Khutbah Jumat

NASKAH KHUTBAH JUMAT Hari Ini 17 Mei 2024, Kunci Hidup Ikhlas dan Ketaatan Beribadah

Tentu akan sangat bersyukur ketika melakukan ibadah salat yang harus selalu kita syukuri umat Islam.

|
Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Tribunjabar.id/Firman Suryaman
Solat gaib untuk Eril di Masjdi Agung Kota Tasikmalaya berlangsung khusyu. 

Uwais al-Qarni, salah satu orang shalih yang hidup pada zaman Nabi Muhammad walupun beliau tidak pernah bertemu secara fisik dengan Nabi mengatakan: “Orang yang mendoakan saudaranya atas tanpa sepengetahuan yang didoakan itu lebih baik daripada mengunjungi rumahnya, silaturahim, dan bertemu secara langsung.

Bagaimana bisa demikian? Ya, karena orang yang bertemu secara langsung, mengunjungi secara langsung, terdapat kemungkinan unsur riya atau pamer menyelinap pada hati orang yang mendoakan. Namun jika mendoakan tanpa sepengetahuan saudara yang kita doakan, itu ibadah yang benar-benar ikhlas. Ada orang di tengah keheningan malam, dalam kamar sendirian, menyebut nama-nama saudaranya kemudian mendoakan mereka. Inilah di antara contoh ikhlas yang betul-betul ikhlas.

Bahkan dalam hadits dikisahkan, orang yang mendoakan saudaranya seperti demikian, akan mendapatkan doa balik yang sama sebagaimana yang ia panjatkan, ia didoakan serupa dari malaikat. Malaikat mendoakan dengan kalimat وَلَكَ بِمِثْلٍ (kamu juga akan mendapatkan sebagaimana yang kamu panjatkan)

Baca juga: Materi Khutbah Jumat Akhir Syawal, Menerapkan Pola Hidup Berkah Pasca Ramadhan

Hadirin yang Mulia

Ada sebuah kisah isrâîliyyat dalam kitab Ihya’ Ulumiddin. Imam al-Ghazali bercerita, terdapat satu kaum penyembah pohon. Salah seorang ahli ibadah yang mengetahui fenomena ini hendak menghancurkan tempat peribadatan penyembahan pohon tersebut.

Pada hari pertama saat hamba tersebut datang, iblis menghadang. “Sudahlah, kamu jangan potong ini pohon. Andai saja kamu potong, penyembah-penyembahnya akan bisa mencari tuhan sejenis. Percuma kamu potong. Sudahlah, kamu beribadah sendiri saja sana!” goda iblis pada ahli ibadah.

Mendapat penghadangan demikian, ahli ibadah ini marah. Ia kemudian menghantam tubuh iblis yang datang menjelma sebagai sosok orang tua. Iblis pingsan seketika. Iblis tak patah arang. Iblis mencoba melanjutkan godaannya bisikannya yang kedua. “Begini saja, kamu ini hamba yang melarat. Kamu beribadah saja sana kepada Allah, setiap malam kamu akan aku kasih uang dua dinar. Kamu ini bukan rasul. Kamu bukan utusan Tuhan. Biarkan rasul saja yang bertugas memotong pohon ini!” rayu Iblis.

Ahli ibadah terbujuk rayu. Ia terbuai dengan bujuk rayu setan. Ia membayangkan, bagaimana ini tidak solusi yang indah. Pohon akan ada yang motong. Ia tetap bisa beribadah kepada Allah, sedangkan kemelaratannya akan segera berakhir. Ia tinggalkan lokasi. Ia beribadah di malam harinya. Pagi harinya, ia temukan dua dinar secara tiba-tiba.

Baca juga: JADWAL Kereta Api Pasundan Hari Ini 17 Mei 2024, Relasi Surabaya Gubeng-Bandung Kiaracondong

Hadirin, pada hari ketiga, iblis ternyata tidak menunaikan janjinya. Sekarang, iblis tidak lagi mengirim uang dua dinar. Atas tipuan ini, karena merasa kesal atas perilaku iblis yang berbohong, hamba yang ahli ibadah menjadi naik pitam. Darahnya mendidih. Ia kembali tergerak untuk meruntuhkan pohon yang disembah masyarakat sekitar yang baru saja ia urungkan kemarin hari.

Saat akan memotong, ia kembali dihalangi iblis. Kemarin lusa, pada hari pertama, saat terjadi duel, ia yang menang. Iblisnya jatuh pingsan. Kali ini, ia justru yang pingsan, iblis yang menang. Sebab apa? Ia keheranan. Setelah siuman dari pingsan, hamba ini bertanya kepada iblis. “Bagaimana saya yang kemarin menang, pada hari ini berubah menjadi kalah?” tanyanya.

Iblis menjelaskan: “Ya, kalau kemarin kamu marah sebab niat hatimu murni, ikhlas karena Allah. Namun pada hari ini kamu marah bukan karena Allah. Hari ini kamu marah sebab tadi malam tidak aku kasih dua dinar. Marahmu bukan karena Allah. Oleh karena itu, aku bisa mengalahkanmu.”

Baca juga: ADA DISKON hingga 50 Persen, Inilah 9 Golongan Penumpang yang Dapat Tarif Khusus Tiket Kereta Api

Hadirin yang Mulia

Dalam sebuah hadits dikisahkan, ada orang yang dikasih kekayaan oleh Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ. Pada hari kiamat, ia ditanya oleh Allah: “Apa yang kamu lakukan atas semua kenikmatan yang telah aku berikan?”

“Ya Tuhan, aku telah menyedekahkan harta-hartaku sepanjang siang-malam,” jawab hamba ini.

Kemudian Allah menjawab balik: “Kamu berbohong.” Tidak hanya Allah saja yang menjawab, malaikat pun mengatakan demikian. “Kamu berbohong. Kamu melakukan hal demikian hanya supaya akan kebanjiran komentar masyarakat ‘oh, si fulan ini orang yang tajir, murah hati, suka menolong’.” Akhirnya, amal fulan tersebut menjadi hangus, tidak berbuah sama sekali.

Baca juga: JADWAL Kereta Api Argo Cheribon Hari Ini 17 Mei 2024, Lengkap dengan Harganya, Relasi Gambir-Cirebon

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved