Wagub Jabar Uu Sarankan Tim TPAKD se-Jabar Gandeng Tokoh Agama Demi Tingkatkan Ekonomi Daerah

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUCIREBON.COM, CIREBON - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar), Uu Ruzhanul Ulum menyarankan agar Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Jawa Barat menggandeng tokoh agama demi meningkatkan ekonomi daerah.

Tokoh agama yang dimaksud berupa kiai dan ulama yang menyampaikan secara lisan kepada masyarakat agar menggunakan transaksi ekonomi syariah.

Saran itu mencuat saat Wagub Jabar Uu hadir dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) TPAKD yang dihadiri oleh seluruh perwakilan TPAKD se-Jabar di salah satu hotel ternama di Jalan Brigjend Darsono, Kota Cirebon, Kamis (10/8/2023).

"TPAKD ini yang harus memberikan peluang kepada masyarakat dan terakhir saya minta libatkan para kiai, ulama, silakan lisan kiai dan ulama insya Allah ekonomi masyarakat semakin maju dan hebat," ujar Uu.

Menurutnya, TPAKD saat ini masih belum berjalan maksimal dalam mengoptimalkan ekonomi daerah.

Hal itu dikarenakan belum berjalannya juga ekonomi syariah yang sejatinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Nah TPAKD jangan diam, mungkin selama ini TPAKD belum bergerak dengan baik, sehingga ekonomi syariah belum bisa berjalan sesuai yang diinginkan."

"Sebab, karena dengan adanya TPAKD masyarakat semakin mengerti, makanya kenapa ada rakor inklusi, inklusi ini memberikan pemahaman tidak ekslusif."

"Tapi inklusi tidak bisa berdiri sendirian, harus ada literasi dan ada juga edukasi," ucapnya.

Masih disampaikan politisi PPP itu, bahwa ekonomi syariah sendiri berada di tengah-tengah daripada ekonomi liberal dan sosialis kapitalis.

Yang mana, roda perekonomian masyarakat akan selalu berkah dan barokah saat menggunakan ekonomi syariah.

"TPAKD di Jawa Barat lebih baik lagi, transaksi-transaksi masyarakat dengan menggunakan ekonomi syariah insya Allah barokah."

"Allah SWT tidak akan memberikan aturan, kecuali untuk kebaikan dan Allah SWT tidak membuat larangan, kecuali untuk kemadaratan untuk dilaksanakan."

"Kenapa Allah SWT memberikan syariah, ekonomi syariah adalah ekonomi yang tengah-tengah, tidak semua diharamkan dan tidak semua dihalalkan."

"Kan ada ekonomi liberal, liberal itu semua halal asalkan jadi duit, mau prostitusi, jualan miras mau apapun tidak ada batasan, yang penting dapat uang."

"Ada juga ekonomi sosialis kapitalis, semuanya dilarang kecuali perintah agama. Nah di Islam, semuanya dihalalkan asalkan tidak bertentangan dengan agama, semuanya diharamkan kalau memang bertentangan dengan agama, di tengah-tengah antara liberal dan sosialis kapitalis."

"Jangan terlalu kaya, karena ada pajak, kalau yang miskin harus menerima."

"Yang kaya harus zakat, jadi ekonomi yang tengah-tengah itu syariah, insya Allah kalau melaksanakan ekonomi syariah semuanya berkah," jelas dia.

Oleh karena itu, mumpung negara membebaskan dalam melaksanakan amalan di bidang syariah, Uu menyarankan masyarakat beralih dalam bertransaksi.

"Saya minta kepada masyarakat selaku pimpinan, mari kita beralih ke ekonomi syariah agar barokah."

"Mumpung negara memberikan keleluasaan. Dulu negara tidak memberikan keleluasaan untuk melaksanakan amalan di bidang syariah."

"Setelah undang-undang keluar tahun 1991 tentang perbankan, negara memberikan keleluasaan."

"Oleh karena itu, mari kita ikuti peluang-peluang yang diberikan negara ke umat Islam termasuk ekonomi syariah," katanya.

Adapun, dalam kegiatan tersebut hadir pula Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono dan tamu undangan lainnya.

Kegiatan tersebut bertemakan 'Peningkatan Inklusi Keuangan Melalui Program Kerja Unggulan Daerah dan Layanan Produk Keuangan Syariah'.

Baca juga: Wagub Jabar Pak Uu Lantik Pengurus Ikatan Remaja Masjid, Harus Jadi Garda Terdepan Proses Perjuangan