Bolehkah Puasa Rajab Digabung dengan Utang Qadha Puasa Ramadan? Simak Penjelasan MUI

Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh, menjelaskan bahwa

media.irham.asia via tribuntimur.com
Besok Mulai Puasa Rajab 1442 Hijriah, Bacaan Petang Nanti: Allahumma Bariklana Fi Rajab Wa Syaban 

TRIBUNCIREBON.COM - Tak terasa, kini umat muslim di seluruh dunia sudah memasuki Bulan Rajab.

Berdasarkan penanggalan Hijriah, awal bulan Rajab 1444 H jatuh pada tanggal 23 Januari 2023.

Pada Bulan Rajab ini banyak umat muslim yang memutuskan untuk memperbanyak amal ibadah.

Amalan yang tidak lepas dari Bulan Rajab adalah puasa Rajab.

Lantas bagaimana jika masih memiliki hutang di puasa bulan Ramadhan? Apakah boleh digabung dengan puasa Rajab?

Bulan Rajab merupakan bulan ke tujuh dari 12 bulan dalam satu tahun.

Diberitakan Kompas.com, Senin (23/1/2023), bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan Haram yang dikenal dalam Islam.

Bulan Haram dalam Islam terdiri dari Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Di dalam bulan-bulan Haram yang diistimewakan oleh Allah, di dalamnya amal saleh dilipat gandakan.

Di bulan Rajab, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan.

Salah satunya adalah puasa sunnah Rajab.

Baca juga: 7 Keutamaan Puasa Rajab, Mulai dari Pahala Berlipat hingga Semua Permintaan Bakal Dikabulkan

Di bulan Rajab, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan.

Salah satunya adalah puasa sunnah Rajab.

Bagi umat Islam, puasa Rajab merupakan salah satu ibadah sunnah yang bisa dikerjakan selama bulan Rajab.

Puasa Rajab sebenarnya dapat dilaksanakan kapan saja, asalkan masih dalam bulan tersebut.

Namun, bisakah kita menggabungkan puasa Rajab dengan utang puasa Ramadhan?

Penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh, menjelaskan bahwa menggabungkan puasa Rajab dengan puasa utang pada bulan Ramadhan sah dan diperbolehkan.

"Meng-qodha puasa Ramadhan itu sah dan diperbolehkan bagi yang masih memiliki utang puasa.

Malah hukumnya wajib, karena harus segera dibayarkan utang puasa Ramadhannya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/1/2023).

Ia juga mengatakan bahwa utang puasa Ramadhan dapat dilaksanakan di waktu-waktu yang tidak diharamkan untuk berpuasa, misalnya hanya puasa satu hari di hari Jumat saja.

"Selain di bulan Rajab, mengganti utang puasa Ramadhan juga bisa dilakukan pada puasa hari Senin dan hari Kamis juga," imbuhnya.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Tulisan Latin dan Artinya, serta Jadwalnya Sampai Hari ke-10

Keutamaan

Dilansir dari Kompas.com, Senin (23/1/2023), terdapat beberapa keutamaan yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam saat bulan Rajab, yaitu:

Puasa sunnah Rajab

Membaca doa bulan Rajab

Melakukan sedekah

Melaksanakan berbagai amalan baik

Puasa sunnah Rajab dianjurkan untuk dilakukan sebanyak mungkin, namun tidak disarankan dilakukan selama satu bulan penuh.

Puasa Rajab juga dapat dilaksanakan secara selang-seling.

Umumnya, puasa Rajab bisa dilaksanakan selama sehari, tiga hari, tujuh hari, atau sebulan penuh.

Bagi umat Islam yang memiliki utang puasa Ramadhan dan ingin menggantinya, dapat dilakukan pada saat puasa sunnah Rajab.

Baca juga: Doa Awal Bulan Rajab agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan, Lengkap Bacaan Niat Puasa Rajab

Bacaan Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Tulisan Latin

Puasa Rajab bisa dilaksanakan selama satu hari, tujuh hari, delapan hari, atau sepuluh hari karena tidak ada ketentuan pasti jumlah yang harus ditempuh.

Bagi Anda yang ketinggalan puasa Rajab, Anda bisa memulai di hari esok.

Puasa Rajab dijelaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib pada juz 16 halaman 54, Nabi bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa 1 hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapatkan pahala puasa 30 hari."

Terkait waktu pelaksanaannya, puasa Rajab ada baiknya dilakukan bertepatan pada hari utama seperti Senin, Kamis, dan Jumat atau pada ayyamul bidh, tanggal 13, 14, dan 15.

Menurut ceramah almarhum Kiai Maimoen Zubair, puasa Rajab sebaiknya dilakukan pada 1 hingga tanggal 10 Rajab.

"Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal satu hingga tanggal 10" jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair, dikutip dari YouTube Tholabul Halal berjudul 'Anjuran Puasa Rajab, KH Maimoen Zubair'.

"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai."

"Sebab apa? Sebab pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah berkumpul dengan Sayyidina Abdullah. Kalian sudah faham "berkumpul" belum?" kata Kiai Maimoen Zubair.

Baca juga: Awal Bulan Rajab Bukan Hari Ini, PBNU Sebut Hilal Tak Terlihat, Rajab 1443 H Mulai Kamis 3 Februari

Niat Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya,“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.”

Apabila lupa membaca niat puasa, boleh membacanya di siang hari (khusus puasa sunnah).

Niat Puasa Rajab Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved