Proyek Presiden Jokowi Ini Bikin Petani di Indramayu, Subang, dan Sumedang Sumringah

Petani di Indramayu terbantu dengan dibangunnya Bendungan Sadawarna yang terletak di perbatasan Sumedang-Subang.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribunjabar.id/Kiki Andriana
Presiden Jokowi meresmikan bendungan Sadawarna di Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang, Selasa (27/12/2022). 

Nina mengatakan, pembangunan bendungan ini turut diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga ada suplai air yang kontinu dari bendungan.

Petani di daerah tadah hujan diharapkan pula bisa tanam 2-3 kali dalam setahun, sebelumnya mereka hanya bisa satu kali tanam saja.

Dengan luas genangan 720 hektar, bendungan tersebut juga diharapkan mereduksi banjir di Subang, Sumedang dan Indramayu yang dilalui Sungai Cipunagara hingga sebesar 26,90 meter kubik per detik.

Menurut Nina, pembangunan bendungan Sadawarna ini akan memberikan banyak manfaat bagi petani, khususnya di wilayah Kecamatan Gantar, Haurgeulis, Gabuswetan, Anjatan, Patrol, Bongas dan kecamatan Sukra.

“Dengan adanya bendungan Sadawarna membuktikan bahwa kabupaten Indramayu merupakan andalan pemerintah pusat untuk menjadikan Indramayu sebagai lumbung ketahanan pangan nasional,” ujar dia.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang mengatakan, selain Bendungan Sadawarna, petani di Indramayu juga terbantu oleh aliran irigasi dari Bendungan Cipanas yang juga baru saja diresmikan.

Peresmian Bendungan Cipanas sendiri dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Selasa (9/7/2024).

Lokasi Bendungan ini berada di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

“Kami berharap keberadaan bendungan ini bisa mengatasi utamanya masalah kekeringan,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (17/9/2024).

Sutatang menilai, khusus untuk saat ini keberadaan bendungan-bendungan tersebut memang belum membawa pengaruh yang signifikan bagi petani.

Hal tersebut ditandai dengan masih ada areal sawah di Kabupaten Indramayu yang mengalami kekeringan di musim tanam (MT) II tahun ini.

Dari total luas baku sawah baku di Indramayu seluas 125 ribu hektare, sebanyak 20 persennya mengalami kekeringan, moyoritas berada di wilayah barat Indramayu.

Seperti di Kecamatan Gantar, Kroya, Gabuswetan, Terisi, hingga Kandanghaur.

Namun, kekeringan yang terjadi, lanjut Sutatang memang dipengaruhi oleh banyak faktor, aliran irigasi dari bendungan-bendungan itu pun tersendat dan kurang optimal mengalir ke sawah-sawah petani.

Faktor penyebabnya mulai karena musim kemarau yang berkepanjangan, hingga karena adanya proyek pembangunan infrastruktur pengairan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved