Ikan Mati Massal hingga 5 Ton di Waduk Darma Kuningan Terjadi Setahun 2 Kali, Dandim Ungkap Solusi

mengenai jumlah ikan mati massal, Deni mengungkap jumlah sekarang jauh sedikit dengan kejadian kematian ikan pada tahun - tahun sebelumnya.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Momen berkumpulnya sejumlah petani ikan bareng Aktivis HKTI, Kabid Perikanan dan Dandim 0615/Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan mendatangi Desa Cipasung, Kacamatan Darma, Selasa (27/6/2023). 

Ditempat sama, Nurohman (49) petani ikan KJA mengungkap, dugaan kematian ikan akibat kurangnya oksigen di perairan Waduk Darma itu, akibat terjadinya buka tutup klep pompa milik perusahaan daerah air minum (PAM).

"Melihat dengan jumlah kematian yang terjadi pada tempat tertentu. Kami menduga, adanya aktivitas buka tutup klep pompa PAM di Waduk Darma. Idealnya, pelaksanaan buka tutup klep pompa itu lebih halus atau menyesuaikan dengan kondisi sekitar, jangan malah se - enaknya," katanya.

Kasus buka tutup klep pompa PAM, kata dia menambahkan, ini bisa dibuktikan dengan lingkungan perairan sekitar lokasi hingga terjadi kekurangan oksigen.

"Untuk aktivitas buka tutup klep pompa, mungkin kita bisa bayangkan. Bagaiamana kerja klep pompa? Kalau sedang menyedot dan sebaliknya, ketika tidak menyedot. Nah, saya perhatian disana terjadi perubahan iklim hingga ketersediaan oksigen berkurang malah tidak ada," ujarnya.

Semetara Dandim 0615/Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan menyebut kejadian ini dirasa mengerikan. Namun melihat lingkungan perairan dan untuk mencegah kematian ikan yang sudah biasa terjadi.

"Kondisi ini bisa di pecahkan. Buktinya, di TNI kita punya BIOS 44 yang sudah teruji di pembudidayaan ikan KJA Waduk Darma. Hasil penelitian kandungan air Waduk Darma selain pH kurangnya, namun setelah di campur cairan BIOS 44 itu pH malah naik hingga 7 - 8," katanya.

Kemudian soal kejadian aktivitas mesin pompa milik PAM Kuningan, Dandim menyebut bahwa ini bisa dibicarakan hingga memunculkan kebaikan bagi petani KJA dan pemerintah setempat. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved