Sosok
SOSOK Mamah Dedeh yang Usir Anak Kandungnya, Alya Theresia, Karena Murtad
Sosok Mamah Dedeh yang mengusir anak kandungnya, Alya Theresia, karena anaknya itu murtad, pindah agama dari Islam ke Kristen
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNCIREBON.COM - Sosok Mamah Dedeh yang mengusir anak kandungnya, Alya Theresia, karena anaknya itu murtad, pindah agama dari Islam ke Kristen, saat usia 24 tahun.
Alya Theresia kini menjadi sorotan usai mengaku sebagai anak Mamah Dedeh dan diusir karena pindah agama saat usia 24 tahun demi sang kekasih.
Alya Theresia mengaku anak dari Mamah Dedeh dan Drs. H.M.Syarifuddin.
"Saya lahir dari keluarga campuran. Bapak orang Betawi bernama Syarifudin dan ibu Dedeh Rosidah alias Mama Dedeh, orang Sunda," ujarnya.
Namun dalam video yang tersebar, Alya Theresia mengaku memutuskan murtad 13 tahun lalu.
Hal itu bermula saat Alya tak sengaja membaca Alkitab temannya yang tertinggal di rumah Alya.
"Saya iseng baca, ada tulisan 'kaminpatut percaya kalau Yesus benar-benar ada'," ucap Alya.
Sehingga ia memiliki niat kuat keluar dari Islam dan ingin masuk ke agama yang dianut sang pacar kala itu, yaitu agama Kristen.
Awalnya Alya mengaku berniat mengajak kekasihnya masuk ke dalam agamanya, namun yang terjadi adalah ia yang yakin untuk bergabung menjadi umat Kristiani.
Ditambah ia menikahi pacarnya yang non muslim tersebut.
Alya mantap memutuskan keluar agama Islam belasan tahun lalu.
Ia mengaku melakukan pembaptisan ditemani oleh sang kekasih kala itu.
"Saya dibaptis di salah satu gereja di Bandung," ujarnya.
Hal tersebut sontak membuat Mamah Dedeh murka sehingga Alya pergi menjauh dari keluarganya.
Setelah 13 tahun nengarungi rumah tangga, Alya pulang menemui orangtuanya.
Namun konon ia diusir.
"Saya datang ke rumah di hari Lebaran, tapi saya diusir. Dibilang murtad," kata Alya Theresia.
Sosok Mamah Dedeh
Dede Rosidah atau dikenal dengan sebutan Mama Dedeh.
Wanita kelahiran Ciamis, 5 Agustus 1951 silam ini adalah seorang pendakwah dan ustadzah Indonesia.
Mama Dedeh sudah mengenal dakwah sejak kecil.
Ia adalah anak seorang kiai bernama Sujai dan menikah dengan Syarifuddin yang juga anak kiai asal Betawi, KH Hasan Basri.
Masa kecil dan remajanya ia habiskan di kota kelahirannya.
Ia besar dalam lingkungan agama yang ketat.
Ayahnya seorang kiai.
Tak heran bila Mama Dedeh dan saudaranya melakoni seperti ayahnya berceramah sejak kecil.
Saat usia SD, Mama Dedeh kadang mengisi ceramah-ceramah pengajian di kampung.
Lulus SMP, ia meneruskan sekolah pendidikan guru agama (PGA) yang tidak terlalu jauh dengan kegiatan ayahnya sebagai penceramah.
Padahal ia bercita-cita ingin menjadi pelukis.
Untuk meneruskan kegiatan ayahnya, Mama Dedeh dikirim ayahnya kuliah ke Jakarta pada usia 17 tahun.
Pada tahun 1968 itulah ia tinggal di Asrama putri Institut Agama Islam Negeri (kini menjadi Universitas Islam Negeri) Syarief Hidayatullah.
Ia mengambil Fakultas Tarbiyah (pendidikan).
Kebiasan berceramah tetap ia lakukan saat menjadi mahasiswa.
Baca juga: Jonathan Latumahina Singgung Rafael Alun Trisambodo, Sebut Lebih Tangisi Harta Dibanding Putra
Saat Sabtu Minggu libur, ia keluar asrama bersama teman-temannya berceramah di sekitar Ciputat, Cireunde, dan Pondok Cabe, Jakarta.
Mamah Dedeh mulai terkenal sejak berdakwah lewat radio.
Namanya makin melambung saat ia intensif ceramah di media televisi.
Perjalanan dakwahnya di media hampir 22 tahun. Padahal jauh sebelum itu, ia juga sudah berceramah keliling kampung.
Pada setiap cermahnya selalu mendapat respons yang baik. Bicaranya ceplas-ceplos ala orang Betawi.
Penyampaiannya tegas, galak, kadang mengundang tawa para jemaahnya. Apalagi kalau sudah mendengar ketawa mama Dedeh sendiri.
Pada tahun 1994, aktor Benyamin Sueb pemilik radio betawi Bens Radio meminta Mama Dedeh mengisi program Ngaji setiap hari Jumat.
Nama Mama Dedeh masuk ke sini, karena salah satu anak asuhnya yang bekerja di radio ini mengusulkannya ke Benyamin Sueb yang sedang mencari penceramah perempuan.
Mama Dedeh mulai siaran di Radio. Gaya khasnya yang ceplas-ceplos mirip dengan karakter Bens Radio mendapat respon yang bagus dari pendengar radio.
Dari situlah stasiun televisi Indosiar mengenal dan memintanya mengisi program Mamah dan Aa.
Pada tahun 2007, awal Mama Dedeh dikontrak Indosiar. Sejak tampil di Indosiar, namanya makin populer.
Ia pun mulai banyak undangan dari ibu-ibu pengajian hingga pejabat menteri. Ia sudah berkeliling kota-kota di Indonesia. Dalam sehari, ia bisa menghadiri 5-6 tempat.
Selain berceramah lewat visual, audio, tatap muka, ia juga berdakwah lewat buku.
Ia menulis buku dengan judul Curhat ke Mamah Dedeh:Menuju Keluarga Sakinah.
Mama Dedeh makin eksis di dunia televisi, ia dipercaya untuk mengisi beragram program dengan nama yang berbeda, tapi tetap dengan aikon dengan nama Mamah.
Di antaranya, program; Mamah dan Aa, Ceramah (ceria Bersama mamah), Mamah On The Street, Mamah dan Aa Beraksi, Hati ke hati bersama Mamah Dedeh.
Baca Berita -berita TribunCirebon.com Lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Profil Sosok Alya Theresia Mengaku Anak Mamah Dedeh, Diusir Karena Pindah Agama di Usia 24 Tahun, https://sumsel.tribunnews.com/2023/04/03/profil-sosok-alya-theresia-mengaku-anak-mamah-dedeh-diusir-karena-pindah-agama-di-usia-24-tahun?page=all.
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Sosok Yoyon Suryono, Petugas Satpol PP Kuningan yang Dikenal Sebagai Pawang ODGJ, Ini Kisahnya |
![]() |
---|
SOSOK Ustaz Hilmi Firdausi, Tokoh Agama Ngamuk ke Coki Pardede CS, Samakan Kisah Nabi dengan Prank |
![]() |
---|
Prajurit Kodim 0615/Kuningan Berpengasilan Rp 1 Miliar Berkat Usaha Ini, Ini Sosoknya |
![]() |
---|
SOSOK Mayjen TNI Erwin Djatniko, Peraih Adi Makayasa Akmil 1992, Kini Jadi Gubernur Akmil Magelang |
![]() |
---|
SOSOK Prof Dr Ir Enri Damanhuri, Ahli Sampah Indonesia Guru Besar ITB, Wafat Setelah Masuk ICU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.