Wisata Majalengka

Bukit Pamoroan, Wisata Kemping di Majalengka, Bisa Lihat Lautan Awan Bak Negeri Dongeng

Objek wisata Bukit Pamoroan berada di Desa Sedaraja, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka. Bukit Pamoroan sendiri sudah ada sejak 2018 lalu.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Dok Pengelola
Suasana indah dari Objek Wisata Bukit Pamoroan di Desa Sedaraja, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Kabupaten Majalengka memang terkenal akan keindahan alamnya.


Sejumlah tempat kemping pun banyak ditemukan di daerah berjuluk kota angin ini.


Banyak pecinta alam dari kaum muda-mudi yang mengisi waktu akhir pekan dengan kemping di Majalengka.


Apalagi, momen libur natal dan tahun baru seperti sekarang ini.


Tak jarang, tempat kemping di Majalengka banyak menyuguhkan pemandangan yang asri dan pengunjung bisa melihat lautan awan bak Negeri dongeng.


Seperti salah satunya bisa dijumpai di objek wisata Bukit Pamoroan di Desa Sedaraja, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka.


Bukit Pamoroan sendiri sudah ada sejak 2018 lalu.

 

Pengelola Bukit Pamoroan, Rosalinda mengatakan, bahwa dulunya tempat ini hanya dibuat untuk spot foto saja.


Namun lambat laun, wisata tersebut dibuka untuk kemping.

Baca juga: Wisata Bukit Pamoroan Majalengka Justru Pilih Tutup Saat Libur Nataru, Ini Alasannya


"Bukit Pamoroan itu sudah ada dari akhir tahun 2018 yang memang pertamanya itu cuman ada buat wisata dan spot foto saja."


"Namun 2019 warga di sini mencoba camp dan akhirnya jadi tempat Camping ground dan wisata alam sampai saat ini," ujar Rosalinda kepada Tribun, Sabtu (24/12/2022).

Suasana indah dari Objek Wisata Bukit Pamoroan di Desa Sedaraja, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka
Suasana indah dari Objek Wisata Bukit Pamoroan di Desa Sedaraja, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka (Dok Pengelola)


Ia menjelaskan, untuk lokasi yang menyuguhkan tempat yang asri, wisata Bukit Pamoroan sudah dinilai baik.


Pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas, seperti saung musala, beberapa spot foto dan toilet.


"Untuk fasilitas kita ada WC tradisional dan saung musala, ada juga kursi-kursi spot foto, fasilitas cuman segitu, karena memang memilih lebih asri aja alami," ucap Oca, sapaan akrabnya.


Tak hanya kaum muda-mudi, pengunjung juga biasanya datang bersama keluarga.


Mereka memanfaatkan pemandangan lautan awan dan pesawahan, selama berada di lokasi.


"Pengunjung bisa sekadar berwisata atau kemping."


"Biasanya kalau weekend itu kebanyakan bawa keluarga buat makan-makan di sini," jelas dia.


Lebih jauh Oca menjelaskan, bahwa Bukit Pamoroan sendiri memiliki tiga bukit.


Masing-masing bukit bukit memiliki daya tarik tersendiri untuk melihat pemandangan.


Adapun, pengunjung harus tracking terlebih dahulu sekitar 20 menitan untuk menuju ke sana.


Sementara, kendaraan baik roda dua maupun empat bisa disimpan di dekat basecamp yang telah disediakan.


"Akses ke lokasi camp itu tracking dulu sekitar 20 menitan, kalau parkir itu tersedia di dekat basecamp kami."


"Waktu terbaik untuk berkunjung ke sini adalah pada pagi atau siang hari, karena lautan awan itu terlihat dengan jelas."


"Selain itu tracking juga bisa dilakukan dengan santai karena masih dengan udara yang segar," katanya.


Untuk biaya masuk, pengelola Bukit Pamoroan juga mematok dengan harga terjangkau.


Yang mana, bagi pengunjung yang hendak kemping dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu per orang.


Sedangkan, untuk yang hanya untuk main tanpa kemping, sebesar Rp 5 ribu saja per orang.


Namun untuk saat ini, pecinta wisata alam harus bersabar terlebih dahulu.

Baca juga: Hanya Ada di Cirebon, Ini 4 Destinasi Wisata Favorit yang Dikunjungi Turis Asing


Pasalnya, pihak pengelola sedang menutup sementara wisata tersebut.


Mengedepankan keselamatan pengunjung menjadi alasan pihaknya menutup sementara wisata yang dikelola oleh Karangtaruna itu.


Sebab, wisata tersebut tak ramah bagi pengunjung jika cuaca ekstrim seperti beberapa akhir ini terjadi.


"Iya benar mulai kemarin kami resmi menutup sementara bagi pengunjung sampai waktu yang belum ditentukan."


"Itu karena mengingat cuaca buruk musim hujan yang ditakutkan mengakibatkan terjadinya longsor, petir maupun lainnya."


"Meskipun di Bukit Pamoroan ini InsyaAllah aman bagi pengunjung, tapi kami lebih mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan, karena lebih mementingkan keselamatan pengunjung," ujarnya.


Kendati demikian, ia pun berharap, cuaca buruk tidak terjadi dalam kurun waktu lama.


Sehingga, pengelola Bukit Pamoroan juga bisa melayani pengunjung di momen libur nataru ini.


"Kalau dilihat seminggu ke depan cuaca bagus ya InsyaAllah dibuka kembali," ucap Oca.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved