Ramadan

Kultum Ramadan 1444 H: Keutamaan Menjaga Wudhu dan Dosa Berguguran

Menyampaikan materi kultum Ramadhan untuk kultum salat tarawih atau kultum salat Subuh berbeda

tribun
ramadhan 2 

TRIBUNCIREBON.COM - Selama bulan Ramadhan 2023, umat Islam akan banyak mendengarkan atau menyimak kultum Ramadhan atau ceramah singkat.

Jika Anda pengurus atau takmir masjid yang mendapat jadwal mengisi kultum salat tarawih, bisa juga kultum salat Subuh, maka mempersipakan materi kultum menjadi hal penting.

Mempelajari materi kultum bertujuan agar pesan keagamaan yang hendak Anda sampaikan kepada jemaah memiliki pesan yang kuat dan berlandaskan pada dalil Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Menyampaikan materi kultum Ramadhan untuk kultum salat tarawih atau kultum salat Subuh berbeda dengan ceramah singkat di acara lain.

Jemaah akan menyimak kebenaran dari materi yang Anda sampaikan, meresapi, untuk kemudian mengalamkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Doa Berbuka Puasa: Ada Lafadz Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Maka, materi kultum Ramadhan harus benar.

Sebagai panduan, dalam kultum Ramadhan, bisa digunakan untuk kultum salat tarawih atau untuk kultum setelah salat Subuh, terbagi dalam tiga bagian.

1. Bagian pertama materi kultum berisi tentang mukadimah atau pembuka kultum. Kalimat dalam mukadimah berisi pujian kepada Allah SWT, salawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan bisa ditambah dengan doa agar Allah SWT melancarkan dalam berbicara di depan umum.

2. Bagian kedua berisi tentang pesan kultum, berupa nasihat atau akan untuk berbuat baik atau beramal saleh sesuai tuntunan dari Al Quran dan sunah Nabi Muhammad SAW.

3. Bagian ketiga berupa penutup, berisi kesimpulan tentang nasihat dalam kultum. Selebihnya bisa ditambahkan dengan doa singkat.

Berikut adalah contoh materi kultum salat Tarawih bulan Ramadhan 2023, berjudul Keutamaan Menjaga Wudhu, Dosa Berguguran, dikutip dari buletin As Shidiq.

Baca juga: Jelang Ramadan, Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih Lengkap dengan Lafadz Latin dan Artinya

Mukadimah kultum Tarawih Ramadhan atau cermah singkat

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, wabihi nasta'inu 'alaa umuriddunya waddiin. Wassholatu wassalamu 'alaa asyrofil mursaliin, wa 'alaa aalihi wa sohbihi ajma'iin. Amma ba'du.

Artinya: "Segala puji bagi Tuhan semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam atas nabi dan rasul yang paling mulia, dan atas keluarganya serta para sahabatnya seluruhnya. Adapun sesudah itu."

Isi kultum Ramadhan

Keutamaan Menjaga Wudhu

Jemaah yang dimuliakan Allah SWT, wudhu termasuk dari amalan yang paling utama lagi mulia.

Dalil paling utama adalah bahwa dia merupakan syarat sahnya shalat yang merupakan tiang agama dan rukun Islam terpenting setelah dua kalimat syahadat.

Karenanya barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa wudhu (bagi yang berhadats kecil) maka shalatnya tidak sah dan dia telah terjatuh ke dalam dosa besar.

Ibadah wudhu apabila dilakukan dengan sempurna sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, maka akan mendatangkan keutamaan yang sangat banyak bagi pelakunya, di antaranya:

1. Berwudhu dengan benar dan sempurna akan menghapus kesalahan dan dosa-dosa (kecil) yang telah lalu.

2. Dan akan meninggikan derajat pelakunya. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:

Baca juga: Teks Khutbah Jumat Jelang Puasa Ramadan: Mempersiapkan Diri di Bulan Ramadan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW: “Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang dengannya Allah akan menghapuskan dosa-dosa dan menaikkan derajat ?” Para shahabat menjawab: “Mau, wahai Rasulullah !” Beliau bersabda: ”Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu salat berikutnya setelah melakukan salat. Maka itulah yang dinamai ribath (berjaga-jaga di garis perbatasan)”. (Shohih. HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan an-Nasa’i).

Ribath adalah amalan berjaga-jaga di daerah perbatasan antara daerah kaum muslimin dengan daerah musuh. Maksudnya pahalanya disamakan dengan pahala orang yang melakukan ribath.

3. Pada hari Kiamat, orang yang berwudhu dengan benar dan sempurna akan mendapatkan cahaya pada wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya dengan sebab dia mencuci wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya dalam berwudhu. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah, tangan, dan kaki yang bercahaya karena bekas-bekas wudhu mereka. Karenanya barangsiapa di antara kalian yang bisa memperpanjang cahayanya maka hendaklah dia lakukan.” (Shohih. HR. Bukhari, dan Muslim).

4. Berwudhu Merupakan separuh dari keimanan. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:

Dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallaahu ‘anhu, Dia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bersuci adalah separuh dari keimanan, ucapan ‘Alhamdulillah’ akan memenuhi timbangan, ‘subhanalloh dan alhamdulillah’ akan memenuhi ruangan langit dan bumi, salat adalah cahaya, dan sedekah itu merupakan bukti, kesabaran itu merupakan sinar, dan Al Quran itu merupakan hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiap jiwa manusia melakukan amal untuk menjual dirinya, maka sebagian mereka ada yang membebaskannya (dari siksa Allah) dan sebagian lain ada yang menjerumuskannya (dalam siksa-Nya).” (Shohih. HR Muslim, dan Ahmad)

5. Orang yang berwudhu dengan benar dan sempurna maka dosa-dosa yang diperbuat oleh anggota wudhunya akan keluar (terhapus) bersamaan dengan keluarnya tetesan air wudhunya. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu lalu membaguskan wudhunya’, keluarlah dosa-dosanya dari badannya bahkan (dosa-dosanya) akan keluar dari bawah kuku-kukunya.” (Shohih. HR.Muslim)

Maksud memperbaiki wudhu adalah mengerjakannya secara sempurna (mencakup rukun, wajib, dan sunnah wudhu) sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

6. Orang yang berwudhu dengan benar dan sempurna maka akan diampuni semua dosanya yang telah berlalu, dan setiap langkah kakinya ke masjid akan dihitung sebagai amalan sunnah. Demikian pula shalat (sunnah wudhu) yang dia lakukan setelahnya. Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu seperti ini maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Sholat dan berjalannya menuju ke masjid merupakan nafilah (sunnah).” (Shohih. HR.Muslim).

Penutup

Demikian beberapa keutamaan besar yang diperoleh oleh setiap muslim dan muslimah yang melakukan wudhu sebagaimana wudhu Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Semoga kita dapat melakukannya dengan benar dan sempurna. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved