ABK Indramayu Disiksa
Breaking News, ABK Indramayu Alami Penyiksaan di Kapal Cina, Ditampar dan Ditendang Saat Sakit
Muhammad Mahfudin saat itu sedang sakit tapi disuruh bekerja dan mendapat siksaan dari kapten kapal.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Anak Buah Kapal (ABK) warga Negara Indonesia diduga disiksa di kapal asing asal Cina.
Salah satunya menimpa warga Kabupaten Indramayu.
Beruntungnya, Muhammad Mahfudin (36) warga Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener itu saat ini sudah berhasil pulang.
Mahfudin pun menceritakan pengalaman pahitnya selama bekerja 6 bulan di sana, sejak November 2023 lalu.
Ia hari ini datang ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu untuk melaporkan kejadian yang dialaminya dan meminta bantuan.
“Ceritanya posisi saya saat itu sedang sakit, tapi tiba-tiba kapten itu nampar saya dan nendang saya,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (27/5/2024).
Mahfudin mengatakan, kekerasan yang ia alami itu pun tidak mendasar, hanya karena mengeluh sakit, tiba-tiba kapten kapal hingga koki kapal asal China melakukan kekerasan kepada dirinya.
“Saya itu sakit turun berok (hernia), wasir, juga tangan bengkok, itu sakitnya lagi di kapal,” ujar dia.
Bukannya mendapat pengobatan, Mahfudin malah mendapat penyiksaan.
Ironisnya, penyiksaan itu bukan hanya dialami oleh Mahfudin saja, rekan sesama ABK asal Indonesia lainnya juga mendapat penyiksaan yang sama.
Mahfudin mengatakan, di Kapal Ningtai97 tempatnya bekerja itu sedikitnya ada sekitar 8 orang ABK asal Indonesia, termasuk dirinya. Sisanya adalah ABK asal Cina.
“Kalau yang ABK Cina paling cuma dapat omongan saja,” ujar dia.
Mahfudin sendiri bisa selamat usai dirinya meminta bantuan asisten agency, kondisi kesehatannya kala itu terus menurun.
Hingga akhirnya, pihak PT mengetahui kondisi Mahfudin dan mengupayakan agar ia bisa pulang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.