Aliansi Santri Gus Dur Menggugat
BESOK, Aliansi Santri Gus Dur Menggugat dari Indramayu dan Cianjur Geruduk Kantor PBNU, Ada Apa?
Buntut Masalah di Tubuh PBNU, Aliansi Santri Gus Dur Menggugat Akan Berangkat Dari Indramayu dan Cianjur Untuk Aksi Demo
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Polemik di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berbuntut panjang hingga ke daerah.
Di Kabupaten Indramayu, sejumlah massa merencanakan akan menggelar aksi unjuk rasa ke Gedung PBNU di Jakarta pada Jumat 2 Agustus 2024 besok.
Mereka membentuk Aliansi Santri Gus Dur Menggugat dan akan berangkat bersama rombongan dari Cirebon.
Massa aksi rencananya akan berangkat dari Gedung PCNU Indramayu, besok.
Baca juga: Kecamatan Pati dan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati Terbabat Tol Demak-Tuban Senilai Rp55,7 Triliun
Selain massa dari Indramayu, massa lainnya juga akan berangkat dari Gedung PCNU Kabupaten Cianjur untuk ikut bergabung melakukan aksi unjukrasa.
“Insya Allah kekuatan kami 2 bus, dengan estimasi massa kurang lebih 120 orang,” ujar Koordinator Umum Aliansi Santri Gus Dur Menggugat, Muhamad Sholihin kepada Tribuncirebon.com di Indramayu, Kamis (1/8/2024).
Sholihin mengatakan, pemberitahuan aksi ini sudah disampaikan pula ke Mabes Polri.
Adapun dalam aksi besok, sedikitnya ada 5 tuntutan yang ingin disuarakan aliansi ini.
Baca juga: Tanggapi Soal Kasus Pembebasan Ronald Tannur, Akademisi Hukum Cirebon: Perlu Diuji di Kasasi
Pertama, meminta Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen PBNU untuk mundur dari jabatannya.
Kemudian meminta Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU, meminta PBNU untuk menindak tegas oknum pengurus yang diduga membelokkan sejarah NU.
Selanjutnya meminta PBNU untuk mendukung Pansus Haji yang dilakukan DPR RI sebagai upaya perbaikan dan pembenahan haji di Indonesia.
Baca juga: Desa Koripandriyo dan Desa Kosekan Pati Terbabat Tol Demak-Tuban, Mega Proyek Senilai Rp55,7 Triliun
Terakhir, meminta keadilan dan tidak ada diskriminalisasi atas tindakan semua pengurus yang melakukan pelanggaran organisasi atau AD/ART NU untuk ditindak secera tegas.
Sholihin menyampaikan, aksi yang akan pihaknya lakukan ini sebagai warning atau peringatan untuk PBNU.
Lewat aksi ini, pihaknya juga ingin menunjukkan jati diri Nahdlatul Ulama, bahwa siapapun ketuanya harus melanjutkan perjuangan dan ideologi para tokoh pendiri atau muassis Nahdlatul Ulama.
“Dan juga perjuangan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk keselamatan, untuk kesejahteraan, dan juga untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.