Gempa Bumi Cianjur
Motor Trail Relawan Jatuh di Tanjakan Nyengked, Akses Tercepat ke Lokasi Gempa Cianjur tapi Ekstrem
seorang relawan yang mengendarai motor trail juga terjatuh dan motornya nyaris terguling ke jurang di tanjakan Nyengked yang ekstrem
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Ambruknya jembatan Simpang akses dari jalan nasional tercepat menuju Kecamatan Cugenang, membuat warga, donatur, dan relawan harus mencari akses jalan lain yang kecil dan ekstrem.
Satu di antaranya akses dari Cibeureum masuknke Galudra melewati tanjakan Nyengked perbatasan Desa Nyalindung dan Mangunkerta Kecamatan Cugenang.
Baca juga: Presiden Jokowi Kembali Datangi Lokasi Gempa Cianjur untuk yang Ketiga Kalinya
Ekstremnya tanjakan ditambah dengan kendaraan yang sering macet membuat beberapa kali kendaraan roda empat terjebak ke parit.
Bahkan seorang relawan yang mengendarai motor trail juga terjatuh dan motornya nyaris terguling ke jurang.
Menanjak dan licin membuat aroma sekitar tanjakan juga tercium bau kopling panas dan gesekan ban yang membuat kepulan asap.
Akses ini memang tercepat dari jalur jalan nasional. Namun jika kondisi banyak donatur yang membawa bantuan keluar dan masuk, maka bisa menjadi lama karena akses jalan yang kecil dan sangat riskan jika banyak mobil berpapasan.
Senin (5/12/2022), seorang pengendara trail terjatuh saat hendak membawa bantuan masuk ke Desa Mangunkerta melalui jalur Galudra.
Beberapa warga yang melihat kejadian tersebut langsung menolong relawan dan mengangkat motor bersama-sama.
Beruntung, pengendara trail tersebut hanya menderita luka ringan saja. Ia pun lalu melanjutkan perjalanan menuju Desa Mangunkerta.
"Tidak apa-apa pa, saya hanya kaget jalan kecil tadi ga ada ruang," katanya singkat.
Seorang warga, Ginanjar (30), mengatakan akses Tanjakan Nyengked memang tak pernah sepi sejak hari pertama gempa. Akses ini selalu dipenuhi mobil para donatur terutama dari arah Jakarta karena lebih dekat menuju lokasi gempa.
"Iya akses ini menjadi alternatif setelah jembatan di bawah ambruk, selalu penuh pagi dan sore hari terutama para relawan dari luar daerah yang hendak memberikan bantuan untuk korban gempa," katanya.(fam)
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews