Wisata Cirebon
Mau Piknik Saat Weekday? Ini Dia Lima Tempat Wisata Gratis dan Favorit di Cirebon
Ada sejumlah tempat wisata gratis di Kota Cirebon yang bisa Anda kunjungi di pertengahan pekan ini.
Rokok-rokok yang biasa diproduksi antara lain Lukcy Strike, Pall Mall, Ardath, Kansas, Commfill, dan sebagainya.
Adapun rokok-rokok yang diproduksi di bawah tahun 1960 adalah Double Ace, Gold Fish, Mascot, Medal, Kresta, Pirate, Bison, dan rokok khusus untuk militer.
Saat masa perang dunia kedua di tahun 1942, perseroan mengalami hambatan, usaha dan kekayaan perseroan jatuh di tangan pemerintahan Jepang sehingga kegiatan perseroan menjadi terhenti beberapa waktu.
Usai perang dunia kedua, pada tahun 1949 bendera perseroan telah kembali membaik, kali ini dengan memakai nama baru, yaitu British America Tobacco Manufacture (Indonesia) Limited.
Sejak Mei 2010, Gedung BAT Cirebon yang dimiliki oleh PT Bentoel International Investama (BINI) sudah tidak lagi digunakan untuk memproduksi rokok, karena pada tahun 2010 seluruh produksi sudah dipindahkan ke Jawa Timur, tepatnya di Malang.
Kini bangunan BAT dibiarkan kosong bertahun-tahun.
Meski demikian, jalanan di depan Gedung BAT tidak sepi dari berbagai aktivitas warga, seperti yang biasa dilakukan anak muda Cirebon.
Gedung BAT ini tepat berada di samping Taman Pedati Gede.
Mengunjungi Gedung BAT berarti Anda juga mengunjungi Taman Pedati Gede.
Keduanya hanya dipisahkan jalan.
Kota Tua dan Taman Pedati Gede juga dekat dengan tempat nasi jamblang terkenal di Cirebon.
Yakni Nasi Jamblang Pelabuhan. Jaraknya hanya sekitar 250 meter.

Alun-alun Kejaksan berjarak 750 meter dari Stasiun Cirebon, jadi bisa dicapai dengan berjalan kaki selama sekitar 10 menit.
Wisatawan bisa nongkrong pada sore hari di tempat ini sembari berfoto-foto dengan latar gapura yang khas.
Di dekatnya ada juga Masjid Raya At-Taqwa yang didirikan pada tahun 1918, dikutip dari laman resminya.

Satu lagi alun-alun di Kota Cirebon yang memiliki wajah baru. Setelah pada tahun lalu Alun-alun Kejaksan, kini menyusul Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan.
Alun-alun yang berada di depan Keraton Kasepuhan itu telah selesai direvitalisasi dan kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Konsepnya hampir sama dengan Alun-alun Kejaksan, didominasi batu bata merah bernuansa klasik.
Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan diresmikan langsung Gubernur Jawa Barat, Dr. (HC) H. M. Ridwan Kamil, S.T., M.U.D., Jumat (4/2/2022), disaksikan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, Sekda Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., hingga Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meresmikan Alun-Alun Sangkala Buana yang berada persis di depan Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (4/2/2022).
Dalam sambutannya, Ridwan Kamil mengaku menginginkan alun-alun yang direvitalisasi sejak pertengahan 2021 itu menonjolkan konsep sejarahnya.
Bahkan, ia sempat mengingatkan jajarannya yang merancang konsep modern dalam rencana revitalisasi alun-alun yang sebelumnya bernama Alun-Alun Kasepuhan tersebut.
"Teu meunang, karena tempat ini bagian dari sejarah jadi harus terasa betul sejarahnya di alun-alun," ujar Ridwan Kamil saat ditemui seusai kegiatan.
Ia mengatakan, sangat puas setelah melihat hasil revitalisasi Alun-Alun Sangkala Buana yang dinilai sangat menonjolkan sisi sejarahnya.
Bahkan, Kang Emil pun mengaku tidak tahan untuk buru-buru mengajak Ibu Cinta berswafoto sejak kedatangannya meresmikan alun-alun tersebut.
Pihaknya juga berpesan kepada Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin, untuk menampilkan seni budaya Cirebon di Alun-Alun Sangkala Buana setiap akhir pekan.
"Agar wisatawan yang datang ke sini semakin mengapresisasi keberadaan tempat yang istimewa ini dan menguatkan sisi sejarahnya," kata Ridwan Kamil.
Sementara Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin, menyampaikan terima kasih kepada Kang Emil yang telah menjadikan Alun-Alun Keraton Kasepuhan jauh lebih keren dibanding sebelumnya.
Menurut dia, apa yang dilakukan Ridwan Kamil dan Pemprov Jabar menjadi bukti nyata kepeduliannya terhadap pelestarian budaya di keraton.
Ia mengakui perubahan besar yang dirasakan ialah kawasan alun-alun lebih terbuka sehingga wisatawan bisa melihat langsung Masjid Agung Sang Cipta Rasa dari Keraton Kasepuhan maupun sebaliknya.
"Dulu tertutup, sekarang masjid bisa dilihat jelas dari arah keraton. Ini juga menjadi bukti keraton bisa bertransformasi mengikuti perkembangan bukan malah tergerus zaman," ujar Luqman Zulkaedin.
5. Pasar Kanoman
Pasar Kanoman cocok dijadikan tempat wisata belanja untuk berburu oleh-oleh khas Cirebon.
Jaraknya cuma 2-3 kilometer dari Stasiun Cirebon dengan durasi berkendara kurang dari 10 menit.
Di pasar ini, wisatawan bisa membeli buah tangan berupa mangga gincu, aneka kerupuk, petis atau terasi cirebon, sirup tjampolay, dan ikan asin.
Pasar Kanoman juga letaknya dekat dengan Gedung BAT dan Taman Pedati Gede.
Dari Pasar Kanoman Anda hanya perlu jalan kaki sekitar lima menit ke Gedung BAT.
Baca juga: Kabar Baik, Air Terjun Buatan Bojongsari Indramayu yang Mirip Gardens By The Bay Akan Dibenahi
Kini Ada Objek Wisata Baru di Cirebon, Jadi Wahana Anak Terluas, Tiket Cuma Rp 35 Ribu! |
![]() |
---|
Objek Wisata Baru di Cirebon Timur, Dusun Mahkota, Sajikan Wahana Hiburan Dalam Satu Kawasan |
![]() |
---|
Libur Lebaran, Cirebon Dibanjiri Wisatawan, Talaga Langit Paling Ramai Diserbu |
![]() |
---|
Libur Lebaran, Museum Berbasis AI dan Workshop Batik Jadi Primadona di Keraton Kasepuhan Cirebon |
![]() |
---|
Tempat Piknik Keren di Cirebon, Wisata Anti Galau, Cocok Buat Libur Lebaran, Harga Tiket Masuk Murah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.