Persibmania

Bagaimana Aksi 'Menepi Sejenak' Bobotoh Persib Bandung? Apakah Akan Berlanjut? Ini Kata Ketua Viking

Tobias blak-blakan mengenai aksi menepi sejenak bobotoh Persib Bandung hingga kini.

Editor: taufik ismail
Tribunjabar.id/Adi Ramadhan Pratama
Ribuan bobotoh walk out di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat laga perdana Persib Bandung melawan Madura United, Minggu (2/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar Sayidina angkat bicara mengenai progres aksi 'menepi sejenak' yang dilakukan sejumlah komunitas bobotoh, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan manajemen Persib Bandung.

Tobias mengatakan, ia masih belum mengetahui secara pasti kapan aksi menepi sejenak berakhir dan komunitas bobotoh kembali datang ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk mendukung Maung Bandung.

"Keputusan menepi ini merupakan keputusan bersama yang telah didiskusikan di internal masing-masing kelompok."

"Tentunya ketika ingin merubah keputusan, harus disepakati bersama. Jadi tidak ada waktu yang pasti, ini tergantung kesepakatan kelompok-kelompok tersebut," tulisnya dikutip di akun pribadi X (Twitter) @toptobs, Minggu (17/9/2023).

Aksi menepi sejenak ini dilatarbelakangi oleh rasa kecewa komunitas bobotoh, terhadap manajemen yang dianggap mempersulit dengan adanya kebijakan sistem penjualan tiket terbaru.

Terdapat dua tuntutan utama yang dilayangkan komunitas bobotoh, yaitu seperti kenaikan harga tiket yang tidak sesuai dengan pelayanan dan sistem pembelian tiket yang menurut mereka terkesan dipersulit.

Pria kelahiran Bandung, 21 April 1986 tersebut menjelaskan, ia selalu berkomunikasi dengan komunitas bobotoh lainnya tentang progres dari aksi menepi sejenak terhadap manajemen Persib.

 "Terkait seperti tidak ada pergerakan. Sebenarnya semua kelompok rutin berkomunikasi untuk membicarakan update, progres dan opsi-opsi langkah yang rasional untuk diambil."

"Cuma memang tidak semua upaya, harus dishare ke media sosial untuk kepentingan keefektifan langkah," tambahnya.

Tobias mengatakan, aksi menepi sejenak ini sudah dipikir matang-matang oleh pihaknya dan akan terus mengambil langkah yang rasional untuk mendapatkan tujuan akhir, yaitu berdialog dengan pihak manajemen Persib, bukan berakhir demonstrasi massal.

Karena menurutnya, aksi apapun akan berujung dengan dialog untuk menyamakan persamaan yang belum tersampaikan dan menemukan jalan tengah untuk sebuah perbedaan.

"Demo memang terkesan seperti heroik. Tapi tahu sendiri yang bakal nemuin siapa dan biasanya tidak akan merubah keputusan, karena yang ditemui nanti bukan pengambilan keputusannya."

"Belum lagi ada risiko disusupi atau lainnya, yang mungkin akan men downgrade perjuangan yang sedang dilakukan."

"Menurut saya, boikot levelnya sudah lebih tegas dan keras daripada demo. Karena sudah menarik diri dengan tidak membeli tiket yang merupakan income manajement Persib," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved