Miro Petric Akui Kondisi Suhu Akan Makin Panas saat Lawan Borneo FC, Pemain Persib Diberi Pesan Ini

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNCIREBON..COM, BANDUNG - Meningkatnya suhu panas yang melanda Indonesia, khususnya di Jawa Barat akibat kemarau panjang, memberikan tantangan tersendiri bagi para punggawa Persib dalam melaksanakan aktivitas latihannya.

Tampak bukan hanya para pemain lokal, namun juga pemain asing yang merasa sangat kerepotan, seusai menjalani program latihannya akhir-akhir ini.

Baca juga: ISU Persib Terkini: Febri Hariyadi Bakal Didepak, 2 Klub Liga 1 Siap Tampung, Berikut Kata Warganet

Bahkan, selain produksi keringat yang membasahi jersey para pemain usai latihan lebih banyak dari biasanya. Namun juga para pemain tampak tersengal-sengal dalam mengatur ritme nafasnya.

Kondisi tersebut pun diberikan oleh pelatih fisik Persib, Miro Petric.

Menurutnya, meningkatkan intensitas suhu udara saat ini menjadi tantangan lain yang harus dilalui para pemain, bukan hanya dalam latihan, namun juga dalam pertandingan.

Hal ini pun, lanjutnya dirasakan para pemain Persib saat melakoni pertandingan kontra Persebaya, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya beberapa waktu lalu. 

Dimana pertandingan harus digelar di bawah terik matahari yang cukup menyengat, dengan suhu mencapai di atas 32 derajat celcius, sehingga membuat para pemain harus menjalani water break pada menit ke-30 babak pertama.

Meski demikian, situasi tersebut merupakan hal normal dalam dunia sepakbola. Dimana para pemain harus mampu beradaptasi dengan cuaca sepanjang pertandingan berlangsung.

"Hal itu (cuaca panas) bukan masalah, karena kita lihat beberapa pertandingan di Liga Indonesia digelar pada pukul 15.00 WIB, dan itu sangat panas. Kondisi itu juga kita lalui di pertandingan terakhir saat melawan Persebaya, tapi kita mempunyai waktu untuk water break," ujarnya saat ditemui di lapangan Stadion Persib (Sidolig), Jumat (13/10/2023).

Miro pun telah mengetahui, bahwa saat Persib bertandang ke Samarinda, untuk menghadapi Borneo FC Samarinda nanti, suhu udara di sana akan lebih tinggi dibandingkan dengan Surabaya.

Bahkan, menurutnya cuaca di Samarinda, pada siang hari sama seperti yang pernah ia rasakan saat tinggal sementara di Sabah dan Sarawak.

Namun, ia enggan memandang faktor non teknis tersebut, menjadi alasan bagi para pemainnya untuk tidak tampil maksimal di laga pekan ke-16 nanti.

"Ya saya percaya itu (lebih panas dari Surabaya). Kondisi itu serupa seperti di Sarawak dan Sabah yang mempunyai cuaca panas hingga 34-36 derajat," ucapnya.

Ia pun berharap, dalam pertandingan melawan Borneo FC Samarinda nanti, akan ada sesi water break, untuk memberikan kesempatan para pemain untuk minum guna mencegah terjadinya dehidrasi.