Ramai Isu Megathrust, Warga di Pangandaran Lakukan Mitigasi Bencana, Siapkan Tas Isi Barang Penting

Isu Megathrust yang kini ramai diperbincangkan, menjadi kekhawatiran sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Shutterstock
Ilustrasi gempa 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna


TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Isu Megathrust yang kini ramai diperbincangkan, menjadi kekhawatiran sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.


Namun, kekhawatiran tersebut dilakukan sejumlah warga dengan meningkatkan kewaspadaan potensi Megathrust.


Di antaranya, melakukan mitigasi potensi bencana Megathrust di internal masing- masing keluarganya.


Seorang warga di Cibenda, Nur Fadilah (25) mengatakan, sejak ramai ada isu Megathrust Ia bersama istrinya sudah melakukan mitigasi.

Baca juga: Gempa Terkini Magnitudo 3,1 Guncang Bayah Banten, Ini Info Dari BMKG


"Kita sudah siapkan berkas-berkas penting yang dimasukkan ke dalam satu tas. Termasuk, pakaian utama kita dan anak," ujar Nur Fadilah kepada Tribun Jabar di Pangandaran, Kamis (12/9/2024) pagi.


Selain itu, Ia pun sudah menyiapkan satu kendaraan sepeda motor yang siap siaga ketika ada bencana. 


"Untuk BBM (pertalite), kita pastikan dalam kondisi full. Karena, nanti kalau ada bencana pasti tidak keburu nyari BBM. Kan, pasti banyak orang panik," katanya.


Jadi, Ia mengaku sudah siap ketika menghadapi gempa bumi berkekuatan besar yang disusul tsunami. Meskipun memang cukup jauh dari pantai.


"Kan, mitigasi itu p

Baca juga: Gempa Terkini di Jawa Barat, Baru Saja Melanda Garut Pagi Ini, Pusat Lindu di Laut

erlu. Kita sebagai orang Pangandaran harus siap siaga. Kita harus belajar waktu tsunami dulu."


"Makanya, kita harus antisipasi betul. Kan, tidak tahu kapan Megathrust itu terjadi," ucap Nur Fadilah.


Hal serupa disampaikan Ikhsan (34) warga di Kecamatan Parigi, mengaku sudah mitigasi kebencanaan gempa bumi dan tsunami.


"Kita siapkan tas penting di dekat pintu keluar. Jadi, kalau ada apa-apa tinggal langsung evakuasi. Ini penting, karena kita tidak tahu kapan bencana terjadi," ujarnya. *

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved