Wisata Cirebon

5 Destinasi Wisata Cirebon buat Libur Tahun Baru, Pantai Hingga Bukit, Tiketnya Ada yang Rp 5 Ribuan

Momen libur akhir tahun sudah tiba. Malah Tahun baru 2023 sudah tinggal beberapa haru lagi.

Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
Ahmad Imam Baehaqi - Tribincirebon.com
Suasana Kampung Sabin di Kawasan Kota Baru Keandra, Jalan Nyi Ageng Serang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Selasa (11/5/2021). 

Bahkan, penempatannya berada di saung-saung yang dihiasi tenda bernuansa putih.

Setiap tempat duduk pengunjung juga konsepnya tampak berbeda. Namun, kenyamanan yang dirasakannya tetap sama.

Pilihan tempat duduk yang disediakan dari mulai meja dan kursi biasa, sofa bed, bean bag, kursi gantung yang berbentuk seperti ayunan, dan lainnya.

Untuk mencapainya, pengunjung harus melewati jalan setapak dari kayu dan kanan kirinya merupakan hamparan hijau padi yang baru ditanam.

Selain itu, areal Kampung Sabin juga terlihat dihiasi umbul-umbul putih dan payung kuning sehingga menambah kental suasana Ubudnya.

Operation Manager Kampung Sabin, Ageng Naryana, mengatakan, sengaja mengusung konsep Ubud, Bali, untuk menawarkan sesuatu yang baru bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.

Karenanya, pihaknya mengklaim Kampung Sabin menjadi lokasi wisata pertama dan satu-satunya lokasi yang menonjolkan konsep semacam itu di wilayah Cirebon.

"Konsep utama kami ingin menghadirkan gala dinner dan candle light dinner, jadi makan malam eksklusif di tengah sawah," kata Ageng Naryana saat ditemui di Kampung Sabin, Selasa (11/5/2021).

Ia mengatakan, kuliner yang disajikan juga bersifat tematik sehingga akan berganti-ganti setiap pekannya.

Namun, secara umum ada empat tema utama, di antaranya, seafood, parade steak, nusantara, dan kuliner Bali - Lombok.

Selain itu, setiap bulannya juga direncanakan festival kuliner. Pengunjung dapat menyaksikan aksi para koki yang mememasak langsung di stage utama.

"Tapi, saat siang hari Kampung Sabin menjelma menjadi spot wisata swafoto bertema Ubud," ujar Ageng Naryana.

Kawasan Kampung Sabin yang luasnya hampir mencapai satu hektare itu sengaja didesain untuk menghadirkan spot swafoto Instagramable.

Hal itu terlihat dari areal tempat duduk pengunjung yang temanya berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Ia mengakui secara umum pembangunan Kampung Sabin baru mencapai kira-kira 90 persen.

Namun, pihaknya memastikan Kampung Sabin siap menyambut pengunjung yang ingin berwisata kuliner dengan nuansa Ubud di Cirebon.

"Kami sudah soft opening sejak pekan lalu, dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat," kata Ageng Naryana.

Baca juga: 6 Destinasi Wisata Cirebon Hits, Ada Telaga, Bukit hingga Situ, Pas Buat Libur Akhir Tahun

4. Bukit Antigalau

Sejumlah pengunjung berfoto di salah satu spot foto areal Obyek Wisata Bukit Antigalau di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Sabtu (4/9/2021).
Sejumlah pengunjung berfoto di salah satu spot foto areal Obyek Wisata Bukit Antigalau di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Sabtu (4/9/2021). (Ahmad Imam Baehaqi - Tribincirebon.com)

Objek wisata Bukit Antigalau di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, baru saja dibuka.

Tempat wisata yang berada tak jauh dari Padepokan Antigalau milik M Ujang Busthomi itu menyajikan indahnya hamparan perbukitan.

Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan Situ Patok yang berada tepat di bawah obyek wisata tersebut.

Selain itu, gagahnya Gunung Ciremai yang berada di sisi kiri objek wisata Bukit Antigalau juga dapat dinikmati pengunjung.

Bahkan, saat malam hari dan jika cuaca cerah maka pemandangan kerlap-kerlip lampu akan terlihat sejauh mata memandang.

Pemilik Objek Wisata Bukit Antigalau, M Ujang Busthomi, mengatakan, sengaja memanfaatkan keindahan alam di kawasan itu sebagai wisata swafoto.

Selain itu, objek wisata yang berada di lahan seluas satu hektare tersebut ingin menyajikan sesuatu hal yang berbeda.

"Kami mencoba menghadirkan wisata alam perbukitan yang pertama di Cirebon, karena biasanya konsep ini berada di luar daerah," ujar M Ujang Busthomi saat ditemui seusai peresmian.

Ia mengatakan, konsep wisata yang diusung Bukit Antigalau pun sangat istimewa karena menyuguhkan panorama perbukitan, gunung, landscape perkotaan, hingga lautan dalam satu tempat.

Karenanya, YouTuber yang dikenal sebagai "Pemburu Setan Belek" itupun telah menyiapkan rencana pengembangan meski Bukit Antigalau baru dibuka hari ini.

"Ini hanya tahap awalnya, di bagian lain masih kami siapkan tempatnya, dan rencananya akan membuat penginapan berkonsep cottage juga," kata M Ujang Busthomi.

Ujang menyampaikan, objek wisata Bukit Antigalau buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Di tempat tersebut, terdapat beberapa spot foto berlatar belakang Situ Patok. Spot foto itu tampak berbentuk panggung kecil yang menjorok ke sisi bukit.

Pengunjung juga bisa menikmati sejumlah fasilitas, di antaranya, wahana wisata anak-anak, musala, Kafe Antigalau, dan lainnya.

Para pengunjung dapat mencicipi beragam kuliner khas di Kafe Antigalau, misalnya Kopi Antigalau yang bercita rasa otentik.

Kopinya terasa kuat, dan berpadu sempurna dengan susu sehingga memunculkan rasa khas yang seolah tiada duanya.

Perjalanan menuju objek wisata Bukit Antigalau juga tampaknya membutuhkan perjuangan, karena harus melintasi jalanan yang naik turun.

Beberapa tanjakan juga terlihat cukup curam sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati saat melintasinya.

Namun, setibanya di lokasi pengunjung bakal menikmati hamparan pemandangan alam yang memanjakan mata.

Untuk menikmati objek wisata Bukit Antigalau, pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga Rp 7 ribu untuk dewasa dan Rp 5 ribu bagi anak-anak.

Sementara pada akhir pekan tiket pengunjung dewasa menjadi Rp 10 ribu perorang dan Rp 7 ribu untuk anak-anak.

5. Goa Sunyaragi

Suasana obyek wisata Taman Air Goa Sunyaragi, Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Senin (2/5/2022).
Suasana obyek wisata Taman Air Goa Sunyaragi, Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Senin (2/5/2022). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam)

Salah satu objek wisata Cirebon yang paling terkenal adalah Goa Sunyaragi.

Terletak di Desa Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon Goa Sunyaragi termasuk mudah diakses.

Dibalik keindahan dan kemegahan Goa Sunyaragi, wisata Cirebon satu ini juga menyimpan cerita atau mitos di dalamnya.

Mitos ini berkaitan dengan Patung Perawan Sunti yang ada di objek wisata Cirebon Goa Sunyaragi.

Bagaimana kisahnya, simak penuturan travel.kompas.com berikut ini.

Bangunan cagar budaya Goa Sunyaragi ini lebih mirip dengan candi yang disusun dari batu-batu karang dibanding gua.

Dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati sekitar abad ke-16, yaitu Pangeran Mas Zainul Arifin, dulunya kompleks goa dikelilingi danau penampungan air dan pohon Jati.

Namun, saat ini danau sudah mengering.

Goa Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari Keraton yaitu Keraton Kasepuhan.

Penyematan kata goa sendiri berasal dari "Guha" yang berarti buatan.

"Kalau goa itu kan alami terbentuknya, kalau guha itu buatan. Guha ini dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati, pada abad ke-16," terang kepala pemandu kawasan wisata Goa Sunyaragi bernama Jajat Sudrajat kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

Asal kata Sunyaragi dan mitos Perawan Sunti

Jajat menambahkan bahwa nama "Sunyaragi" berasal dari 2 kata, yaitu Sunya yang berarti Sepi, dan Ragi yang memiliki arti Raga.

Bila digabungkan, Sunyaragi merupakan tempat bertapa atau tempat meditasi yang dahulu digunakan Sultan dan keluarganya.

Ada yang menarik saat Kompas.com bertanya lokasi goa kepada warga sekitar.

Namun, warga itu berkelakar kepada salah satu anggota tim, apakah ingin meletakkan sesaji dan meminta jodoh atau kekayaan.

Jajat pun tidak menampik bahwa ada beberapa pengunjung yang tersugesti untuk melakukan aktivitas tersebut.

"Begini, kan orang beda-beda, ada yang bersugesti untuk minta kekayaan. Hal seperti itu tergantung kepercayaan pengunjung," kata Jajat.

Di sisi lain, ada pula sebuah mitos yang beredar di Goa Sunyaragi, yang melarang seorang anak perawan untuk menyentuh tunggul batu patung Perawan Sunti di tengah kolam.

Mitosnya, anak perawan yang nekat menyentuh patung tersebut bisa susah mendapatkan jodoh.

"Perawan Sunti sendiri adalah seorang anak perawan yang hamil dan melahirkan, tapi tidak pernah mengalami persetubuhan tubuh. Dalam agama Islam, sosok Perawan Sunti adalah ibu dari nabi Isa, Siti Maryam," terang Jajat.

Maknanya, sambung dia, jika seorang wanita hamil, maka harus mengetahui jelas siapa suaminya dan ayah dari calon anak yang dikandungnya.

Jajat menambahkan bahwa saat ini patung asli Perawan Sunti telah diamankan di balai cagar budaya lantaran dikhawatirkan akan menimbulkan musyrik.

Adapun harga tiket masuk Goa Sunyaragi untuk umum adalah Rp 15.000, sedangkan untuk pelajar yaitu Rp 10.000.

Kawasan wisata Goa Sunyaragi buka hingga pukul 16.00 WIB secara umum, namun juga terbuka 24 jam bagi mereka yang ingin bertawasul, atau menenangkan pikiran.

 

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved