Viral

Santriwati di Magetan Pakai Rompi Anti Peluru-Bawa Senjata Laras Panjang,Ini Penjelasan Pihak Ponpes

Mereka terlihat mengenakan kerudung berwarna biru sambil memegang senjata laras panjang di depan.

tribun
Santriwati di Magetan Pakai Rompi Anti Peluru-Bawa Senjata Laras Panjang 

TRIBUNCIREBON.COM - Belum lama ini viral di media sosial sejumlah santriwati berpose lengkap dengan membawa senjata laras panjang.

Foto dan video yang beredar di media sosial itu lantas viral di media sosial.

Tak hanya itu, foto dan video tersebut menuai beragam komentar dari publik.

Dalam video yang beredar tampak, sejumlah santriwati membawa senjata laras panjang.

Usut punya usut, sejumlah santriwati tersebut membawa senjata laras panjang semata untuk mengikuti Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Tak hanya membawa senjata, mereka juga mengenakan rompi anti peluru.

Santriwati di Magetan Pakai Rompi Anti Peluru-Bawa Senjata Laras Panjang
Santriwati di Magetan Pakai Rompi Anti Peluru-Bawa Senjata Laras Panjang (tribun)

Dalam foto yang beredar tersebut para santriwati mengenakan seragam atas merah dan bawahan rok panjang.

Mereka terlihat mengenakan kerudung berwarna biru sambil memegang senjata laras panjang di depan.

Para santriwati tersebut terlihat berpose di depan area persawahan.

Kepolisian membenarkan foto yang beredar itu berlokasi di Magetan.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Diam-diam Punya Bunker dan Gudang Senjata? Ini Kata Ridwan Kamil

Santriwati di Magetan Pakai Rompi Anti Peluru-Bawa Senjata Laras Panjang1
Santriwati di Magetan Pakai Rompi Anti Peluru-Bawa Senjata Laras Panjang1 (tribun)

Dikutip dari berbagai sumber, Kapolres Magetan menyebut senjata laras panjang itu bukanlah senjata api melainkan airsoft gun.

Polisi pun mengaku belum mendapatkan klarifikasi dari pihak Pondok Pesantren Baitul Qur'an Al Zahra Magetan, Jawa Timur yang menaungi para santriwati.

Setelah foto itu viral, beredar juga video klarifikasi diduga pengurus ponpes menjelaskan foto yang beredar.

Pengurus menyebut foto yang beredar merupakan simulasi kegiatan ekstrakulikuler.

"Kami dari Yayasan Pondok Pesantren Baitul Quran Al Zahra Magetan dalam kesempatan ini ingin menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya foto simulasi kegiatan ekstra kulikuler yang di laksanakan di Pondok Pesantrean Baitul Quran Al Jahra Magetan," kata seorang pria berpeci dikutip TribunJakarta.com dari Instagram Lambe_turah, Minggu (30/7/2023).

Pengurus tampaknya sadar foto yang beredar memicu pro kontra di masyarakat.

Untuk itu dilanjutkan pengurus ponpes, kegiatan ekstrakulikuler tersebut tidak akan dilanjutkan.

"Karena foto tersebut dirasa meresahkan sebagian besar masyarakat, pada kesempatan ini kami akan menyampaikan klarifikasi bahwasannya kegiatan tersebut merupakan simulasi kegiatan ekstrakulikuler yang rencananya `akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Baitul Quran Al Jahra Magetan,"

"Karena melihat dinamika yang ada terkait dengan viralnya kegiatan tersebut, setelah kita kaji dan atas saran dari beberapa pihak kita tidak akan melanjutkan kegiatan tersebut menjadi bagian dari ekstrakulikuler di pondok pesantren, demikian klarifikasi yang dapat kami sampaikan," sambungnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved