Banjir Bandang di Sumbar
7 Fakta Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar, BMKG Klaim Dipicu karena Gempa
banjir lahar dingin Gunung Marapi, petugas dan warga masih melakukan pencarian korban, Senin (13/5/2024).
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
"Saat ini tim gabungan masih mencari jika ada tambahan korban, tapi mudah-mudahan tidak ada lagi," harapnya.
Baca juga: Surau Kasiak An Nur di Kota Padang Kokoh Diterjang Banjir Lahar Dingin, Bak Masjid Baiturrahman Aceh
5. Potensi Hujan Lebat di Sumbar hingga 22 Mei
Hujan berintensitas sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, setidaknya potensi hujan lebat masih terjadi hingga 22 Mei 2024.
"Imbauan kami agar stakeholder terus memonitor prakiraan cuaca dan peringatan dini yang selalu dikeluarkan BMKG setiap hari," ujar Dwikorita saat konferensi pers pada Minggu (13/5/2024) malam.
Peringatan dini setiap hari yang dikeluarkan BMKG, kata dia, harus terus dipantau stakeholder terkait, utamanya di daerah Tanah Datar dan Agam yang pada Sabtu (11/5/2023) malam dilanda banjir bandang.
"Mohon dengan sangat memonitor memantau perkembangan informasi terkait cuaca dari BMKG, terutama berupa prakiraan cuaca sepekan ke depan. Selain itu juga berupa prakiraan cuaca setiap hari dan peringatan dini setiap waktunya," ujarnya.
Dalam peringatan dini yang dikeluarkan setiap hari bahkan hingga tengah malam dapat diketahui potensi hujan sedang hingga lebat per kecamatan.
Sehingga, kata dia, peringatan dini bisa memberikan gambaran agar pemerintah dan utamanya masyarakat mewaspadai potensi bencana.
6. Total Korban Meninggal 37 Orang
Banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.
Empat daerah terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.
"Hingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 orang," kata Abdul Muhari melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (13/5/2024) pagi.
Sebanyak 35 jenazah berhasil diidentifikasi dengan rincian di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar sembilan orang, Kota Padang Panjang dua orang, Kabupaten Padang Pariaman tujuh orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.