Cerita Warsito Si Petugas Damkar Indramayu yang Tak Melulu Melawan Api Hingga Sempat Dilarikan ke RS

Tak terhitung sudah berapa banyak peristiwa kebakaran yang sudah ditanganinya mulai sejak masuk menjadi anggota

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Istimewa
Danru 2 Damkar Indramayu, Mochamad Warsito. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Mochamad Warsito mengabdikan diri menjadi petugas pemadam kebakaran (Damkar) di Kabupaten Indramayu.

Tak terhitung sudah berapa banyak peristiwa kebakaran yang sudah ditanganinya mulai sejak masuk menjadi anggota dan kini dipercaya menjadi salah satu komandan regu (Danru).

Selama itu juga, ia setia melakoni profesi yang bagi sebagian orang dianggap amat berisiko tersebut.

Rupanya tidak melulu Warsito harus berhadapan dengan api. 

Ia juga berhadapan dengan kejadian non kebakaran yang tidak kalah berisiko dan mengancam nyawa, salah satunya adalah evakuasi sarang tawon vespa.

Warsito bercerita, saat awal menjadi petugas Damkar, ia sampai harus masuk rumah sakit karena disengat tawon.

"Itu kejadian sekitar tahun 2020," ujar Warsito yang kini menjabat Danru 2 Damkar Indramayu kepada Tribuncirebon.com, Minggu (3/12/2023).

Damkar Indramayu saat mengevakuasi sarang tawon yang bersarang di rumah warga.
Damkar Indramayu saat mengevakuasi sarang tawon yang bersarang di rumah warga. (Istimewa)

Baca juga: Waspada! Tawon Vespa Mulai Menyebar di Indramayu, Nyaris Tiap Hari Damkar Terima Laporan

Warsito menceritakan, kala itu ia masih menjadi anggota. Ia dipercaya jadi petugas yang mengevakuasi sarang tawon.

Dengan menggunakan baju APD, ia mencoba menjalani tugas tersebut. Namun, tanpa di sadari rupanya ada beberapa tawon yang berhasil masuk ke dalam baju APD yang ia kenakan.

Momen saat ia disengat tawon itu cukup membekas diingatan Warsito sampai dengan sekarang.

Rekan-rekannya kala itu langsung membawa Warsito ke rumah sakit. Beruntung, Warsito cepat mendapat perawatan dan bisa pulih kembali.

Warsito mengaku walau pernah mengalami kejadian mengerikan itu, ia tidak kapok menjadi petugas Damkar.

Baginya, menjadi petugas Damkar menjadi pahala tersendiri buat dirinya karena bisa menolong orang lain.

Warsito mengatakan, kejadian saat ia tersengat tawon hingga masuk rumah sakit pun menjadi pelajaran berharga bagi dirinya.

Dimana sebagai petugas ia juga harus bisa memperhatikan keselamatan pribadi saat menolong orang lain.

Di sisi lain, beragam rintangan selama bertugas juga ia jadikan pembelajaran agar dapat memberikan pelayanan pertolongan terbaik bagi warga yang butuh pertolongan.

Warsito bercerita, mengevakuasi sarang lebah sebenarnya tidak semudah seperti yang terlihat.

Tidak jarang, ada laporan sarang lebah di tempat-tempat sempit yang sulit dijangkau.

Bagaimana pun medannya, sebagai petugas Damkar, kata Warsito harus selalu siap, apalagi tugas Damkar ini erat kaitannya dengan keselamatan orang banyak.

"Kalau evakuasi bagusnya memang dilakukan malam hari," ujar dia.

Warsito menjelaskan, saat malam hari, kawanan tawon biasanya berada di dalam sarang.

Mereka tidak berkeliaran seperti pada siang hari.

Selain itu, alasan evakuasi malam hari karena tawon sulit melihat saat gelap.

"Jadi tidak membahayakan warga, kalau siang kan banyak yang beraktivitas takutnya jadi sasaran tawon karena sarangnya dievakuasi," ujarnya.

 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved