Viral

Al Zaytun Belum Kelar, Muncul Ponpes Al Kafiyah, Wanita Bercadar Hijau jadi Imam Shalat

Sementara sejumlah pria justru berada di belakang wanita yang didapuk menjadi imam shalat.

ig
Muncul Ponpes Al Kafiyah, Wanita Bercadar jadi Imam Shalat, Gerakannya Aneh 

Parahnya lagi ada tulisan masuk ke pesantren tersebut bisa menghapus dosa.

Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan lebih lanjut dari video itu. Termasuk dimana pondok pesantren tersebut berada.

Sementara itu di media sosial sudah banyak diperbincangkan warganet. Tak sedikit warganet yang menganggap video tersebut hanya dibuat-buat.

Tak sedikit juga yang menganggapnya dengan serius.

"Syarat sah shalat yaitu berakal sehat," tulis warganet

"Itu kaya nya cuma pngen viral. Masa iya si ponpes tulisan nya di banner di taruh depan rumah wkwk," kata warganet.

Baca juga: Kisah Mr Black Sekolahkan 5 Anaknya ke Ponpes Al Zaytun Indramayu, Kagum dengan Visi Panji Gumilang

Nyeleneh, Isi Bacaan Syahadat Versi Ponpes Al Zaytun Menyimpang, Panji Gumilang Ngaku Nabi

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang, hingga kini masih menjadi kontroversi yang menggemparkan publik.

Pasalnya, berawal dari aktifitas nyeleneh shalat ied beberapa waktu lalu, satu persatu kejanggalan yang menyimpang dari Ponpes tersebut mulai terkuak.

Salah satu ujung tombak yang dengan gagah menyuarakan sisi gelap Al-Zaytun adalah sang pemimpin, Panji Gumilang.

Panji dikenal sebagai seorang loyalis yang selalu menjadi pengedukasi masyarakat agar tak berkecimpun dalam pemahaman sesat yang di bawah oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Hal ini diungkap salah satu mantan pengikut ajaran tersebut, bernama Ken Setiawan.

Ken mengungkap kesesatan yang ada di Pondok Pesantren Al Zaytun saat dirinya masih menjadi salah satu pembicara di acara Catatan Demokrasi.

Ia menjelaskan, banyak perubahana dari rukun Islam yang diberlakukan Panji Gumilang dalam kurikulum di Al-Zaytun.

"Ajaran sesatnya, dia telah mengubah rukun Islam. Rukun Islamnya sama, tapi syahadatnya ini yang diajarkan di gerakan teritorial," ungkap Ken.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved