Hadir di Acara LBM PWNU Kempek Cirebon, Ini yang Diungkap Ketua DPW PPP Jabar Pepep Saeful Hidayat 

Ketua DPW PPP Jawa Barat, Pepep Saeful Hidayat hadir langsung dalam kegiatan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jabar

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Ketua DPW PPP Jawa Barat, Pepep Saeful Hidayat hadir langsung dalam kegiatan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqiel Siroj (KHAS) Kempek, Kabupaten Cirebon, Kamis (24/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Ketua DPW PPP Jawa Barat, Pepep Saeful Hidayat hadir langsung dalam kegiatan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqiel Siroj (KHAS) Kempek, Kabupaten Cirebon, Kamis (24/8/2023).

Dalam kedatangannya, anggota DPRD Jabar itu mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi isu-isu yang dibahas dalam kegiatan tersebut.

"Tentu kita harus cermati, kita harus review dari apa yang menjadi keputusan terhadap isu-isu yang hari ini dibahas dan dikembangkan," ujar Pepep kepada Tribun, Kamis (24/8/2023).

Menurutnya, pelaksanaan LBM PWNU Jabar itu jug bersamaan dengan haul ponpes ke-34 itu sendiri.

Sehingga, pelaksanaannya sangat bermakna bagi keluarga besar NU.

"Pertama, ini dalam rangka Haul di sini, kedua bertepatan juga di selenggarakannya acara LBM NU Jawa Barat yang tentunya ini sebuah forum kajian ilmiah dari para alim ulama yang terhimpun dalam lembaga Bahtsul Masail NU Jawa Barat," ucapnya.

Sementara, Bahtsul Masail Kubro sendiri digelar dari pagi hingga sore hari dengan membentuk beberapa komisi.

Yakni, untuk Komisi A tema yang dibahas soal relevansi Undang-Undang Usia Anak di Bawah Umur dan soal polemik HAM di tengah maraknya LGBT dan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
 
Selanjutnya, Komisi B tema yang dibahas, yakni tentang alokasi Dam dan kurban jamaah haji ke tanah air dan soal revitalisasi Pasar Banjaran Kabupaten Bandung. 
 
Kemudian, untuk Komisi C, soal apakah Presiden sebagai simbol negara? Dan soal penyalahgunaan e-money untuk pencucian uang.
 
Tema-tema tersebut, dibahas oleh para kiai, ustad, pengasuh ponpes, aktivis bahtsul masail dan para pakar lainnya secara pandangan ilmu fikih. 
 
Dalam pembukaan bahtsul masail kubro pun, pihaknya mengundang banyak orang penting. (*)

Baca juga: GP Ansor Indramayu Dukung Keputusan PWNU Jabar yang Haramkan Ortu Mondokan Anak di Ponpes Al Zaytun

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved