Resmi! Festival Layang-layang Internasional di Cirebon Digelar Oktober, Ujicoba Layangan Dilakukan 

pelaksanaan festival tersebut akan berlangsung di Taman Muara Mundu, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Ujicoba layang-layang berbagai ukuran dilakukan oleh Komunitas Layang-layang Indonesia didampingi Pemerintah Daerah di Taman Muara Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Rabu (20/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Festival layang-layang internasional resmi bakal digelar di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Oktober mendatang.

Rencananya, pelaksanaan festival tersebut berlangsung di Taman Muara Mundu, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Ujicoba layang-layang dengan ukuran besar maupun sedang pun dilakukan pada Rabu (20/9/2023).

Kegiatan itu diikuti oleh Ketua Komunitas Layang-layang Indonesia, Sari Madjid didampingi oleh unsur perwakilan instansi dari pemerintah daerah, kecamatan maupun desa.

Terlihat, layang-layang berkarakter boneka kue jahe kurang lebih 10 meter tampak mengudara.

Dirasakan, angin yang cukup kencang juga dengan mudah menerbangkan layang-layang tersebut.

Ketua Komunitas Layang-layang Indonesia, Sari Madjid mengatakan, persiapan gelaran festival layang-layang sudah selesai.

Pihaknya tinggal menggelar acara tersebut yang rencananya dilaksanakan pada 7-8 Oktober 2023.

Hal itu berdasarkan ujicoba yang digelar hari ini, di mana angin di lokasi cukup mendukung untuk menerbangkan layang-layang berukuran besar.

"Ya ini ujicoba sebetulnya, tapi memang kita baru pertama kali ke tempat ini dan tempat ini saya pikir luar biasa, karena anginnya bagus banget, sehingga cocok digelar Festival Layang Internasional."

"Dan ini sebenarnya menarik untuk dilihat dan dijadikan satu tempat yang memang nantinya menjadi kejuaraan dunia nantinya," ujar Sari saat ditemui di lokasi, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Festival Layang-layang Internasional Siap Digelar, Bupati Cirebon Bicara Soal Peserta

Ia mengungkapkan, pihaknya juga sudah memikirkan kondisi terburuk jika layang-layang akhirnya putus karena benang tidak kuat mengait dan faktor angin yang cukup kencang.

Selain bergeser jauh dari lokasi jalan raya, pihaknya juga akan menggunakan sebuah mobil sebagai patok agar layang-layang tidak terbang.

"Ya memang ini anginnya ke sana, akan kita pikirkan apakah kita mundur lagi ke sana, tapi kalau mundur lagi ke arah laut anginnya tambah bagus tambah kencang."

"Nah untuk layangan ukuran besar, angin di sini pun sudah cukup, tidak usah ke ujung sana."

"Sebab, kalau tambah besar layangan, tambah besar angin khawatir makin berat yang khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."

"Kita juga punya layangan komodo sepanjang 30 meter, nah biasanya kalau besar itu patoknya menggunakan mobil diikat seperti itu," ucapnya.

Sedikitnya, ada ratusan layang-layang berbagai macam ukuran dan karakter akan diterbangkan dalam festival tersebut.

Selain diriku oleh berbagai komunitas layang-layang dari dalam negeri, berbagai macam komunitas layang-layang mancanegara juga kan berpartisipasi.

"Kalau layang-layang-nya mungkin ada 100 buah, itu nanti diikuti oleh berbagai komunitas layang-layang baik dari Indonesia maupun internasional," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, festival layang-layang bertaraf internasional bakal digelar di Muara Mundu, Kabupaten Cirebon, Oktober mendatang.

Kegiatan itu diinisiasi oleh komunitas layang-layang yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Cirebon.

Adapun nantinya, festival bertajuk 'Roadshow Internasional Kite Festival' itu akan diikuti oleh 50 klub layang-layang, yang merupakan perwakilan beberapa kabupaten dan kota di Indonesia.

Ada juga datang peserta dari luar negeri, seperti dari Malaysia, Singapura, Thailand, Swedia dan Polandia.

Bagi peserta yang mau ikut, minimal harus punya tiga dari lima kategori yang ditentukan.

Kelima kategori tersebut adalah dua dimensi, rokaku, tiga dimensi, naga, bentuk-bentuk tradisional, seperti tokoh wayang.

Nantinya selain akan menampilkan berbagai motif dan ukuran layang-layang, hadir juga pertunjukan kesenian khas daerah.

Selanjutnya, ada workshop, aksi menerbangkan layang-layang di malam hari, konser amal dan tur dalam kota.

Sementara, Camat Mundu, Anwar Sadat menyambut baik festival layang-layang internasional tersebut.

Pasalnya secara tidak langsung, wilayah yang ia pimpin makin dikenal dan dapat memajukan serta meningkatkan wisata perekonomian masyarakat sekitar.

"Semoga nanti bisa diselenggarakan dengan lancar dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan banyaknya orang yang datang, baik dari UMKM dan lainnya," ujar Anwar.

Taman Muara Mundu Cirebon sendiri merupakan tempat wisata baru yang bercerita tentang gemulai pantai bergaun rimbun mangrove.

Taman Muara Mundu baru dibuka pada akhir tahun 2022, seiring dengan peresmian pembangunan pengaman Muara Sungai Mundu oleh Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis).

Terletak di Mundu Pesisir, Kec. Mundu, Kabupaten Cirebon, Taman Muara Mundu memiliki panorama cantik yang berpadu dengan wisata mangrove membentengi pantai dari abrasi.

Taman Muara Mundu memiliki luas 640 meter persegi, terdapat gapura khas Cirebon, pagar pengaman, jogging track dari paving block dengan panjang kurang lebih 100 meter.

Selain itu, terdapat plaza area yang menghadap giant letter seluas 13,6 meter persegi, tempat duduk melingkar yang terbuat dari pasi dan batu, tempat duduk dan meja dari beton dan 24 buah lampu taman.

 

 
 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved