Gempa Bumi Cianjur

Mojang Kuningan Ini Sudah Seminggu Jadi Relawan di Lokasi Gempa Cianjur, Gabung JQR Aksi Kemanusiaan

Mojang kelahiran Kuningan, Jawa Barat, ini sudah sepekan sibuk membantu menyalurkan distribusi bantuan ke berbagai daerah di Cianjur

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Ferri Amiril Mukminin
Syifa Nuruliya, mojang Kuningan yang sudah seminggu menjadi relawan di lokasi gempa Cianjur, ditemui di halaman gedung DKC, Kamis (1/12/2022) siang. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Mojang kelahiran Kuningan, Jawa Barat, ini sudah sepekan sibuk membantu menyalurkan distribusi bantuan ke berbagai daerah di Cianjur yang menjadi kawasan terdampak gempa Cianjur.

Gadis berkulit putih berhidung mancung ini gabung dengan Jabar Quick Response (JQR) yang membuat posko di Gedung Dewan Kesenian Cianjur Jalan Suroso.

Baca juga: Diguncang Gempa Susulan, Warga Perumahan Bumi Mas Cianjur Tertimpa Lemari Kaca, Kaki Terluka

Namanya Syifa Nuruliya (22), senyum ramahnya terlihat kepada siapapun yang datang ke Posko JQR.

Baik yang datang meminta bantuan logistik ataupun yang akan memberikan bantuan kepada para korban bencana.

Karena keterbatasan personel, seringkali Syifa, mojang Kuningan ini mengantar tamu atau pejabat ke lapangan masuk ke posko-posko pengungsian.

Ia menyebut bahwa gempa Cianjur merupakan pengalaman pertama terjun langsung berjibaku dengan sesama relawan dalam aksi kemanusiaan.

Sarjana Sastra Inggris ini juga menyebut bahwa keluarga mendukung penuh keputusannya untuk bergabung dalam aksi kemanusiaan di JQR. Suka suka selama seminggu tinggal di posko tentu menjadi pengalaman baru baginya.

Rasa lelah terkadang menerpa, namun rekan sekeliling yang berada di dekatnya terus menyemangati Syifa agar tetap memiliki api kemanusiaan yang tinggi.

"Terakhir keliling sama Pa Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum masuk ke posko-posko pengungsian kemarin pakai motor, ini pengalaman pertama di bencana besar," ujar Syifa ditemui di halaman gedung DKC, Kamis (1/12/2022) siang.

Baca juga: Usai Terluka Tertimpa Reruntuhan, Korban Gempa Meninggal di Pengungsian Sukaluyu Cianjur

Syifa mengatakan, meski mendukung penuh namun keluarga sering bertanya kabar melalui telepon tentang kondisinya di lokasi bencana.

"Iya bertanya selalu, tapi mereka juga mendukung penuh keputusan saya, sepekan di sini merasakan juga bagaimana panik dan kaget warga Cianjur yang terus diterjang gempa susulan," katanya.

Syifa Nuruliya, mojang Kuningan yang sudah seminggu menjadi relawan di lokasi gempa Cianjur, ditemui di halaman gedung DKC, Kamis (1/12/2022) siang.
Syifa Nuruliya, mojang Kuningan yang sudah seminggu menjadi relawan di lokasi gempa Cianjur, ditemui di halaman gedung DKC, Kamis (1/12/2022) siang. (Tribunjabar.id/Ferri Amiril Mukminin)

Syifa mengatakan, ia merasakan semangat saat semua warga Indonesia dari berbagai daerah datang ke Cianjur dengan beragam bantuan dan turut mendoakan warga Cianjur agar cepat pulih dari bencana.

"Di situ hati saya semakin kuat, tak ada batas untuk aksi kemanusiaan, saya merasakan bagaimana gotong royong Indonesia warisan nenek moyang diperlihatkan di gempa Cianjur, di sini saya merasakan persatuan, dari tak kenal menjadi saudara menjemput harapan membantu pemulihan," ujarnya.

Beberapa kali ia meneteskan air mata saat melihat langsung bagaimana para korban gempa menerima bantuan dengan tangisan.

"Apalagi anak-anak, sangat menyentuh sekali melihat mereka tak bisa lagi bermain di halaman rumah, atau di rumah karena rumah mereka ambruk, saya akhirnya banyak fokus membantu anak-anak, menghibur mereka, jika sedang ada kunjungan ke posko," katanya.

Syifa Nuruliya, mojang Kuningan yang sudah seminggu menjadi relawan di lokasi gempa Cianjur, ditemui di halaman gedung DKC, Kamis (1/12/2022) siang.
Syifa Nuruliya, mojang Kuningan yang sudah seminggu menjadi relawan di lokasi gempa Cianjur, ditemui di halaman gedung DKC, Kamis (1/12/2022) siang. (Tribunjabar.id/Ferri Amiril Mukminin)

Baca juga: Imbas Gempa, Aktivitas Perdagangan di Enam Pasar Wilayah Cianjur Hingga Kini Belum Normal

Baginya, melihat anak termenung duduk di posko menjadi pemandangan yang menyentuh. Ia kerap kali menyaksikan anak-anak kebingungan, letih, dan kesakitan.

"Perasaan campur aduk, tapi alhamdulilah semua tangan dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Cianjur untuk mengusap kening mereka, berusaha meredakan kesedihan, dan membantu memulihkan dari kenangan buruk peristiwa gempa," katanya.

Tak lama beberapa tamu dari luar kota yang akan bedonasi datang ke posko JQR, Syifa pamit untuk membantu tamu yang akan berdonasi tersebut melalui posko JQR.(fam)

 

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved