Daftar Lengkap Korban Kasus Pembunuhan Berantai dan Hubungannya dengan Wowon Si Pelaku
Kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur dengan tersangka pelaku Wowon Cs ini membuat geger publik.
TRIBUNCIREBON.COM - Kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur dengan tersangka pelaku Wowon Cs ini membuat geger publik.
Hasil pengembangan polisi, terungkap ada 9 korban tewas yang nyaris semuanya memiliki hubungan dekat dengan Wowon Erawan alias Aki (60) sebagai pelaku utama dalam kasus tersebut.
Diketahui polisi sudah menetapkan Wowon, Solihin alias Duloh (63), dan M Dede Solehudin (35) sebagai tersangka kasus pembunuhan berantai.
Baca juga: Ini Dia Tampang Wowon Cs, Pelaku Pembunuhan Berantai Sadis di Cianjur & Bekasi, Ternyata Ia Perantau
Kasus pembunuhan berantai ini terungkap, bermula dari satu keluarga asal Cianjur meninggal dunia di rumah kontrakannya di wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang sebelumnya dinarasikan akibat keracunan minum kopi.
Dalam kejadian itu terdapat lima korban, tiga di antaranya meninggal dunia akibat keracunan yakni Ai Maemunah (40) serta kedua anaknya dari suami pertamanya yaitu M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15).
Belakangan diketahui jika korban tewas bukan karena keracunan namun diduga akibat diracun.
Dari hasil penyidikan polisi, selain tiga korban tewas di Bekasi, ada empat orang tewas yang telah dikubur di Cianjur.
Empat jasad itu ditemukan tinggal tengkorak di dekat rumah para tersangka pembunuhan berencana tersebut.
Jasad tersebut di kubur serta ditutup coran beton oleh Wowon CS agar aksi kejahatannya tak terendus polisi.
Pelakunya yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Usai menggali jasad para korban di Cianjur, polisi juga menemukan satu lubang baru yang telah dipersiapkan pelaku pembunuhan berantai tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, lubang baru yang disiapkan di Cianjur itu untuk mengubur korban pembuhan berantai selanjutnya.
Lubang korban pembunuhan berantai tersebut berada di salah satu rumah tersangka di Cianjur, mirip dengan yang ada di Bantargebang Kota Bekasi.
"Di salah satu rumah tersangka sudah disiapkan lubang baru yang sama persis dengan tempat kejadian perkara yang ada di Bekasi," ujar Kombes Hengki, saat konferensi pers, Kamis (19/1/2023).
Meski begitu, pihaknya belum mengetahui siapa yang akan menjadi korban selanjutnya.
"Ini yang sedang kami selidiki," kata eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.
Adapun para korban tewas sebagian besar merupakan family tree atau silsilah keluarga dari para tersangka.
"Tapi di sisi lain, ada 6 korban meninggal di luar TKP Bekasi, yakni TKW yang kirimkan uangnya kepada tersangka," kata dia.
Wowon diketahui memiliki mantan istri bernama Wiwin dan Ai Maimunah (40) merupakan istri barunya.
Kedua orang itu menjadi korban Wowon yang mana Wiwin tewas di Cianjur, sedangkan Maimunah meninggal di Bekasi.
Adapun Noneng adalah ibu dari Wiwin atau mertua Wowon. Noneng tewas di Cianjur.
Noneng dan Wiwin berada di satu lubang yang sama.
Dari hasil pernikahannya dengan Maimunah, Wowon memiliki dua anak, Bayu serta Neng Ayu.
Bayu yang masih anak-anak tewas di Cianjur dan turut berada di dalam lubang.
Sementara Neng Ayu menjadi korban dan masih selamat.
Dari suami terdahulu, Maimunah ternyata memiliki dua anak bernama Ridwan Abdul Muiz (20) dan M Riswandi (16). Ridwan dan Riswandi tewas di Bekasi.
Sedangkan TKW yang dimaksud Hengki adalah Farida, korban tewas di Cianjur. Ia disimpan di lubang.
Lebih lanjut, Hengki mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus itu.
"Karena dari beberapa saksi yang menyatakan 'masih ada teman kami belum jelas di mana', penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri korban penipuan lainnya, orangnya ada di mana, apakah di LN (luar negeri) atau di Indonesia," ucap Hengki.
Korban Wowon CS bukan hanya di Bekasi saja, namun juga tersebar di Cianjur hingga Garut, Jawa Barat.
Selain tiga korban tewas di Bekasi, polisi juga menemukan empat orang korban yang telah dikubur di Cianjur.
Keempat korban ini ditemukan setelah tim yang turut terdiri dari Tim Forensik dan Apsifor Labfor Polri melakukan pengembangan ke Cianjur.
"Di TKP Cianjur ada empat kerangka," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
Irjen Fadil Imran mengatakan, salah satu korban diketahui masih berusia 2 tahun bernama Bayu.
Bayu ditemukan dikubur di samping rumah tersangka bernama Solihin alias Duloh.
Bahkan untuk menghilangkan jejaknya, pelaku menyembunyikan mayat korban dibalik coran beton.
"Lubang kedua berisi dua kerangka tulang dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwik," ujarnya.
"Lubang berikutnya berisi tulang yang diduga bernama Farida," terang Irjen Fadil Imran.
Ada satu kerangka lain yang saat ini masih dalam pencarian, berdasarkan pengakuan tersangka .
Kemudian ada satu korban lain yang berada di wilayah Garut.
Awalnya korban ini dilempar ke laut, tapi jenazahnya kembali ke pantai dan ditemukan warga, lalu dikubur secara layak.
Untuk kasus di Bekasi ada satu orang yang selamat, namun diduga turut terlibat aksi kejahatan itu.
Berikut konstruksi kasus Pembunuhan Berantai:
Komplotan Pelaku:
1. Wowon Erawan alias Aki (60 tahun)
2. Solihin alias Duloh (63 tahun)
3. M Dede Solehudin (35) yang berpura-pura menyeruput kopi yang telah ditaburi racun, agar seakan-akan jadi korban keracunan. Dede Solehudin adalah adik tersangka Wowon.
6 Istri Wowon: 3 Tewas Dibunuh:
1. Wiwin (tidak punya anak). Jasat Noneng dan Wiwin ditemukan satu lubang di Cianjur
2. Ende (belum diketehui keberadaannya)
3. Heni (belum diketahui keberadannya)
4. Iis (tinggal di Cianjur)
5. Halimah (ibunya Ai Maemunah). Tewas
6. Ai Maemunah. Tewas diracun dan dicekik.
Maemunah Punya 4 anak: Wowon Bunuh Anak Kandung
1) Ridwan Abdul Muiz (23), anak Ai Maimunah dari pernikahan yang sebelumnya. MD keracunan dan dicekik
2) Muhammad Riswandi (17), anak Ai Maimunah dari pernikahan yang sebelumnya. MD keracunan dan dicekik
3) Neng Ayu Susilawati (5 tahun) putri Ai Maimunah dan Wowon, sempat keracaunan namun dapat ditolong.
4) Bayu (bayi dua tahun, tewas dan kerangkanya ditemukan di Cianjur)
Daftar Korban Tewas:
1 Noneng (ibu dari Wiwin). Tewas
2 Wiwin (istri Wowon)
3 Halimah (istri Wowon)
4 Ai Maemunah (40) {istri Wowon, sekaligus anak tiri). {Maemunah anak kandung Halimah}
5 Ridwan Abdul Muiz (23)
6 Muhammad Riswandi (17)
7 Bayu (2 tahun), anak kandung Wowon dan Maemunah
8 Farida (Pekerja Migran Indonesia/Tenaga Kerja Wanita/TKW), kerangkanya ditemukan di Cianjur)
9 Siti (TKW) tewas didorong/dibuang Noneng ke laut) saat berada di Surabaya
Kronologi (Waktu Kejadian belum diketahui persis):
1 Pembunuhan berantai diduga bermula dengan korban Siti. Peneyebabnya, dia mendesak pembuktian janji Wowon bahwa dapat menggandakan uang. Siti sudah memberi banyak uang kepada Wowon yang mengiming-iming dapat digandakan. Karena terus didesak, Wowon meminta Siti mengambil uang yang telah digandakan ke Mataram, NTB. Siti menempuh perjalanan laut dari Surabaya menuju Mataram. Saat di atas kapal, Noneng mendorongkan atau menceburkan Siti ke laut. Siti tewas. Karena khawatir pembunuhan Siti akan terbongkar, maka Wowon membunuh Noneng yang adalah mertua sendiri (ibu dari Wiwin). Jasat Wiwin dan Noneng dikubur bersamaan, di dalam sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Cianjur
2 Farida pun dibunuh atas kasus tipu daya penggandaan uang.
3 Adapun pembunuhan Ai Marmunah dan tiga anaknya, diduga karena membahayakan (mengetahui tindak pindana).
Motif Pembunuhan Berantai
Bermula dari iming-iming penggandaan uang (memberi manfaat ekonomi)
(Tribuncirebon/Berbagai Sumber)
Harga Emas Antam Hari Ini 3 September 2025 di Bekasi dan Bogor Kembali Meledak Jadi Segini |
![]() |
---|
Khawatir Ada Demo Susulan, SMAN 1 Cianjur Berlakukan Pembelajaran Secara Daring Dua Hari |
![]() |
---|
Sejumlah SMP di Cianjur Terapkan Pembelajaran Secara Daring, Antisipasi Aksi Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Massa Beraksi di Cianjur Hingga Malam, Dipukul Mundur Hingga Jalan Dr Muwardi |
![]() |
---|
Ribuan Peserta Aksi Dipukul Mundur, Ratusan Aparat Masih Siaga di Depan Gedung DPRD Cianjur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.