Pencurian Tali Pocong di Cirebon

Heboh Pencurian Tali Pocong di Makam Cirebon, Berbau Mistis? Ini Kata Polisi 

Informasi yang beredar, sebagian masyarakat masih percaya bahwa tali pocong merupakan suatu persyaratan dalam menjalankan ritual spiritual.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Polisi mendatangi TKP makam warga yang sempat dibongkar oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jumat (4/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Berbagai anggapan pun muncul terkait kasus pencurian tali pocong jenazah wanita di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon.

Anggapan-anggapan itu muncul tak terkecuali perihal berbau mistis.

Baca juga: BREAKING News, Cirebon Heboh, Makam Seorang Wanita Dibongkar, Kain Kafan Dibuka, Tali Pocong Hilang

Informasi yang beredar, sebagian masyarakat masih percaya bahwa tali pocong merupakan suatu persyaratan dalam menjalankan ritual spiritual.

Ada juga yang menyebut, tali pocong bisa melancarkan suatu usaha jika barang tersebut berada di lokasi usahanya.

Semua anggapan itu pun masih diselidiki oleh pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Karangsembung.

Kapolsek Karangsembung, AKP Agus Hermawan belum bisa memastikan dugaan-dugaan yang muncul berkaitan kasus pencurian tali pocong itu 

"Itu dia, kita tidak bisa memastikan hal itu, untuk adat-istiadat ketimuran seperti itu kemungkinan masih ada yang masih berpikiran ke hal mistis seperti itu," ujar Agus saat diwawancarai media, Jumat (4/8/2023).

Kendati demikian, pihaknya bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Karangsembung meminta kepada masyarakat agar bisa lebih berpikir modern.

Berpikirlah yang relevan dan tidak mempercayai hal seperti itu.

"Kita dengan muspika dan MUI tentunya memberikan imbauan bahwasanya sangat tidak relevan hari ini mempercayai hal seperti itu," ucapnya.

Sebelumnya, Kapolsek menjelaskan, pihaknya tetap akan menyelidiki terkait kasus yang heboh tersebut.

Meski, pihak keluarga tidak melapor dan menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah.

"Meskipun keluarga korban mengikhlaskan dan tidak melaporkan ke kepolisian, bahwa tidak ingin memperpanjang kasus ini, namun kami tetap menyelidiki atau mendalami kasus ini," jelas dia.

Keterbatasan alat bukti di sekitar dan tidak ada kamera pengintai yang mengarah ke jalan, menjadi faktor pihaknya masih kesulitan dalam melakukan penyelidikan.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah, mengumpulkan saksi-saksi yang pada saat atau setelah kejadian itu, namun mereka tidak memberikan keterangan secara detail."

"Sehingga, kami masih kesulitan namun tetap kami akan terus menyelidiki motif pelaku melakukan aksi pembongkaran makam tersebut," katanya.

Agus mengungkapkan, bahwa sebelum diketahui oleh warga, ada petugas Telkom yang melihat adanya aksi mencurigakan seorang pria berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Saat itu, petugas Telkom ngiranya, yang bersangkutan sedang melakukan perbaikan makam.

"Pada Kamis sekira pukul 13.00 WIB, petugas Telkom melihat ada orang yang awalnya dikira sedang ngejahul (diperbaiki makamnya pakai pondasi)."

"Lalu jam 15.30 WIB, akhirnya warga melihat ternyata makamnya telah dalam kondisi terbongkar," ujarnya.

Dijelaskan dia, bahwa kondisi makam saat itu sudah dalam keadaan berantakan.

Bambu-bambu dan kain kafan yang menghalangi jenazah yang dimakamkan sudah berada di luar.

Sedangkan, tali kain kafan bagian kaki sudah dalam keadaan hilang.

"Kondisi makam itu digali lalu bambu-bambu yang menghalangi jenazah diangkat lalu dibuka tali pocongnya dan badannya, terus kain kafannya itu ditarik."

"Jadi kalau jenazah mah masih utuh, masih ada di lubang makam."

"Yang ada di atas itu bambu dan kain kafan.Kain kafan yang hilang satu, di bagian kaki," ucap Agus.

Adapun, kata Agus, makam tersebut merupakan warga asli Desa Kubangkarang, berinisial S (36).

Almarhumah meninggal pada Selasa (1/8/2023), usai menjalani operasi akibat penyakit yang dideritanya.

"Kronologi meninggalnya, bahwa almarhumah sempat dirawat di rumah sakit di Kota Cirebon dan akhirnya meninggal dunia pada Selasa (1/8/2023) malam."

"Beliau meninggal dunia usai operasi penyakit, jadi bukan karena hamil atau bukan sedang hamil."

"Jadi ketika sedang operasi, almarhumah tidak kuat dan meninggal dunia pada malam hari, lalu dibawa ke rumah duka saat itu juga dan dimakamkan pada Rabu pagi," jelasnya.

Baca juga: GEGER Tali Pocong Dicuri, Makam Dibongkar di Kuburan Wanita di Kubangkarang Cirebon, Polisi Selidiki

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved