Tahun Baru Imlek 2023

Cerita Tri Siwoyo Perajin Barongsai Asal Cirebon, Diawali Aktif Bermain hingga Buka Usaha Reparasi

Pria berkemeja garis-garis tampak memeriksa barongsai yang baru selesai dibuat di Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/1)

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Tri Siswoyo saat mencoba barongsai yang selesai dibuat untuk memastikan kualitasnya di Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pria berkemeja garis-garis tampak memeriksa barongsai yang baru selesai dibuat di Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/1/2023).

Bahkan, ia mencoba langsung dan memainkannya dengan menggerakkannya ke kanan dan kiri sambil menarik pengatupnya untuk mengecek kedipan mata barongsai.

Perajin barongsai saat membuat pesanan di Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/1/2023).
Perajin barongsai saat membuat pesanan di Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/1/2023). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Baca juga: Perajin Barongsai Asal Cirebon Mulai Kebanjiran Pesanan Menjelang Tahun Baru Imlek 2023

Selain itu, bagian telinga yang dapat bergerak naik turun hingga mulut barongsai yang membuka dan menutup juga turut dicek oleh pria bernama Tri Siswoyo (34) tersebut.

Woyo, sapaan akrabnya, merupakan salah satu perajin barongsai di Desa Serang. Ia bersama beberapa rekannya membuat barongsai, liong, dan mainan barongsai yang berukuran lebih kecil.

Bahkan, di masa menjelang Tahun Baru Imlek 2574 seperti sekarang pesanan barongsai dan liong yang diterimanya cenderung meningkat, karena akan digunakan untuk pertunjukan.

Saat memainkan barongsai yang selesai dibuat, Woyo tampak terampil memeragakan sejumlah gerakan khas kesenian tersebut. Ia terlihat lihai memainkannya.

Rupanya, Woyo aktif menjadi pemain barongsai sejak 2006 dan tampil di momen perayaan Imlek. Ia juga akhirnya berinisiatif membuka reparasi barongsai bersama beberapa temannya.

Ia mengakui, reparasi itu merupakan cikal bakal pembuatan kerajinan barongsai yang kini dijalaninya hingga penjualannya menembus pasar luar Cirebon.

"Sekarang pesanan barongsai yang saya buat dari Bandung, Bogor, Jakarta, Bojonegoro, hingga Palembang, kalau mainan barongsai ada beberapa langganan juga," kata Tri Siswoyo saat ditemui di Desa Serang, Sabtu (14/1/2023).

Ia mengatakan, awal mula membuka jasa reparasi barongsai dilatarbelakangi kecintaannya terhadap kesenian tersebut sejak pertama kali mempelajarinya pada 2006.

Woyo pun mencoba mempelajarinya secara otodidak, hingga akhirnya sejumlah perguruan seni bela diri pun menjadi pelanggan setia untuk mereparasi barongsai.

Saat ini, usaha reparasi barongsai itu masih dijalani, bahkan sejak beberapa tahun lalu merambah ke pembuatan barongsai hingga pakaian dan sepatu para pemainnya.

Pihaknya mengakui, motif barongsai buatannya mempunyai ciri khas tersendiri, yakni tampilan mukanya dibuat agak seram sehingga memunculkan karakter tersendiri.

"Sengaja dibuat agak seram agar karakter barongsainya lebih kuat. Untuk proses pembuatannya juga masih manual, dari mulai rangka hingga pewarnaan," ujar Tri Siswoyo.

Ia menyampaikan, satu set barongsai biasa dijual seharga Rp 2,5 juta - Rp 7 juta bergantung pada tingkat kerumitannya. Harga itu termasuk pakaian dan sepatu dua pemainnya.

Sementara mainan barongsai biasanya dijual mulai dari harga Rp 80 ribu. Bahkan, pihaknya membuat berbagai model mainan dari mulai gantungan kunci hingga yang berukuran lebih besar.

Dalam sebulan, Woyo paling banyak mampu memasarkan 80 pcs mainan barongsai ke pelanggannya di wilayah Cirebon dan sekitarnya serta Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Mainan barongsai untuk gantungan kunci itu tampak berukuran sekepal tangan orang dewasa. Namun, detailnya terlihat sama persis seperti barongsai yang tampil pada momen Imlek.

"Pernah juga ada yang membuatnya menjadi robot, jadi dari mainan barongsai buatan saya dipasang ke robot kecil yang bentuknya seperti kucing," kata Tri Siswoyo.

Baca juga: Cerita Unik dari Tasikmalaya soal Jawadah Korang atau Kue Keranjang, Makanan Khas Tahun Baru Imlek

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved