Viral

Pembebasan Pilot Susi Air Pakai Uang Tebusan? Begini Respon Hadi Tjahjanto

Hadi menjelaskan pembebasan Philip murni dari peran pemerintah dengan pendekatan tokoh agama

(Dok. Satgas Damai Cartenz)
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan dan dijemput Satgas Damai Cartenz 2024 usai disandera KKB, Sabtu (21/9/2024). 

TRIBUNCIREBON.COM - Pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens menimbulkan tanda tanya, apakah ada uang tebusan yang diberi pemerintah Indonesia ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

Philip telah bebas setelah disandera selama 18 bulan oleh KKB di Nduga. 

Lantas apakah pemerintah Indonesia memberikan uang tebusan untuk pembebasan Philip Mark Mehrtens

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto langsung membantah pembebasan pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya seusai ada tebusan uang dari pemerintah Indonesia.

"(Pembebasan Philip) Tanpa adanya satu permintaan untuk bayar dan sebagainya enggak, semua bebas," kata Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Hadi menjelaskan pembebasan Philip murni dari peran pemerintah dengan pendekatan tokoh agama hingga tokoh masyarakat dari Papua. Menurutnya, proses itu dilakukan dalam kurun waktu yang panjang.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat ditemui seusai rapat dengan Komisi I, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat ditemui seusai rapat dengan Komisi I, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

"Karena ini pendekatan dari tokoh agama, tokoh gereja, tokoh masyarakat, TNI, Polri, kita memang melakukan ingurasi yang cukup panjang, karena kita pikir bahwa keselamatan pilot adalah yang utama. Sehingga keberhasilan ini adalah keberhasilan kita semua," jelasnya.

Lebih lanjut, Hadi pun menjawab pembebasan pilot Susi Air disebut tidak akan berpengaruh terhadap konflik di Papua.

Terkait hal ini, Hadi menyatakan pemerintah tetap berkomitmen untuk membangun Papua. Dengan begitu, nantinya kesejahteraan Papua tetap akan tercipta.

"Papua akan terus berjalan pembangunannya dengan lancar untuk kesjahteraan masyarakat Papua, dan apabila ada wilayah-wilayah gangguan kecil akan dikawal oleh TNI-Polri," pungkasnya.

Baca juga: Pilot Susi Air Dibebaskan Setelah 19 Bulan Disandera KKB, Susi Pudjiastuti Ungkap Pesan Ini

Sosok Philip Mark Mehrtens

Sosok Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang sempat ditawan Kelompok kriminal Bersenjata (KKB) di Papua selama 1,5 tahun akhirnya dibebaskan.

Pembebasan berlangsung setelah pemerintah dan pihak terkait melakukan dialog yang cukup panjang dengan KKB.

Philip Mark Mehrtens dijemput Tom Damai Cartenz di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua.

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani membenarkan informasi pembebasan Philip Mark Mehrtens.

"Hari ini (21/9/2024), Pilot Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024," kata Brigjen Faizal Ramadhani, dikutip dari Kompas,com, Sabtu (21/9/2024).

Kabar bebasnya Philip disambut baik oleh Susi Pudjiastutui, pemilik Susi Air.

"Alhamdullilah Hirrabbil Alamiin. Mendapat Kabar Captain Pilot Phillip Mehrtens telah kembali, sudah berada di Timika. Alloh Maha Besar dan Kasih. Terima kasih kami kepada Pemerintah Bapak @jokowi @prabowo@ Puspen_TNI @ListyoSigitP @HumasPolrid an seluruh pihak yang telah membantu kepulangan Pilot kami????????????" tulis Susi di akun Twitter miliknya @susipudjiastuti.

Philip Mark Mehrtens merupakan pria asal Selandia Baru.

Usianya diketahui berkisar 38 tahun.

Ia termasuk pilot Susi Air terbaik. 

"Philip Mehrtens saya ingat sebelum resign 2015, ia adalah pilot terbaik dari saya, kemudian ia resign ke airland, namun 2020 kembali lagi ke Susi Air saat Covid-19, hampir 10 tahun dia bekerja dengan saya." kata Susi, dalam wawancara 1 Maret 2023.

Perjalanan Penyanderaan

Philip Mark Mehrtens disandera sejak 7 Februari Februari 2023.

Kala itu, ia menerbangkan pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY.

Sesuai jadwal, Philips beserta penumpangnya sudah kembali ke Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada pukul 07.45 WIT.

Tapi, itu tidak terjadi.

Dua jam berselang, pesawat Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB.

Maskapai Susi Air langsung menanggapi sinyal darurat tersebut dengan pengiriman pesawat lain untuk memeriksa posisi.

Namun pesawat tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Kapten Philip sudah tidak ada di lokasi, dan ternyata diculik oleh KKB

Saat penculikan terjadi, Susi meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat.

"Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, meyedihkan bagi kami, kami tak habis pikir, apa yang terjadi adalah hal yang sangat tak diharapkan," ungkap Susi.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan KKB ini sama saja merenggut kemerdekaan Kapten Philip.

"Pendapat saya pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar," tegas Susi.

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved