Viral

5 Fakta Pria Indramayu Hobi Makan Paku, Dikira Overdosis Obat Ternyata Telan 70 Butir Paku Besar

Viral seorang pria di Indramayu, Jawa Barat berinisial SH (22) memiliki kebiasaan aneh memakan paku.

Istimewa
SH saat menjalani perawatan di RSUD Indramayu, Selasa (25/6/2024). 

TRIBUNCIREBON.COM - 5 fakta pria Indramayu, Jawa Barat punya kebiasaan aneh memakan paku. Ditemukan 70 butir paku di perut, sempat dikira overdosis obat.

Viral seorang pria di Indramayu, Jawa Barat berinisial SH (22) memiliki kebiasaan aneh memakan paku.

Total ada 70 paku yang diangkat dari tubuh warga Indramayu itu.

SH sendiri diketahui merupakan ODGJ, ia awalnya mengeluh sakit perut yang luar biasa dan kerap muntah-muntah.

Hingga sang kakak mengira jika adiknya tersebut overdosis obat.

Beirkut fakta-faktanya.

Baca juga: Bukan Disantet, Dokter Temukan 70 Paku Dalam Perut Pria di Indramayu, Ini Ceritanya

SH saat menjalani perawatan di RSUD Indramayu, Selasa (25/6/2024).
SH saat menjalani perawatan di RSUD Indramayu, Selasa (25/6/2024). (Istimewa)

1. Telan Paku 70 Biji

Terungkap penyebab ditemukannya 70 paku di tubuh Slamet (22), seorang pria di Indramayu.

Slamet harus menahan sakit berhari-hari setelah diduga sengaja memakan puluhan paku yang bersarang di dalam perutnya.

Kondisi tersebut terungkap saat Slamet mengeluh sakit perut yang luar biasa dan kerap muntah-muntah.

Akibatnya, kini Slamet menjalani operasi di RSUD Indramayu demi mengeluarkan 70 paku berukuran besar.'

Saat dibawa berobat ke RSUD Indramayu, tim medis dibuat terkejut karena menemukan 70 butir paku berukuran 4-7 centimeter bersarang di lambung SH dari hasil foto rontgen.

2. Sempat Dikira Overdosis

Kakak dari SH, Cintya (29) menjelaskan, kondisi yang dialami adiknya itu disebabkan karena kebanyakan makan obat.

Cintya kemudian menduga SH overdosis sehingga membuatnya sering berhalusinasi.

"Mungkin karena kebanyakan makan obat jadinya overdosis, kemungkinan halusinasinya jadi setengah sadar makan paku," ujar dia kepada Tribunjabar.com, Selasa (25/6/2024).

3. Sudah Setahun

Kebiasaan makan paku ini, kurang lebih sudah terjadi sekitar 1 tahun terakhir.

Cintya menceritakan, kebiasaan itu awalnya diketahui karena SH sempat dipergoki tengah makan jarum oleh ibu mereka.

Kejadian itu terjadi di dalam rumah.

Cintya sendiri tidak mengetahui secara pasti kenapa adiknya bisa memakan paku.

"Saat tahu syok juga karena di rontgen juga banyak paku, terus katanya juga ada jarum benang sama jarum pentul, tandasnya.

4. Berhasil Dioperasi

Slamet saat ini sudah menjalani operasi, tim medis pun berhasil mengeluarkan 70 paku tersebut dalam operasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam.

Pasien sendiri diketahui merupakan ODGJ.

5. Penjelasan Dokter

Selain itu pasien juga kerap muntah- muntah hingga oleh keluarganya, SH pun dibawa berobat ke RSUD Indramayu.

"Jadi si pasien ini adalah penderita rawat inap di ruang Malgopa. Ruang Malgopa itu untuk orang-orang gangguan jiwa," ujar Deden, Minggu (23/6/2024).

Ia mengatakan dokter sempat mencari penyebab sakit perut dan muntah yang dialami pasien.

Namun pihaknya kesulitan menggali informasi karena SH adalah pasien ganguan jiwa.

Hingga akhirnya keluarga memberi tahu jika pasien kerap memakan jarum pentul. Kebiasaan makan jarum pentul hingga paku itu dilakukan SH sejak setahun terakhir.

"Jadi kadang-kadang dia ini suka makan jarum pentul. Kadang-kadang juga jarum pentulnya suka keluar sendiri," ujar dia.

Dari keterangan keluarga, dokter pun melalukan radiologi dan rontgen.

Hasilnya ditemukan ada banyak paku berukuran besar bersarang di dalam lambung SH.

"Akhirnya dikonsulkan ke dokter spesialis bedah dan kemudian untuk dilakukan operasi segera,” kata Deden.

Deden mengatakan ada 70 batang paku berukuran besar yang berhasil diangkat oleh tim medis.

Sementara pasien saat ini masih menjalani perawatan di ruang Manalagi RSUD Indramayu.

"Sekarang dia kondisinya bagus ya dan dalam pemulihan, kita akan lakukan dirawat selama satu minggu kedepan," katanya.

Baca selengkapnya update Tribuncirebon.com di GoogleNews

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved