Sejarah Indramayu
Sejarah Indramayu yang Kini Berusia 497 Tahun, Berasal dari Nama Wanita Sakti yang Cantik Jelita
Ada sejumlah catatan sejarah mengenai asal usul nama Indramayu yang kini sudah memasuki usia 497 tahun.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Kala itu di Desa Babadan dengan dilanda kekeringan, Sunan Gunung Jati kemudian mengobati tanaman jagung dengan membacakan dua kalimat syahadat dan saat itu juga Ki Gede Babadan masuk Islam.
Adanya Desa Lemah Abang di tengah-tengah Kota Indramayu. Ini mengingatkan bahwa ada seorang wali yang bernama Syeh Siti Jenar atau dikenal juga dengan sebutan Syekh Lemah Abang yang hidupnya antara tahun 1450-1506 dan dimakamkan di Desa Kemlanten Cirebon.
Setelah bangsa Portugis pada tahun 1511 menguasai Maluku antara tahun 1513-1516 pemerintah Portugis mengirimkan ekpedisi ke pulau Jawa, di antaranya terdapat seorang yang bernama Tom Pires.
Ia membuat catatan harian yang kemudian oleh Armando Cortesau dijadikan buku berjudul ‘The Soma Oriental Of Tom Pires’. Dari catatan harian Tom Pires terdapat data-data pada tahun 1513-1515 Padukuhan atau Kota Cimanuk sudah ada bahkan sudah mempunyai pelabuhan penting, pada tahun 1513-1515 di Indramayu sudah banyak kaum muslim, Padukuhan Cimanuk merupakan wilayah kerajaan Sunda (Pajajaran) dan di situlah Kerajaan Sunda (sebelah timur masuk wilayah Kerajaan Cirebon).
Lahirnya Nama Dharma Ayu
Nama Dharma Ayu diciptakan oleh Raden Wiralodra, nama itu dimaksud sebagai kenangan terhadap wanita yang dikaguminya yaitu Nyi Endang Dharma karena memiliki paras cantik, ia pun biasa dipanggil dengan sebutan Nyi Darma Ayu.
Ahli bahasa juga mencoba mengartikan proses perubahan nama dari awal Dharma Ayu menjadi Dermayu yang kemudian menjadi Indramayu.
Menurutnya, dalam bahasa Hawa kata majemuk yang terdiri dari 2 kata yang suku akhir dari kata pertama dan suku pertama pada kata kedua terdiri dari huruf vokal yang sama membacanya biasa disingkat. Misalnya kata Mulya Adi dibaca menjadi Mulyadi. Demikianlah kata Dharma Ayu menjadi Dermayu.
Kata-kata dalam bahasa kuno atau Kawi yang diawali suku kata ‘A’ dalam bahasa Jawa baru vokal ‘A’ misalnya kata ‘Nagara’ menjadi ‘Negara’ dan kata ‘Kancana’ menjadi ‘Kencana’. Begitu juga kata ‘Dharma Ayu’ menjadi ‘Dermayu’.
Nama Dermayu sudah dikenal dalam sejarah sejak akhir abad ke XVI, hal ini terlihat dalam Jurnal Cornelis De Haourman. Di dalamnya terdapat nama Dermayu yang dalam tahun 1596 berkunjung ke Jawa begitu pula dalam peta yang dibuat oleh orang Portugis bernama Diego Omon. Nama Dermayu sudah tercantum, namun tidak tertulis kapan nama Dermayu terlahir.
Adapun perubahan nama dari ‘Dermayu’ menjadi ‘Indramayu’ sebenarnya berasal dari kata majemuk dalam bahasa Belanda ‘In dan Dermayu’ yang berarti ‘Di Indramayu’.
Penentuan Hari Jadi Indramayu Menurut Candra Sangkala
Dalam Babad Dermayu versi R Sutardi KS dari Cirebon tertulis DEWA JAKSA GUNG SUNGKAWA, ANA SAPTA PRANG ING SITI, PAPAT CATUR ING SAGARA, PALMA REMUK KLEM TOYADI, BUMI EKA ING GUMINGSIH, KARYA SABDA RUMUHUN, BAHANA IKA KI WIRA, GONIRA MANGUN NAGARI.
Menurut tim peneliti sejarah, Indramayucandra Sangkala mempunyai nilai angka Sapta (7), Papat-Catur (4), Palma-Toya (4), Bumi-Eka (1).
Angka 7441 ini sama dengan tahun saka 1447 kalau dipindahkan ke tahun masehi menjadi 1525.
Hari Jadi Indramayu Ke-497
Sejarah Indramayu
Padukuhan Cimanuk
Raden Bagus Aria Wiralodra
Nyi Endang Darma Ayu
Hamparan Batu Kuno di Situs Sudimampir dan Sambimaya Akan Diteliti Serius, Ungkap Sejarah Indramayu |
![]() |
---|
Gigihnya Perjuangan Rakyat Indramayu Lawan Penjajah, Diabadikan di Tugu Pahlawan Bunderan Mangga |
![]() |
---|
Melihat Malam Seribu Lilin, Tradisi Warga Indramayu Unjungan ke Makam Buyut Nyimas Ratu Kawunganten |
![]() |
---|
Kisah Dampu Awang yang Tapak Kakinya Ditemukan di Batu di Indramayu, Disebut Mertua Prabu Siliwangi |
![]() |
---|
Tim Arkeolog Akan Teliti Temuan Baru Batu Tapak yang Ditemukan di Situs Dampu Awang Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.