MPLS di Kota Cirebon
Mengintip MPLS Hari Pertama di SDN Taman Kalijaga Permai Cirebon, Tak Ada Lagi Tugas Nyeleneh
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDN Taman Kalijaga Permai Cirebon tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDN Taman Kalijaga Permai Cirebon tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala SDN Taman Kalijaga Permai Cirebon, Fauziyah Hayati Fazrin menegaskan, bahwa pihaknya tidak lagi membebani siswa dengan tugas-tugas nyeleneh selama MPLS.
"Kalau hari ini (pertama MPLS) kita (SDN Taman Kalijaga Permai Kota Cirebon) hanya memberikan penguatan bagaimana program-program kami itu berjalan, jadi saya tidak ingin merepotkan orang tua karena baru masuk sudah direpotkan itu kasihan," ujar Fauziyah saat diwawancarai media, Senin (15/7/2024).
Baca juga: Begini Kata Kepsek SDN 4 Kedokanagung Indramayu Soal Orang Tua Rebutan Bangku saat Pertama Sekolah
Ia juga menyampaikan, bahwa orang tua hanya perlu menyiapkan tepak makan dan botol minum bagi anak-anak mereka.
"Kemarin juga banyak orang tua yang bertanya harus bawa apa, tapi kami jelaskan hanya bawa tepak makan dan botol minum saja," ucapnya.
Selain itu, membawa tepak makan dan botol minum bertujuan untuk mengenalkan program ramah lingkungan di sekolah tersebut.
"Sekaligus membawa tepak makan dan botol minum itu mengenalkan program rasa, yakni mengurangi sampah plastik agar ramah lingkungan, sehingga tidak menyumbangkan pencemaran," jelas perempuan yang kerap disapa Ririn itu.
Baca juga: Mega Proyek Tol Kertosono-Kediri Menyapu 3 Kecamatan di Kabupaten Nganjuk, 16 Desa ikut Terkoyak
Untuk kegiatan MPLS hari berikutnya, Fauziyah menyebutkan bahwa kegiatan disesuaikan dengan tema.
"Kalau misalkan saya lihat dari guru kelas I buat itu hanya berkaitan dengan lebih kepada praktek simulasi."
"Bagaimana dia berkenalan dengan temannya, bagaimana dia merefleksikan hasil pembelajaran hari ini itu apa, terus keliling kemampuan pemetaan dari guru semua."
"Jadi siswa itu hanya bawa alat tulis saja sebenarnya," jelas dia.
Baca juga: 41 Desa di Kabupaten Purworejo Terbabat Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap, 6 Kecamatan Ikut Terusir
Fauziyah memastikan bahwa tidak ada siswa yang dibebani dengan membawa barang-barang nyeleneh.
"Jadi kami pastikan, tidak ada siswa yang kami bebankan untuk membawa barang-barang nyeleneh gitu," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa sekolah lebih mengedepankan praktek simulasi dan demonstrasi dalam kegiatan MPLS.
"Kami mengedepankan lebih kepada praktek simulasi langsung, demonstrasi, sehingga tidak hanya pengetahuan tapi keterampilan juga dapat," ujarnya.
Baca juga: Orang Tua di Indramayu Rebutan Bangku saat Pertama Masuk Sekolah, Ada yang Bawa Tali hingga Gembok
Fauziyah mengungkapkan, bahwa kebijakan ini sudah diterapkan sejak tahun 2021 atau sejak ia mulai mengajar di sekolah tersebut.
"Kami sudah tidak pernah meminta siswa-siswi khususnya saat MPLS untuk membawa barang-barang nyeleneh sejak tahun 2021 atau saat saya mengajar tidak pernah melakukannya," ucap Fauziyah.
Ya sekadar informasi, sejumlah sekolah di Kota Cirebon mulai melakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) per hari ini Senin (15/7/2024).
Kegiatan itu akan berlangsung selama dua Minggu lamanya.
Baca juga: Ternyata Segini Tarif Kendaraan Golongan 1 Jalan Tol Bali Mandara, dari Rp13 Ribu Jadi Segini
Seperti yang terlihat di SDN Taman Kalijaga Permai Kota Cirebon.
Di mana, sejak pukul 08.00 WIB, MPLS digelar yang diikuti oleh seluruh siswa.
Khususnya siswa kelas I, MPLS dilanjutkan dengan masa perkenalan sesama teman kelasnya di halaman sekolah.
Mereka diminta membuat lingkaran kecil dan bagi mereka yang ingin memperkenalkan diri bisa baju dan berbicara di hadapan teman lainnya.
Baca juga: Hari Pertama MPLS, SD di Kota Cirebon Tekankan Nilai-nilai Agama, Ternyata Ini Tujuannya
Sementara sebelumnya, sekolah yang dipimpin oleh Fauziyah Hayati Fazri selaku Kepala SDN Taman Kalijaga Permai itu menggelar upacara bendera.
Selain itu, para guru memperkenalkan diri dihadapan ratusan siswa tersebut.
Sementara wali murid kelas I, diberi sosialisasi oleh guru pendamping di ruang kelas sesuai kelas anaknya.
Yang menarik dalam MPLS ini, sekolah dasar yang menerima sebanyak 106 siswa baru ini akan memberi materi dengan menekankan nilai-nilai agama dan berbagai materi penting lainnya bagi siswa baru kelas 1.
Baca juga: Mega Proyek Tol Kertosono-Kediri Menyapu 3 Kecamatan di Kabupaten Nganjuk, 16 Desa ikut Terkoyak
Fauziyah Hayati Fazri menjelaskan, bahwa MPLS akan berlangsung selama dua minggu dan bertujuan untuk membantu transisi siswa dari Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) ke Sekolah Dasar (SD).
"Ya untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru kelas 1 khususnya akan diselenggarakan selama dua minggu ke depan," ujar Fauziyah saat diwawancarai di lokasi, Senin (15/7/2024).
Selama periode MPLS, para siswa akan diajarkan berbagai materi yang bertujuan untuk mematangkan emosional mereka, termasuk toilet training.
"Di dua minggu tersebut, tidak hanya mengenal lingkungan saja, kita juga ada ajaran toilet training di situ."
Baca juga: Begini Kata Kepsek SDN 4 Kedokanagung Indramayu Soal Orang Tua Rebutan Bangku saat Pertama Sekolah
"Jadi, bagaimana anak ketika datang ke kamar mandi, ini kan perlu pendewasaan ya dari Paud yang masih dibimbing oleh orang tuanya, sekarang di SD harus mandiri," ucapnya.
Selain itu, MPLS juga akan membekali siswa dengan enam materi pondasi utama, di antaranya nilai-nilai agama, sosialisasi, pengendalian emosional dan kematangan kognitif.
"Pertama terkait bagaimana dia mengenal nilai-nilai agama dan keyakinannya serta budi pekerti. Kedua, kita juga menguatkan kembali bagaimana mereka bisa bersosialisasi dengan teman yang baru, jadi kematangan dari sisi sosialnya," jelas dia.
Baca juga: 41 Desa di Kabupaten Purworejo Terbabat Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap, 6 Kecamatan Ikut Terusir
Dalam upaya menanamkan kematangan emosional, sekolah akan mengajarkan siswa cara mengendalikan diri, termasuk cara mengelola amarah.
"Ketiga, materi pondasinya adalah kita menanamkan kematangan dari emosionalnya, bagaimana dia mengendalikan dirinya ketika berteman, bagaimana juga dia mengelola dirinya misalkan ada yang marah, nah kita ajarkan bagaimana mengendalikan amarah tersebut," katanya.
Kematangan kognitif juga menjadi fokus penting selama MPLS, dengan menggunakan lembaran assessment diagnostik untuk memetakan kemampuan kognitif dan non-kognitif siswa.
"Kalau kognitif berkaitan dengan kecerdasan, apakah sudah mengenal huruf dan lainnya."
Baca juga: Orang Tua di Indramayu Rebutan Bangku saat Pertama Masuk Sekolah, Ada yang Bawa Tali hingga Gembok
"Dari non-kognitifnya, kita memetakan bakatnya, siswa bakatnya kemana nih," ujarnya
SDN Taman Kalijaga Permai memiliki berbagai jenis ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa, dengan total 15 ekstrakurikuler yang semuanya gratis dan didanai dari dana BOS.
"Dari jumlah ekstrakurikuler yang ada itu, yang unggulan itu di silat, futsal, Taekwondo, menggambar mewarnai dan banyak lainnya," ujar Fauziyah.
Baca juga: Begini Kata Kepsek SDN 4 Kedokanagung Indramayu Soal Orang Tua Rebutan Bangku saat Pertama Sekolah
Sekolah ini juga memiliki prestasi di berbagai bidang, terutama di bidang olahraga, dengan raihan juara di tingkat Popkota dan provinsi.
Dengan penekanan pada nilai-nilai agama dan materi pendukung lainnya, SDN Taman Kalijaga Permai berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh bagi siswa baru mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.