Khutbah Jumat
KHUTBAH Jumat 9 Juni 2023: Larangan-larangan Saat Melaksanakan Ibadah Haji
Berikut ini contoh teks khutbah Jumat 9 Juni 2023 tentang ibadah haji yang penuh makna
Dua ayat ini sudah cukup untuk mengingatkan kita, khususnya kepada saudara-saudara kita yang akan pergi haji pada tahun ini untuk berhaji karena Allah, bukan berhaji karena niat-niat lain seperti diniati liburan atau jalan-jalan, diniati pamer harta, diniati ingin dipanggil ‘Pak Haji dan Bu Hajjah’ atau niatan-niatan lain yang bisa menghilangkan makna dan tujuan dari berhaji.
Niat ini penting ditanamkan karena menjadi bagian tak terpisahkan dari muamalah-muamalah kita khususnya muamalah ibadah. Sebuah hadits Rasululullah saw yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi menyebutkan:
نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”
Dari hadits ini ditegaskan bahwa niat menjadi kunci dalam melaksanakan sebuah aktivitas yang dalam konteks ini adalah ibadah haji.
Diibaratkan, haji itu seperti angka 0 dan niat seperti angka 1. Sebanyak apapun kita berhaji, jika tidak diawali dengan niat yang benar, maka ibadah haji yang dilaksanakan tidak akan ada nilainya seperti angka 0 berbaris.
Namun ketika kita mengawali ibadah haji dengan niat yang benar, maka kita seperti mengawali barisan angka 0 dengan angka 1 di depannya sehingga menjadikannya sebagai angka yang memiliki nilai dan bermakna.
Ketika haji dilaksanakan dengan baik maka Allah pasti akan mencatatnya dan akan dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Di antara balasan bagi orang yang menunaikan ibadah haji disebutkan dalam hadits Rasulullah saw:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya, “Haji mabrur tiada balasan lain kecuali surga.’" (HR Ahmad).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Ibadah haji menjadi impian setiap muslim karena menjadi satu dari lima ibadah yang akan menyempurnakan Islam kita.
Hal ini diungkapkan oleh Rasulullah dalam haditsnya:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ رواه البخاري و مسلم
Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu persaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Dengan menyempurnakan Islam kita, maka secara otomatis kita menyatakan pengakuan bahwa kita adalah hamba Allah yang memang diciptakan ke dunia tidak lain untuk beribadah kepada-Nya.
Naskah Khutbah Jumat 3 Oktober 2025 Mengenai 4 Hal yang Akan Ditanyak di Hari Kiamat |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat Siang Ini Mengenai Jangan Terlena Kenikmatan Dunia, Waspada Istidraj |
![]() |
---|
Materi Khutbah Jumat Singkat Mengenai Empat Perkara yang dapat Melancarkan Rezeki |
![]() |
---|
Ceramah Khutbah Jumat Hari Ini: Mendidik Anak dengan Karakter Qurani |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Besok 26 September 2025: Meniti Jalan Sukses dengan Keteguhan Hati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.