Cirebon Ternyata Diapit 3 Sesar dan Patahan Aktif Gempa, Ini Cacatan Gempa Terbesarnya

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON.COM - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat di Cirebon terdapat beberapa sesar darat aktif, sehingga sering terjadi gempa. 

Dua diantaranya merupakan patahan sesar Baribis yang membentang dari wilayah Jawa Barat hingga Jawa Timur. 

- Sesar patahan Baribis Kendeng  (Cirebon 1) bentangan panjang 15 Km berada di wilayah Kota Cirebon. 

-  Sesar patahan Baribis Kendeng (Cirebon 2) dengan bentangan 18 Km di wilayah pantai utara (Pantura) Kabupaten Cirebon. 

- Bahkan di Cirebon sendiri terdapat sesar darat aktif bernama Gunung Ceremai dengan panjang 20 Km. 

Dari patahan tiga sesar aktif tersebut, patahan aktif Cirebon 1 diapit  sebelah kiri oleh sesar Gunung Ceremai sedangkan sebelahkan Pantura diapit oleh patahan Cirebon 2.

Kepala Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan wilayah Cirebon merupakan daerah rawan gempa. 

"Cirebon memang termasuk daerah rawan gempa, tercatat hari Kamis (15/06) hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada 4 kali gempa,"  ungkapnya, kepada Tribunjabar.id. Jumat (16/06/2023). 

Daryono merinci catatan gempa besar di Cirebon, diantaranya :

-  Gempa Cirebon pada 16 Oktober 1847 intensitas VII MMI menyebabkan lebih dari 200 rumah rusak.
- Gempa Cirebon pada 30 November 1853 intensitas VI MMI menyebabkan banyak rumah rusak.
- Gempa Cirebon pada 16 Juni 1971 menyebabkan beberapa rumah rusak.
- Gempa Cirebon Magnitudo 4,2 pada 11 Desember 2020 menyebabkan 25 rumah rusak.

"BMKG mencatat setidaknya Cirebon sudah mengalami gempa cukup besar  merusak sebanyak 4 kali," tutupnya.