Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat Syawal, Memahami Makna Keistimewaan Bulan Kemenangan

pasca-Ramadhan dari sisi kuantitas dan kualitas ibadah yang telah dilakukan di bulan Ramadhan.

Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Suasana salat tarawih hari pertama Ramadan 2023 di Masjid Raya Al Jabbar. 

Allah ta'ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (bulan suci Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. At Taubah: 36)

Bulan Syawal sebagai bulan puasa 6 hari di dalamnya setelah berpuasa sebulan di bulan Ramadhan, seseorang akan mendapatkan pahala puasa setahun
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang tahun." (H.R. Muslim 1164)

Diketahui bahwa satu kebaikan dibalas 10 kali lipat sebagaimana disebutkan dalam surah al An'am ayat 60, maka 1 bulan Ramadhan (dalam hitungan harinya 29 atau 30 hari) dikali 10 kali lipat sama dengan 10 bulan. Kemudian enam hari puasa Syawal dikali 10 kali lipat sama dengan 60 hari atau 2 bulan. Selanjutnya, 10 bulan yang tadi ditambah 2 bulan yang sama dengan 12 bulan atau sama setahun penuh.

Bulan Syawal sebagai bulan awal pembuktian taqwa setelah sebulan Ramadhan fokus beribadah, terutama melaksanakan rukun Islam berpuasa di dalamnya.
Di mana kita ketahui bahwa di antara hikmah terbesar puasa adalah agar bertaqwa,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Qs Al-Baqarah: 183)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Bulan Syawal: Merawat Amal Kebaikan Pasca Bulan Ramadhan

Maka kaum muslimin rahimakumullah

Setelah kita banyak memfokuskan diri dalam bulan Ramadhan beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, melakukan banyak kebaikan dan menghindari maksiat sejauh-jauhnya, kita perlu membuktikan diri-diri kita sebagai hamba yang terus bertaqwa kepada Allah Ta'ala di manapun dan kapanpun, bukan hanya pada bulan Ramadhan saja.

Bulan Syawal Sebagai Bulan Pernikahan

Bunda Aisyah radhiyallahu 'anha istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan,

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved