Viral

Konten TikTok Mandi Lumpur jadi Sinteron, Netizen Desak Indosiar Angkat Kasus Ferdy Sambo jadi FTV

Menariknya, netizen berharap sekaligus bertanya-tanya apakah kasus Ferdy Sambo juga akan diangkat menjadi sebuah sinetron?

tribun
Mandi Lumpur jadi Sinteron Azab, Netizen Desak Indosiar Angkat Kasus Ferdy Sambo jadi FTV 

TRIBUNCIREBON.COM - Beberapa waktu lalu konten TikTok mandi lumpur sempat meresahkan publik.

Diketahui, konten TikTok mandi lumpur itu sempat viral di media sosial.

Namun, siapa sangka adegan mandi lumpur itu kini diangkat menjadi sinetron di televisi.

Menariknya, sinetron mandi lumpur tersebut dibungkus dengan cerita yang penuh hikmah.

Ya, sempat viral konten mandi lumpur yang dilakukan oleh nenek-nenek.

Aksi mandi lumpur tersebut dilakukan untuk mengais koin dan gift dari warganet yang menyaksikan konten tersebut.

Stasiun televisi Indosiar menyangkan sinetron bergenre azab yang mengangkat tentang konten mandi lumpur.

Konten mandi lumpur diangkat menjadi sinetron tersebut sontak saja menghebohkan publik.

Menariknya, netizen berharap sekaligus bertanya-tanya apakah kasus Ferdy Sambo juga akan diangkat menjadi sebuah sinetron?

Baca juga: Kejutan Baru! VoB Diajak Main Sinetron PPT Bareng Deddy Mizwar, Gimana Reaksi BaladCeprot?

Mengangkat sinetron azab tentang mandi lumpur, pihak rumah produksi sinetron terinspirasi dari konten kontroversial itu.

Dalam sinetron tersebut tampak adegan seorang perempuan muda yang menyuruh ibunya untuk mandi lumpur.

Dengan terpaksa sang ibu menuruti permintaan anaknya dengan embel-embel uang.

Sembari mengguyurkan air lumpur ke tubuhnya, ibu tersebut dipaksa untuk menampakkan ekspresi muka memelas.

Mandi Lumpur jadi Sinteron Azab
Mandi Lumpur jadi Sinteron Azab (tribun)

Dengan ekspresi muka memelas tersebut, warganet diharapkan akan simpati dan memberikan koin atau gift pada ibu dan anak tersebut.

Dalam sinetron tersebut tampak sang ibu yang memakai jilbab berada di dalam bak.

Sementara itu, anak itu terus memberikan instruksi kepada ibunya.

Sesekali menunjukkan ekspresi senang karena mendapat saweran dari warganet yang menonton.

"Sebenarnya aku nggak ingin melakukan hal ini. Aku nggak mau aja sampai memaksa adiknya untuk melakukan hal ini," kata suara hati si ibu yang menangis sambil tetap mengguyurkan air dari atas kepala.

Baca juga: SOSOK Revaldo, Aktor Film, Sinetron, FTV yang Tersandung Narkoba untuk Ketiga Kalinya

Dalam tayangan tersebut, suara hati si anak juga diperdengarkan.

Dia merasa senang karena banyak orang yang memberi koin atas konten tersebut.

Anak tersebut merasa bangga bisa meraup koin atas penderitaan ibunya.

Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari tayangan tersebut.

Konten mandi anak dianggap berkonotasi negatif lantaran menjual penderitaan demi mendapatkan koin atau gift.

Selain itu, sikap anak tersebut pada sang ibu juga dapat menjadi pelajaran agar tidak durhaka kepada orang tua.

Sontak potongan video dari sinetron tersebut tersebar luas di media sosial.

Tak sedikit warganet yang takjub dengan Indosiar lantaran gercep mengangkat isu yang sedang heboh di Tanah Air.

Sementara itu, sejumlah warganet lainnya yakin bahwa Indosiar mendatang akan memproduksi sinetron azab yang mengangkat tentang kasus Ferdy Sambo.

Sebab, kasus Ferdy Sambo dianggap masih panas dan heboh menjadi perbincangan publik.

"Tinggal nunggu si Sambo nih dibikin FTV Azab, kira-kira judulnya apa ya?" komentar warganet.

"Nggak ada yang berani, takut di-dor," komentar warganet lainnya.

"Azab seorang jendral, matinya dieksekusi pistol-pistolan," sahut warganet yang lain.

Meski demikian, kasus tersebut hingga kini masih belum selesai.

Sebab, pihak dari Ferdy Sambo yang dijatuhi hukuman mati mengajukan banding agar mendapatkan keringanan hukuman.

Baca juga: 2 Tahun Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka & Amanda Manopo Gelar Meet & Greet Bareng Fans

Remaja Laki-laki Tewas Terlindas Truk Usai Bikin Konten TikTok Prank Malaikat Maut, Ini Kronologinya

Seorang remaja tewas terlindas truk usai membuat konten TikTok prank ' malaikat maut'.

Seorang remaja tewas terlindas trus saat membuat konten menghadang truk yang sedang melaju.

Saat itu FA rombongan Rombongan Jamaah Liar (ROJALI) membuat konten TikTok challenge prank malaikat maut, dengan menghadang truk.

Namun nahas, tiga dari delapan orang yang menghadang itu tertabrak dan tewas terlindas truk.

FA (16), yang mengenakan topi meninggal dunia di tempat seusai tertabrak truk hingga kepalanya terlindas.

Sementara dua teman lainnya, masih dirawat di Rumah Sakit di Cikarang.

Kabar tersebut diinformasikan oleh seorang warga setempat, Hilmi, melalui pesan singkat.

"Tiga (orang) yang tertabrak. Satu terlindas yang pakai topi, satu yang hoodie kuning terlindas di bagian kaki dan membentur trotoar.

Satu lagi hoodie hitam terpental luka ringan," tulisnya, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJateng.

Sebuah akun di Instagram bernama @infocibitung_ mengabarkan bahwa satu korban meninggal dunia dalam kejadian itu.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Argo Wiyono.

Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi di Flyover Jalan RE Martadinata, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi, pada Minggu (11/7/2021) sekira pukul 15.00 WIB

"Iya betul kejadian seorang remaja tertabrak truk," kata Argo Wiyono, dilansir TribunnewsBogor.com dari WartaKota.

Awalnya, viral di media sosial sebuah video puluhan remaja menghentikan truk di Jalan Raya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam video viral itu, puluhan remaja yang awalnya berada di trotoar tiba-tiba menghentikan laju truk secara tiba-tiba.

Truk berwarna biru yang tengah melaju kencang langsung menabrak salah satu remaja tersebut.

Remaja itu terpental hingga terjatuh, dan beberapa kali terlindas ban truk.

Remaja-remaja lainnya langsung membantu dan menolongnya.

Argo Yuwono membenarkan remaja itu tertabrak akibat sedang membuat konten media sosial.

Konten tersebut merupakan konten TikTok berjudul prank malaikat maut.

"Diduga dia sedang membuat konten dengan menyetop truk di jalan raya," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan, Argo mengatakan FN dan ROJALI sudah membuat konten serupa sebanyak tujuh kali.

Namun nahas pada pembuatan konten kedelapan, sopir truk tidak mengerem kendaraannya hingga FN tergilas truk tersebut.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan menegaskan pihaknya bakal menindak para pembuat konten berbahaya.

Bahkan, mereka bisa dijerat pidana karena membuat konten berbahaya seperti menghentikan truk saat sedang melaju.

"Itu kan melanggar bisa dijerat pidana, misal menyebrang tidak pada tempatnya. Dan melakukan tindakan berbahaya merugikan orang lain," kata Hendra, pada Selasa (13/7/2021).

Menurut Hendra, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan terhadap aktifitas para remaja di jalanan.

Masyarakat diminta ikut mengawasi para remaja yang melakukan kegiatan bahaya.

"Kami juga minta masyarakat ikut awasi, bubarkan cegah jangan sampai melakukan tindakan bahaya," jelas dia.

Sementara Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Argo Wiyono mengimbau agar masyarakat atau remaja jangan membuat konten-konten membahayakan.

Ditegaskannya, pembuat konten bisa menjadi pelaku atau ditetapkan tersangka.

Sementara, sopir truk tidak bisa langsung disalahkan, karena menurutnya sang sopir itu mengira gerombolan remaja tersebut adalah kawanan begal.

"Yang membuat konten itu bisa jadi tersangka, menyebrang bukan pada tempatnya.

Sopir truknya juga enggak bisa disalahkan karena orang-orang ini nongkrong dipinggir jalan, tiba-tiba truk dekat dia nyebrang langsung maksain berhenti, sedangkan truk lagi laju kencang," kata dia.

Dia menambahkan pihaknya akan bekerjasama dengan Satuan Reserse Kriminal untuk melakukan penyelidikan apakah kejadian itu murni kesalahan korban atau disuruh teman-temannya.

Akan tetapi, penyelidikan belum bisa dilakukan karena korban yang merupakan saksi masih menjalani perawatan di ICU Rumah Sakit Cikarang Medika.

"Kalau ada yang nyuruh bisa kita kenakan pasal pidana karena membahayakan orang lain. Tapi bersangkutan sendiri saksi korban masih di rumah sakit masih di ICU kondisi kritis karena terlindas," ungkap dia.

Guna mencegah itu kembali terjadi, kata Argo, pihaknya akan bekerjasama dengan bagian Reskrim Polres Metro untuk melakukan patroli saber.

Sehingga akun-akun yang membuat konten meresahkan, membuat orang lain ikut-ikutan dilakukan tindakan.

"Jadi pembuat konten membahayakan itu juga nanti akan kita tindak, tapi itu diranah Reskrim hukumnya," kata Argo.

Selain itu, kepolisian juga akan akan melakukan langkah-langkah pencegahan dengan melakukan patroli.

Selain itu memetakan sejumlah titik yang menjadi tempat terminal-terminal truk maupun lokasi dekat taman umum yang dipakai para remaja berkumpul untuk membuat konten.

"Lokasi-lokasi jalanan yang ramai dilintasi truk, lalu deket taman umum yang sering dipakai tempat nongkrong remaja-remaja itu akan kita awasi," ungkap dia.

Argo juga meminta peran serta masyarakat agar dapat mencegah dengan membubarkan jika ada kelompok remaja bermain dipinggir jalan, melakukan aksi menghentikan truk di jalan.

"Peran serta masyarakat juga kalau lihat seperti itu dibubarkan karena polisi tidak bisa kerja sendiri, terbatas personilnya dan sedang banyak kegiatan yang dilakukan polisi, mulai vaksinasi serta penyekatan. Maka masyarakat dapat melaporkan agar bisa kita cegah," terang dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved