Ramadan

Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Doa Berbuka Puasa: Ada Lafadz Bahasa Arab, Latin dan Artinya

menjalankan ibadah puasa sehari penuh, umat muslim dianjurkan terlebih dahulu membaca niat puasa.

tribun
ramadhan 3 

TRIBUNCIREBON.COM - Menjalankan ibadah puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia.

Namun sebelum menjalankan ibadah puasa sehari penuh, umat muslim dianjurkan terlebih dahulu membaca niat puasa.

Pasalnya, niat puasa merupakan syarat utama yang harus dilafalkan oleh setiap muslim saat akan berpuasa di bulan Ramadan.

Meski sampai saat ini pemerintah belum juga menetapkan kapan 1 Ramadan 2023, namun tak ada salahnya jika Anda mengingat kembali bacaan niat puasa Ramadan.

Maka dari itu, berikut TribunCirebon.com sajikan terkait bacaan niat puasa Ramadan:

Baca juga: Jelang Ramadan, Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih Lengkap dengan Lafadz Latin dan Artinya

Niat Puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Sementara itu, jika adzan Maghrib berkumandang Anda juga dianjurkan untuk membaca doa buka puasa, berikut bacaannya:

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Adapun perintah menjalankan ibadah puasa Ramadan tertera dalam fiman Allah SWT Q.S Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [QS. al-Baqarah (2): 183].

Baca juga: Teks Khutbah Jumat Jelang Puasa Ramadan: Mempersiapkan Diri di Bulan Ramadan

Dikutip dari Buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, terdapat pula orang yang tidak diwajibkan berpuasa selama bulan Ramadhan.

Golongan orang tersebut, ialah perempuan yang mengalami haid dan nifas di bulan Ramadan.

Para ulama telah sepakat bahwa hukum nifas dalam hal puasa sama dengan haid.

Sedangkan orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa, dan wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadan, adalah orang yang sakit biasa di bulan Ramadan dan orang yang sedang bepergian (musafir).

Sementara untuk orang yang boleh meninggalkan puasa dan menggantinya dengan membayar fidyah, adalah:

1. Orang yang tidak mampu berpuasa, misalnya karena tua dan sebagainya.

2. Orang yang sakit menahun.

3. Perempuan hamil.

4. Perempuan yang menyusui.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Selama menjalankan puasa Ramadan, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan puasa.

Di antaranya adalah makan dan minum di siang hari pada bulan Ramadhan.

Baca juga: Khusus Daerah Kabupaten Cirebon, Simak Jadwal Imsak dan Waktu Berbuka Puasa 1 Ramadan 1444 H

Dikutip dari Buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, orang yang makan dan minum di siang hari saat bulan Ramadan, puasanya batal dan wajib menggantinya di luar bulan Ramadan.

Selain itu, bersenggama suami-istri di siang hari saat bulan Ramadan, puasanya batal dan wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadan.

Orang yang bersenggama suami-istri di siang hari pada bulan Ramadhan, juga diwajibkan untuk membayar kifarah berupa:

- Memerdekakan seorang budak.

- Kalau tidak mampu, harus berpuasa dua bulan berturut-turut.

- Bila masih tidak mampu, harus memberi makan 60 orang miskin, setiap orang 1 mud makanan pokok.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved