Viral

Seorang Bocah Saksikan Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Karawang, Sang Anak Teriak: Mama

Lalu, perekam video yang merupakan ibu dari bocah berbaju merah menyerahkan ponsel ke anaknya.

ig
Seorang Bocah Saksikan Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Karawang, Sang Anak Teriak: Mama 

TRIBUNCIREBON.COM - Warga Karawang, Jawa Barat, digegerkan dengan insiden empat orang tertabrak kereta api Fajar Utama.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di perlintasan kereta api KM 88, Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Minggu (22/9/2024) pagi.

Video detik-detik kecelakaan kereta api itu beredar viral di media sosial.

Dalam video yang beredar nampak sekumpulan bocah dan orang dewasa yang tengah bermain di perlintasan kereta api.

Terlihat ada seorang pria dewasa berpakaian kemeja kotak-kotak dan tiga orang bocah masing-masing memakai baju berwarna hijau, merah, dan biru.

Mereka menantikan datangnya kereta api dari sisi rel yang berada di sisi bagian seberang.

Lalu, perekam video yang merupakan ibu dari bocah berbaju merah menyerahkan ponsel ke anaknya.

Ibu tersebut lantas naik ke atas rel kereta api.

Kemudian, kereta api datang dari perlintasan yang berada di belakang ibu tersebut.

Hanya berselang beberapa detik, kereta ternyata datang di perlintasan tempat ibu itu berdiri.

Bocah berbaju merah sempat menyelamatkan diri dan keluar dari perlintasan.

Tetapi, ibu, seorang pria dewasa, dan bocah-bocah yang lainnya tidak sempat menyelamatkan diri.

Bocah berbaju merah itu pun berteriak ketika menyaksikan ibunya tertabrak kereta api.

"Mama!" teriak bocah itu.

Sementara, ponsel yang digunakan untuk merekam video terpental hingga mendarat di antara rerumputan.

Dalam video yang beredar viral lainnya, jenazah bocah berbaju hijau terbawa oleh bagian depan kereta api.

Baca juga: Empat Warga Karawang Tewas Tersambar Kereta Api, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas

Kapolsek Kotabaru Iptu Suherlan mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi sekitar Pukul 07.00 WIB. 

Identitas empat korban tersebut yakni Anita Andini (37), Muhammad Al Ikhsan (7) dan Ted Alfarizhi yang merupakan warga Kampung Sukaati Timur, Desa Jomin Timur.

Sementara Sahaman (63) merupakan warga Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru.

Menurut keterangan saksi, saat itu Anita, Ikhsan, dan Ted melaksanakan olahraga pagi di Perumahan Ariwiga. 

Ketiganya berniat untuk menyebrang perlintasan rel kereta api dibantu oleh Sahaman yang selesai dari sawah.

"Saat itu mereka berempat akan menyeberang jalur rel kereta api," kata Suherlan saat dihubungi, Minggu (22/9/2024).

Suherlan menjelaskan para korban saat itu hendak melintas rel. 

Kemudian, kereta dari arah Cirebon menuju Jakarta melintas begitu cepat.

Empat korban langsung menyeberang, tanpa menyadari ternyata KA Fajar Utama dari arah Jakarta menuju Cirebon juga tengah melaju.

"Keempat korban langsung tertabrak," kata dia.

Suherlan mengatakan, tubuh ketiga korban tergeletak di sekitar lokasi kejadian dan satu orang lagi atas nama Ted tersangkut di bagian depan kereta dan dievakuasi di stasiun Tanjungrasa, Desa Tanjung Rasa Kidul, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.

"Jenazah para korban pun langsung dibawa ke RSUD Karawang," kata dia.

KAI Buka Suara

PT Kereta Api Indonesia (KAI) buka suara terkait insiden KA Fajar Utama rute Pasar-Senen Solo yang menabrak empat orang hingga tewas.

Manager Humas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan, peristiwa itu terjadi di wilayah daerah operasional (daop) 3 Cirebon.

"Kami menyampaikan keprihatinannya terkait insiden yang terjadi di Cirebon pada 22 September 2024, di mana empat orang dilaporkan tewas tertabrak kereta api," kata Ixfan, Senin (23/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

Peristiwa kecelakaan tersebut menyebabkan perjalanan kereta terlambat hingga 14 menit karena sempat berhenti di stasiun untuk pengecekan.

Saat itu, KA Fajar Utama Solo dengan rute Pasar Senen-Solo tengah melintas dari arah Jakarta menuju Cirebon.

"Masinis telah membunyikan klakson berkali-kali untuk memperingatkan warga yang berada di rel, peringatan tersebut tidak dihiraukan," kata Ixfan.

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved