Tampang Ibu yang Habisi Nyawa Remaja di Subang, Paman dan Kakek Korban Juga Jadi Tersangka

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Seorang anak di Kabupaten Subang bernama M Rauf (13) dibunuh ibu kandungnya sendiri berinisial N (43).

Kakek korban W (70) dan paman korban S (24) ikut turut andil dalam pembunuhan tersebut.

Ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Indramayu.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Rauf yang Dibunuh Ibunya di Subang Disebut Punya Kebiasaan Buruk Ini

Kasus ini diketahui viral dan menggemparkan warga, terlebih saat ditemukan korban dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan kepala penuh luka pada Rabu (4/10/2023).

Oleh ibu kandungnya, korban dibuang di saluran irigasi atau sungai di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu hingga akhirnya mayat korbab ditemukan oleh warga.

Hari ini, ibu kandung pembunuh anak itu dihadirkan polisi kepada publik bersama dua pelaku lainnya.

Ketiganya sudah mengenakan baju tahanan biru. Mereka digelandang polisi saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (6/10/2023).

"Ketiga tersangka sekarang sudah kami amankan di Mapolres Indramayu," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar didampingi Waka Polres Indramayu, Kompol Kompol Hamzah Badaru kepada Tribuncirebon.com.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, N yang merupakan pelaku utama pembunuhan tampak hanya menunduk. 

Ia bahkan tidak berani menatap ke arah depan. 

Baca juga: Misteri Bocah Laki-laki Tewas Terikat di Indramayu, Korban Warga Subang, Terduga Pelaku Diamankan

Pada kesempatan itu, AKBP M Fahri Siregar sempat bertanya apakah pelaku menyesali perbuatannya.

N pun tidak banyak bicara, ia hanya menjawab menyesal kepada polisi.

"Menyesal," ujar N.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, N diketahui tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri lantaran kesal dan gelap mata dengan kelakuan korban.

Pasalnya, korban dikenal sebagai anak yang nakal karena sering mencuri dan membuat masalah.

"Sehingga tersangka merasa malu dan lelah mengurus korban," ujar dia.