Persibmania

Bakal jadi Kandang Persib Besok, Mana yang Lebih Unggul Stadion GBLA vs Stadion Siliwangi?

mencuat kabar jika laga Persib Bandung vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Siliwangi.

Tribun Jabar/Deni Denaswara
Starter Persb Bandung saat menghadapi Persija Jakarta, Rabu (11/1/2023). Di laga ini Maung Bandung menang 1-0. Setelah pertandingan tersebut, Persib terusir dari Bandung. 

TRIBUNCIREBON.COM - Manajemen Persib Bandung kini masih berupaya untuk memastikan Maung Bandung bisa bermain di rumahnya sendiri.

Jelang pertandingan Persib Bandung vs PSS Sleman, venue laga masih belum dipastikan.

Diketahui, sementara waktu Stadion GBLA tidak bisa dipakai dikarenakan akan menjadi venue Piala Dunia U-20.

Atas hal itu, mencuat kabar jika laga Persib Bandung vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Siliwangi.

Meski begitu, berdasarkan informasi yang dihimpun Tribuncirebon, sampai saat ini manajemen Persib Bandung masih berupaya mendapatkan izin dari pihak terkait demi berlangsungnya pertandingan di Stadion GBLA dan bisa disaksikan Bobotoh.

Lantas Stadion manakah yang lebih unggul antara Stadion GBLA vs Stadion Siliwangi?

Baca juga: Bos Persib Umuh Muchtar Langsung Telepon Kapolda Jabar, Demi Bobotoh Bisa Nonton di Stadion

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon, kedua stadion tersebut memiliki sejarahnya tersendiri.

Masing-masing stadion pun memiliki daya tarik yang khas.

Dalam proses pembangunannya, Stadion GBLA ini diresmikan saat masa pemerintahan Wali Kota Bandung, Dadang Rosada dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Adapun dana yang dikeluarkan berdasarkan kesepakatan awal tadinya MoU antara Pemprov dengan Pemkot Kota Bandung tahun 2008, disepakati proporsi anggaran 60 persen provinsi: 40 % Kota Bandung. Dengan catatan, tanah dan gedung stadion akan jadi aset provinsi.

Perkembangan terbaru, MoU 27 Desember 2009, proporsi anggaran tidak ada lagi maka stadion Gedebage akan dibangun dan menjadi aset Kota Bandung, tetapi Provinsi Jabar membantu selama 3 tahun anggaran lewat bantuan keuangan (Bankeu).

Provinsi Jabar berkepentingan dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api karena akan jadi stadion Ibu Kota Provinsi dan akan jadi tempat pembukaan PON 2016 di Jawa Barat.

Fasilitas Stadion GBLA pun dinilai cukup mewah dan fantastis.

Bagaimana tidak tadion ini di desain berstandar internasional, rumput yang digunakan adalah dari jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr yakni rumput kelas satu standar FIFA.

Stadion ini dilengkapi dengan lapangan sepak bola, atletik, kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, e-board, scoring board dan kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco.

Karena standard FIFA itulah jumlah kursi penonton hanya 40.000 orang.[6] Kalau tanpa kursi sebenarnya bisa menampung 72.000 orang.

Baca juga: Update Terbaru soal Stadion untuk Duel Persib Bandung vs PSS Sleman Diungkap Kapolda Jabar

- Standar Indonesia: SNI T-25-1991-03 STDR. PERENCANAAN STADION.

- Standar Internasional: Football Stadium Technical, Recommendation Requirements, FIFA Safety Guidelines.

Luas bangunan stadion:

- Tapak Stadion 5.2 Ha

- Lansekap 16.9 Ha

Gedungnya berlantai 4 dengan luas ruangan 72.000 meter persegi sehingga kalau ditotal dengan fasilitas pendukung lain dapat mencapai 40 hektare.

Akan ada banyak mushola dan toilet berjumlah 766 buah, selain itu juga ada ruang VVIP untuk kelas kepala negara presiden dengan kaca anti peluru dan landasan helikopter.

Menariknya pemberian nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api ini dilakukan lewat polling terhadap masyarakat dan hasilnya nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjadi suara terbanyak dari masyarakat.

Hasil polling tersebut sudah disepakati berbagai kalangan dan sudah ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Kota Bandung.

Pun sama dengan Stadion Siliwangi memiliki sejarah sendiri.

Baca juga: Umuh Muchtar Angkat Bicara Soal H-2 Persib Bandung vs PSS Sleman Belum Ada Kepastian Stadion

Stadion yang sama-sama kebanggaan warga Bandung itu kental dengan sepak bola militer Hindia Belanda.

Sebelum dinamakan Stadion Siliwangi, stadion ini bernama lapangan SPARTA.

Dinamakan lapangan SPARTA, karena mengacu kepada tim sepak bola militer Hindia Belanda yang ada di Bandung sekitar tahun 1916.

Tim ini merupakan tim pindahan dari Batavia dan menggunakan lahan kosong di Jalan Lombok sekarang sebagai tempat berlatih dan bermain.

Lapangan tersebut terkadang juga dipakai oleh para serdadu Belanda untuk latihan baris berbaris karena letaknya yang berada di lingkungan militer.

Kedatangan militer dan tim sepak bolanya ke Bandung ini kemungkinan berhubungan dengan rencana pemindahan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung saat itu.

Setelah 9 tahun negara Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 1954 kawasan lapangan SPARTA ini dibangun stadion yang dikelola oleh Kodam III/Siliwangi dan diperuntukkan bagi pembinaan jasmani anggota Kodam III/Siliwangi.

Baca juga: SEJARAH Stadion Siliwangi: Basecamp Klub Hindia Belanda hingga Dipakai Legenda Persib Bandung

Seiring belum dimilikinya stadion yang lebih representatif di kota Bandung untuk menggelar kegiatan olahraga yang besar terutama sepak bola, stadion dengan kapasitas sekitar 28.000 penonton tersebut seolah identik dengan kandang Persib Bandung.

Pada tanggal 11 Juni 1987, PSV Eindhoven saat itu merupakan tim yang paling kuat di Belanda maupun kancah Eropa dan diperkuat oleh Ruud Gullit, mengadakan pertandingan persahabatan melawan Persib Bandung di Stadion Siliwangi dan disaksikan oleh kurang lebih 25.000 Bobotoh yang memadati tribun stadion.

Bintang-bintang Persib, seperti Adjat Sudradjat, Iwan Sunarya, Robby Darwis, dan sebagian besar pemain Persib lainnya, sempat menjalani penggodokan dengan menggunakan fasilitas Stadion Siliwangi.

Tak salah pula ada pemeo yang mengatakan, “Jangan pernah merasa menjadi Bobotoh bila belum pernah menonton secara langsung Sang Maung Bandung di Stadion Siliwangi”.

Awal pembangunan stadion ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946, didedikasikan kepada 200.000 warga kota Bandung yang telah merelakan segala hartanya yang habis terbakar dalam peristiwa tersebut.

Tepatnya setelah 8 tahun peristiwa itu, atas prakarsa Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel Inf A.E. Kawilarang dimulailah pembangunan stadion untuk kegiatan olahraga warga kota Bandung dan untuk latihan para tentara Siliwangi.

Dibangun di atas tanah milik Kodam, biaya pembangunan terkumpul dari potongan gaji para tentara dan pegawai Kodam selama 2 tahun. Sejumlah sen yang ada di belakang gaji para tentara dan pegawai itulah yang dipotong.

Dan karena kondisi tanah di kota Bandung yang liat maka setiap hari dua kompi angkatan darat pun terpaksa harus mengambil tanah dari Lembang untuk beberapa minggu.

Dengan segala kerja keras dan semangat Siliwangi, akhirnya hanya dalam jangka 2 tahun stadion itu dapat diselesaikan. Tapi saat itu hanya ada tribun utama dan terbuat dari kayu.

Awal pemanfaatan stadion ini, tepat pada 1 Januari 1956 stadion diresmikan oleh Panglima Kawilarang. Sebagai hiburan, diadakan pertandingan persahabatan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.

Pada 1961, stadion ini pun menjadi tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) V yang dibuka oleh Presiden Soekarno.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved