Nelayan Diminta Bantu Pemantauan KM Hosanna yang Dilaporkan di Perairan Indramayu

Para nelayan diminta untuk membantu pemantauan di perairan Pantura Jabar. Mulai dari Subang, Indramayu, hingga Cirebon.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
ILUSTRASI Kapal-kapal nelayan yang lego jangkar di Pelabuhan Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman


TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Para nelayan diminta untuk membantu pemantauan di perairan Pantura Jabar.


Mulai dari Subang, Indramayu, hingga Cirebon.


Pemantauan ini dilakukan seusai dilaporkan nya KM Hosanna yang hilang kontak di perairan Indramayu.

Baca juga: KM Hosanna Dilaporkan Hilang di Indramayu, Satu ABK-nya Ditemukan Meninggal di Jepara


Kapal bermuatan 10 anak buah kapal (ABK) itu terakhir memberi kabar kepada pemiliknya pada 24 Desember 2022.


Hingga saat ini keberadaan KM Hosanna berikut dengan ABKnya belum diketahui.


Hanya saja, salah satu ABK dilaporkan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Jepara.


"Jika nanti menemukan ada tanda-tanda keberadaan KM Hosanna maupun awaknya, mereka diminta untuk menginformasikannya ke Basarnas Bandung," ujar Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril kepada Tribuncirebon.com, Jumat (6/1/2023).


Dalam hal ini, Kantor SAR Bandung sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah serikat nelayan, mulai dari HNSI, VTS, KSOP, UPP, serta intansi lainnya yang ada di wilayah Subang, Indramayu, dan Subang.


Mereka diminta untuk memberikan pengumuman kepada kapal-kapal nelayan maupun kapal beras yang melintas agar turut membantu melakukan pemantauan.

Baca juga: ABK Harmony Jaya yang Terjatuh di Perairan Ujunggebang Indramayu Ditemukan Mengapung di Tengah Laut


"Jika menemukan adanya tanda-tanda keberadaan kapal atau ABKnya agar menyampaikan ke kita untuk kita tindaklanjuti," ujarnya.


Sementara itu, Ketua DPD HNSI Kabupaten Indramayu, Dedi Aryanto mengaku sudah mendapat permintaan tersebut.


Pihaknya pun sudah menyebarkan informasi tersebut ke KUD-KUD, komunitas nelayan maupun tokoh-tokoh nelayan, untuk selanjutnya disebarluaskan ke nelayan.


"Tapi sampai sekarang belum ada informasi dari nelayan tentang keberadaan kapal dan para awak kapalnya," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved