Akibat El Nino, BPBD Catat Ribuan Warga Majalengka Terdampak Kekeringan

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - BPBD Majalengka mencatat ribuan warga Kabupaten Majalengka terdampak kekeringan pada musim kemarau kali ini.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, jumlah warga terdampak kekeringan tersebut mencapai 4396 jiwa atau 1207 KK.

Baca juga: Dampak Kekeringan Meluas di Indramayu, Polisi Dikerahkan Distribusikan Air Bersih untuk Warga

Menurut dia, jumlah itu tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Majalengka, di antaranya, Panyingkiran, Kadipaten, Jatitujuh, dan lainnya.

"Kekeringan ini dampak fenomena El Nino, sehingga musim kemaraunya cukup panjang," ujar Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Pramuka, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Senin (4/9/2023).

Ia mengatakan, warga terdampak kekeringan di Kecamatan Panyingkiran mencapai 431 jiwa atau 250 KK, di Kecamatan Kadipaten 1845 jiwa atau 516 KK, dan 1801 jiwa atau 431 KK di Kecamatan Jatitujuh.

Selain itu, pihaknya mencatat sebanyak 1500 jiwa atau 500 KK di Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, juga turut terancam kekeringan.

Karenanya, BPBD Majalengka bersama TNI, Polri, PMI, dan lainnya rutin mendisitribusikan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan.

Pasalnya, ribuan warga tersebut kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim kemarau dan fenomena El Nino yang membuat sumber air semakin menyusut.

"Kami hampir setiap hari mendistribusikan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di sejumlah kecamatan," kata Rezza Permana.

Hingga kini, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan air bersih hingga 55 ribu liter untuk menanggulangi bencana kekeringan pada musim kemarau kali ini.

Ia menyampaikan, dari hasil kajian risiko bencana sebanyak 19 dari 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka yang dinilai rawan kekeringan.