Marc Klok Kecewa Liga 2 Dihentikan, Liga 1 Tak Ada Regulasi Promosi dan Degradasi

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Gelandang Persib, Marc Klok menyayangkan laga Persib Bandung kontra Bhayangkara FC, yang seharusnya digelar pada Senin (16/1/2023) harus ditunda akibat tidak mendapatkan izin pertandingan dari pihak kepolisian.

Pemilik nomor punggung 10 itu pun, berharap agar keputusan dari kelanjutan pertandingan tersebut dapat digelar sesegera mungkin. 

Terlebih selain laga Persib Bandung kontra Bhayangkara FC, pertandingan klub lainnya, yakni Arema FC pun mengalami hal serupa.

"Iya (ditunda), saya tidak tahu kenapa, mungkin krisis mulai lagi ya. Tapi semoga ini (penundaan) tidak lama, dan kita bisa segera main lagi, jadi kita tunggu saja," ujar Marc Klok saat ditemui usai menggelar latihan di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Ternyata Ini Kejutan yang Diberikan Persib Bandung pada Jumat Malam, Bobotoh: Mantap

Marc Klok pun menyesalkan keputusan PSSI yang menghentikan Liga 2 dan menetapkan regulasi baru Liga 1 tanpa degradasi.

Menurutnya, keputusan tersebut akan berdampak luas, bukan hanya bagi iklim sepakbola nasional, namun juga para pesepakbola yang akan kehilangan mata pencahariannya.

"Tentunya itu (penghentian Liga 2) tidak bagus untuk negara ini, untuk sepak bola Indonesia juga. Kompetisi sepakbola itu seharusnya juga ada Liga 2, karena mereka bekerja untuk gaji juga punya keluarga yang harus dihidupi. Maka dengan situasi begini, saya sangat sedih," ucapnya.

Baca juga: Liga 2 Musim 2022/2023 Resmi Dihentikan, Exco PSSI Putuskan Liga 1 Tanpa Degradasi

Marc Klok pun berharap, semua pihak dapat bersatu untuk memperjuangkan agar Liga 2 dapat kembali dilanjutkan.

Termasuk regulasi tanpa promosi dan degradasi kompetisi Liga 1 musim ini dapat dibatalkan.

"Semoga kita bisa beri pernyataan besar yang keras agar Liga 2 bisa lanjut lagi untuk semua pihak seperti pemain, pelatih, staf, juga fans sepakbola. Dan juga semua Liga harus punya promosi dan degradasi, karena kalau tidak ada itu kita main untuk apa, tidak ada kompetitifnya," katanya (Cipta Permana).