Viral, Filter TikTok Mampu Deteksi Hantu Berumur 800 Tahun, Ini Penjelasan Ahli

Hal itu berawal dari unggahan seorang pengguna yang menampilkan seorang pria dan hantu

Tribun Jakarta - Tribunnews.com
Ilustrasi hantu 

TRIBUNCIREBON.COM - TikTok merupakan salah satu media sosial yang cukup memiliki banyak pengguna.

Sama halnya dengan Instagram, TikTok juga menyajikan berbagai fitur demi memanjakan penggunanya.

TikTok juga didukung dengan filter yang kerap digunakan pengguna.

Namun, kali ini filter TikTok mencuri perhatian publik.

Bagaimana tidak, filter TikTok tengah ramai lantaran bisa mendeteksi hantu.

Hal itu berawal dari unggahan seorang pengguna yang menampilkan seorang pria dan hantu yang terdeteksi filter TikTok.

Video itu seketika viral usai diunggah di akun TikTok @abram***.

Dalam unggahannya, tampak seseorang tengah mencoba filter ekspresi di kamera pada aplikasi TikTok.

Saat sedang merekam berbagai ekspresi yang ia tampilkan, pengunggah dibuat kebingungan dengan filter yang mendeteksi seorang pria berusia 811 tahun.

Padahal dalam video tersebut, hanya ada seorang laki-laki yang merupakan pengunggah.

“Hantu berumur 811 tahun terdeteksi kamera,” tulis keterangan dalam unggahan.

Lantas, benarkah hantu bisa terdeteksi dalam kamera?

Baca juga: Viral Museum Santet di Cirebon jadi Tempat Anti Galau, Isinya Replika Hantu, Pemiliknya Ustaz Ini

Penjelasan ahli

Dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rosihan Ari Yuana mengatakan, filter kamera dalam sebuah aplikasi akan menggunakan machine learning agar dapat mendeteksi karakter wajah dari manusia.

Untuk mampu mendeteksi wajah, aplikasi tersebut harus dilatih terlebih dulu dengan diberi banyak sampel foto dengan berbagai ekspresi wajah

Nantinya, semakin banyak data yg diberikan kepada mesin untuk dipelajari, semakin banyak pula data yang mendekati valid.

Lebih lanjut, deteksi mendeteksi wajah hantu mungkin bisa dipelajari dari data atau foto yang beredar di internet.

Namun, hingga saat ini belum ada satu pun teknologi filter di computer vision yang memang bisa mendeteksi hantu secara valid.

“Jadi dapat dikatakan wajah hantu yang beredar di mesin pencarian itu belum ada yang valid,” ungkap Rosihan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

Dalam video viral tersebut, ia menyebut adanya potensi error pada filter atau adanya kesalahan pada algoritma aplikasi.

Hasilnya, akan ada kesalahan pada sensor dan false positive, yaitu kesalahan pada algoritma program yang menyatakan adanya gejala, sinyal, atau objek yang sebetulnya tidak ada.

“Umumnya fenomena ini disebut false positive atau false alarm,” ujarnya.
Menurutnya, fenomena serupa juga pernah terjadi pada sensor mobil listrik Tesla yang pernah ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu.

“Kalau pada kasus Tesla, saat itu memang ada yang salah di software sensor teslanya. Obyek sebetulnya bukan hantu, tapi dideteksi sebagai hantu,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa fenomena ini hendaknya ditanggapi secara santai dan tidak berlebihan.

Rosihan juga menambahkan, filter yang ada pada kamera memang dapat ditambahkan fake filter sebagai bahan bercandaan agar seolah-olah ada hantu yang terdeteksi.

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved