Wisata Cirebon

Tempat Wisata Bukit Sanghyang Dora Majalengka Cuma Buka Sabtu-Minggu Selama Ramadan, Ini Alasannya

Info terbaru tempat wisata Bukit Sanghyang Dora di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka hanya buka dua hari

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Pemandangan asri Bukit Sanghyang Dora di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka  

Selain itu, Bukit Sanghyang Dora juga kerap diselimuti kabut tipis yang terkadang muncul di antara bukit-bukit yang mana memberikan kesan syahdu saat berada di atas bukit tersebut.

Eksotisme panorama yang dianugerahkan pada Bukit Sanghyang Dora mampu membuat pengunjung terkesima.

Suasana alam perbukitan yang masih asri dan hijau membuat siapapun yang berkunjung merasa damai.

Gunung Ciremai yang tampak di antara gugusan bukit ini juga semakin mempercantik pemandangan alam di sini.

Tak hanya itu, pada saat malam tiba, pengunjung akan disuguhkan pemandangan alam perbukitan yang berpadu dengan kelap-kelip lampu khas perkotaan.

Keindahan pemandangan malam hari akan cerah semakin terlihat sangat cantik ketika tiba bulan purnama di waktu kemarau, dengan langit yang bersih dan cerah.

Otang mengatakan, disebutnya wisata yang dikelolanya dengan sebutan Raja Ampat, dikarenakan perbukitan ketika melihat dari puncak menyerupai seperti yang ada di Papua sana.

Dijelaskan bahwa jika Raja Ampat versi aslinya itu perbukitan dikelilingi oleh lautan, di Sanghyang Dora sendiri dikelilingi oleh hamparan daratan.

"Sanghyang Dora disebut juga Raja Ampatnya Majalengka, karena apa, perbukitan yang ada di kami ini bentuk bukitnya itu menyerupai di Raja Ampat."

"Bedanya, di Raja Ampat itu versinya kan lautan ya, jadi Bukit yang dikelilingi lautan, nah di kami itu daratan, jadi kalau pengunjung naik ke puncak bisa melihat bukit-bukit seperti di Raja Ampat begitu," ujar Otang.

Ia menjelaskan, bahwa awal dikenalnya Sanghyang Dora dengan julukan Raja Ampat justru dari pengunjung itu sendiri.

Di mana, banyak pengunjung yang berswafoto dengan latar perbukitan yang menyerupai Raja Ampat.

"Sebenarnya sudah lama ya, sekitar 3 tahun lalu. 
Jadi penyebutan itu tidak sengaja, karena banyaknya pengunjung yang berfoto dengan background bukit-bukit itu, sehingga banyak yang bilang mirip seperti di Raja Ampat," ucapnya.

Masih dijelaskan dia, bahwa Sanghyang Dora sendiri memang dikenal dengan wisata 'camp ground'.

Banyak wisatawan dari luar daerah yang sengaja datang untuk bisa menikmati suasana di puncak bukit Sanghyang Dora.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved