Gunung merapi Erupsi

Sejarah Erupsi Gunung Merapi: Meletus Sejak Zaman Kolonial Belanda, Tebesar di Tahun 2010

Erupsi Gunung Merapi ini juga memicu terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali

Tribunnews
Sejarah Erupsi Gunung Merapi: Meletus kolonial Belanda 

TRIBUNCIREBON.COM - Inilah sejarah Gunung Merapi erupsi.

Gunung Merapi kembali erupsi pada hari ini, Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Data yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dalam erupsi kali ini, luncuran awan panas mencapai sejauh 7 km ke arah Kali Bebeng dan Krasak.

Erupsi Gunung Merapi ini juga memicu terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah.

Gunung Merapi selama ini memang dikenal sebagai gunung yang cukup aktif.

Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Sabtu (11/3/2023), menurut data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun.

Letusannya bervariatif, ada yang besar, ada pula yang kecil.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Wedhus Gembel, Badan Geologi Imbau Jauhi Area Berbahaya

Berikut ulasan mengenai sejarah erupsi Gunung Merapi:

1. Erupsi pada abad ke-17 atau di masa awal kolonial Belanda

Tidak diketahui sejak kapan Gunung Merapi mulai erupsi.

Namun, letusan Gunung Merapi mulai tercatat pada abad ke-17 atau di masa awal Indonesia dijajah Belanda.

2. Erupsi pada abad ke 18 dan 19

Pada abad ke 18 dan 19, tercatat erupsi Merapi yang besar di antaranya pada tahun 1768, 1822, 1849 dan 1872.

Erupsi pada abad ke-19 ini cukup besar dimana awan panas meluncur hingga jarak 20 km dari puncak.

3. Erupsi pada abad ke-20

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved