Penemuan Jenazah Korban Gempa
Cerita Angker Warung Sate Shinta, Pusat Lokasi Pencarian Korban yang Tertimbun Longsor
Jalur Warung Sate Shinta Cianjur merupakan pusat lokasi pencarian korban yang tertimbun longsor. Ternyata di sana terkenal angker
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Jalur Warung Sate Shinta Cianjur ternyata memiliki cerita angker.
Jalur Warung Sate Shinta Cianjur merupakan pusat lokasi pencarian korban yang tertimbun longsor.
Tim SAR gabungan terus melakukan proses pencarian para korban yang tertimbun longsor di Cugenang, Cianjur, Jawa Barat tepatnya di akses jalan dekat Warung Sate Shinta
Tapi, siapa sangka jalur tersebut disebut-sebut memang terkenal angker sejak dulu.
Banyak warga yang mengalami kejadian mistis ketika melewati jalur penghubung antara Cipanas dan Cianjur tersebut.
Hal itu diungkap salah satu warga berinisial DAD (50) saat berbincang dengan Tribunnews.com di dekat warung sate Shinta pada Sabtu (26/11/2022). Menurut DAD, jalur yang kini tertimbun longsor disebut memang angker sejak dulu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tim SAR Baru Saja Temukan 8 Jenazah Korban Gempa di Cijedil Cianjur
"Ini dulunya tempat angker ini, suka kalau lewat sini adalah. Dulu enggak rame kaya gini," ujar DAD.
Ia pun menceritakan kisah mistis yang dialami oleh tukang sate yang pernah berjualan melintas di lokasi tersebut.
Singkat cerita, ada seorang pembeli yang memanggil dari atas bukit jalan tersebut.
Baca juga: Diberi Bantuan TV, Pengungsi di Desa Gasol Cianjur Girang Bisa Nonton Piala Dunia dan FTV
uma
Padahal, kata dia, bukit yang bernama Palalangon itu bukan pemukiman warga. Sebaliknya, uang yang diberikan oleh pembeli tersebut pun mendadak jadi daun.

"Kalau dulu kan suka ada tukang sate juga disini ya, tapi yang beli suka dari atas (bukit) padahal bukan orang. Yang belinya itu uangnya itu jadi daun. Ini agak-agak angker dulu," jelasnya.
Tak hanya itu, dia mengaku banyak mendapatkan laporan masyarakat lainnya yang kerap mengalami hal serupa. Apalagi dahulu, jalur tersebut masih belum banyak dilintasi masyarakat umum.
"Iya banyak cerita cerita dari orang. Tempatnya dulu nggak begini. Emang hutan-hutan begini. Dulu ngga ada jalan raya dan nggak sebesar ini. Jalan biasa saja," pungkasnya