruas ini mencatatkan 46 korban meninggal dari 308 kecelakaan.


Namun, perbaikan terus dilakukan. 


Tahun 2024, Astra Tol Cipali mencatat penurunan angka kecelakaan sebesar 4 persen dan fatalitas turun hingga 22 persen pada semester pertama.


Direktur Astra Tol Cipali, Rinaldi menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari penerapan kerangka 3E (Education, Engineering dan Enforcement).


"Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan jalan tol yang aman dan nyaman, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Rinaldi.


Langkah nyata ini melibatkan kampanye keselamatan yang dilakukan di berbagai titik strategis, termasuk rest area.


Salah satunya adalah peluncuran Buku Saku Cipali (BUSALI), panduan keselamatan berkendara yang mudah dipahami pengguna jalan.


Imbauan juga disebarkan melalui kanal media sosial Astra Tol Cipali.


Dari sisi rekayasa teknis, 164 kilometer guardrail, 90,6 kilometer wire rope, dan 18.600 guide post telah dipasang di ruas jalan ini.


"Selain itu, pemasangan speed reducer di 20 titik menjadi pengingat keras bagi pengemudi agar menjaga kecepatan," ujarnya.


Inovasi tak berhenti di sini.


Grup Astra melalui berbagai unitnya, termasuk Astra Infra, meluncurkan kampanye “Trip to Safety”.


Dalam acara ini, kendaraan dari berbagai lini Astra, seperti Toyota, Daihatsu dan BMW, menunjukkan keunggulan fitur keamanannya, mulai dari Toyota Safety Sense, Advanced Safety Assist (ASA), hingga Active Driving Assistant.


"Keselamatan adalah tanggung jawab bersama."


"Inisiatif kami bertujuan memastikan setiap perjalanan, terutama di ruas panjang seperti Cipali, berlangsung aman dan nyaman," ucap Ardam Rafif Trisilo, selaku Corporate Communications & Sustainability Management Department Head ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan.


Selain itu, Astra Infra juga melakukan proyek perbaikan kualitas jalan melalui pengerjaan scraping, filling, overlay dan peremajaan rest area.


Bahkan, koordinasi intensif dengan Korlantas Polri dilakukan melalui Command Center KM 188, dilengkapi dengan pemantauan melalui 295 CCTV yang tersebar setiap kilometer di ruas tol.


Berbagai upaya ini seolah menegaskan komitmen Astra Infra untuk terus menjaga Tol Cipali sebagai jalur yang aman bagi setiap pengendara.


"Langkah-langkah ini tidak hanya menyasar ruas Cipali, tetapi juga diterapkan di ruas Tol Tangerang-Merak dan Tol Jombang-Mojokerto," jelas di 


Dengan segala perubahan ini, Tol Cipali kini menjadi lebih dari sekadar lintasan kendaraan.


Ia adalah tempat di mana pelajaran berharga tentang keselamatan terus bergema, menyentuh hati banyak pengguna jalan, termasuk seorang sopir bernama Witno.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved