Bayi Kembar A5 di Indramayu

Cerita Nuraeni dan Warsilah Urus Bayi Kembar A5 di Indramayu, Buka Warung Demi Tambah Penghasilan

Nuraeni (32) dan Warsilah (39) bercerita pada Tribuncirebon.com soal suka duka mengurus lima anak kembar dan satu anak yang kini berusia 9 tahun

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Warsilah saat mengurus bayi kembar A5 di rumah mereka di Desa Bodas, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Rabu (2/10/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Memiliki anak kembar dua mungkin sudah biasa. Namun bagaimana jika anak kembar itu berjumlah 5 sekaligus?

Pasangan suami istri asal Desa Bodas, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Nuraeni (32) dan Warsilah (39) bercerita pada Tribuncirebon.com soal suka duka mengurus lima anak kembar dan satu anak yang kini berusia 9 tahun pada Rabu (2/10/2024).

Bayi kembar 5 ini merupakan kehamilan kedua. Nuraeni tidak menyangka kehamilan keduanya itu memberikannya sebuah kejutan.

Saat USG pertama ketika usia kandungannya 4 bulan terdekteksi bayi didalam kandungan Nuraeni berjumlah 3 bayi. Kemudian pada USG selanjutnya pada 5 dan 7 bulan ternyata bertambah menjadi 4 bayi.

Bahkan di detik-detik menjelang operasi sesar di RSUD Indramayu, dokter kembali melakukan USG, kala itu jumlahnya masih ada 4 bayi.

Baca juga: Bayi Kembar Lima di Indramayu Kini Kumpul di Rumah, Ahmad Sudah Boleh Pulang Susul Empat Kakaknya

Begitu selesai operasi sesar, ternyata masih ada 1 bayi lagi di dalam kandungan Nuraeni, sehingga total ada 5 bayi yang dilahirkan.

Bayi kembar 5 itu lahir pada Minggu (7/7/2024) melalui operasi sesar yang berlangsung mulai pukul 18.44 WIB dan selesai pukul 19.45 WIB.

Terdiri dari 4 bayi perempuan dan 1 bayi laki-laki. Beda waktu kelahiran antar bayi itu pun hanya selang 1 menit saja.

Nuraeni saat itu bercerita, sangat berat rasanya mengandung 5 bayi kembar sekaligus.

Saat usia kandungan 5 bulan, dirinya sudah tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Untuk berdiri pun kata Nuraeni rasanya sangat sakit. Ia harus dipapah dan menggunakan tongkat untuk berjalan.

Ia juga sempat terkejut saat mendengar penjelasan dokter ketika USG. Bayi di dalam kandungannya kecil. Nuraeni pun disarankan untuk banyak mengkonsumsi es krim.

Saran itu ia lakukan, hingga tiba waktu melahirkan. Karena kondisi yang tidak memungkinan, dokter meminta persetujuan keluarga untuk dilakukan operasi sesar.

“Tapi alhamdulillah sekarang sudah lahir,” ujar dia.

Saat lahir, kelima bayi ini lahir dalam keadaan prematur. Berat badan mereka kurang dari 2,5 kilogram dan dengan usia kandungan kurang dari 38 minggu.

Warsilah saat mengurus bayi kembar A5 di rumaha
Warsilah saat mengurus bayi kembar A5 di rumah mereka di Desa Bodas, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Rabu (2/10/2024)

Sehingga saat selesai melahirkan, Nuraeni dan Warsilah sempat terpisah beberapa waktu dengan kelima bayinya. Kondisi Nuraeni yang berangsur membaik dan diperbolehkan oleh dokter untuk pulang.

Namun, bayi-bayi mereka masih harus menjalani perawatan lebih lanjut. Selang beberapa hari kemudian, secara bertahap bayi-bayi itu baru boleh menyusul ibunya pulang ke rumah.

Nuraeni dan Warsilah sempat mengaku bingung untuk memberikan nama bagi kelima bayi mereka. Hal itu karena memang lahirnya 5 bayi sekaligus tidak diduga sebelumnya.

Setelah perundingan dengan suami dan keluarga, Nuraeni ingin menyematkan nama Nurilah yang merupakan singkatan namanya dan nama suamianya Warsilah pada nama bayi-bayi mereka.

Nuraeni menyampaikan, anak yang lahir pertama memiliki nama lengkap Arsyla Putri Nurilah, anak yang lahir kedua memiliki nama lengkap Arisha Putri Nurilah.

Anak yang lahir ketiga memiliki nama lengkap Aisyah Putri Nurilah, anak yang lahir keempat memiliki nama lengkap Azzahra Putri Nurilah.

Serta anak yang lahir terakhir memiliki nama lengkap Ahmad Al Fatih Putra Nurilah, si bungsu ini berjenis kelamin laki-lak, berbeda dengan saudara kembarnya yang lain.

Nuraeni menyampaikan, jika disingkat, kelima bayi kembarnya itu mempunyai singkatan A5.

“Itu nama dari kami berdua, saya dan bapaknya,” ujar dia.

Saat ini, bayi kembar A5 sebentar lagi akan genap berusia 3 bulan. Namun, karena lahir prematur, mereka tetap harus kontrol ke RSUD Indramayu.

Beruntungnya, semua biaya perawatan dicover oleh BPJS Kesehatan dan Pemkab Indramayu.

Namun, untuk biaya operasional ke rumah sakit, Warsilah mengaku harus selalu memutar otak.

Warsilah sendiri tinggal di sebuah desa yang letaknya diujung Indramayu dan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka.

Dalam kesehariannya, ia merupakan seorang petani dan menyewa lahan sawah milik saudaranya untuk digarap.

Untuk menambah penghasilan, ia membuka warung di rumahnya. Sejak bayi A5 lahir, ia murni tidak bisa beraktivitas ke luar rumah.

Baca juga: Adakan Acara Baby Shower, Syahrini Isyaratkan Hamil Anak Kembar, Bayi Laki-laki dan Perempuan?

Ia dan Nuraeni harus menghabiskan waktu untuk mengurus kelima bayi kembar tersebut. Beruntungnya, ada tetangga yang mau secara sukarela ikut membantu pasangan ini.

Tetangga itu rutin datang setiap hari hanya untuk membantu mengurus bayi. Pertolongan itu sangat disyukuri oleh Warsilah dan Nuraeni.

Namun saat malam hari, hanya mereka berdua yang mengurus bayi, pasangan ini pun melakukan shif agar salah satunya bisa beristirahat. Namun tidak jarang pula keduanya harus bergadang sepanjang malam jika semua bayi menangis.

“Kalau malam memang suka nangis, apalagi bayi ke 2, ke 3, dan ke 4. Kalau yang pertama dan terakhir anteng, tapi kalau lagi nangis ya mau gak mau berdua gak tidur ngurus bayi,” ujar dia.

“Apalagi sekarang lagi kena flu semua,” lanjut Warsilah.

Karena kesibukan mengurus bayi ini, lanjut Warsilah, warung tersebut pun menjadi andalannya untuk mendapat pundi-pundi rupiah. 

Hanya saja, penghasilan dari warung itu tidak menentu.

“Sekarang malah memang warung itu lagi sepi,” ujar dia.

Di sisi lain, kontrol kelima bayi kembar 5 juga tetap harus berjalan termasuk kebutuhan lainnya seperti popok, susu, dan lain sebagainya.

Warsilah menceritakan, untuk sekali kontrol ke rumah sakit, bisa menghabiskan biaya kurang lebih Rp 300-500 ribu. Mobil yang disewa sendiri memang tidak harus dibayar karena merupakan mobil siaga desa.

Namun, sopir yang mengantar hingga bensin menjadi tanggungannya. 

Saat kontrol ia juga tidak bisa hanya berdua dengan istrinya, Warsilah turut mengajak tetangga yang mau bersedia menggendong salah satu bayi kembar tersebut.

Warsilah mengaku secara hitung-hitungan matematika memang sulit bagi dirinya mengatur keuangan agar semua yang menjadi kebutuhan tercukupi.

Namun, kata dia, rezeki sudah ada yang mengatur, ia pun menjelaskan, kondisi ekonominya saat ini cukup.

“Alhamdulillah ada saja yang berbaik hati menolong, seperti dari Polres kemarin kunjungan bawa sembako bawa kebutuhan bayi, kemudian ada juga dari yayasan, dan lain-lain,” ujar dia.

Dibalik itu, Wasilah dan Nuraeni bersyukur dengan kehadiran kelima bayi kembar A5 tersebut.

Mereka berharap, kelak bayi-bayinya itu tumbuh sehat dan bakal menjadi kebanggaan keluarga.

Nuraeni mengatakan, ia pun sengaja membuat akun media sosial untuk kelima bayi kembarnya tersebut.


Siapa tahu, kelak mereka bisa menjadi konten kreator terkenal. Akun instagram @babykembar_a5 itu pun kini sudah memiliki 6.000 followers.

“Tapi sekarang lagi jarang upload karena masih bayi baru mau 3 bulan,” ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved