Detik-detik Video Segerombolan Pelajar Cegat dan Tendang Nenek, Pelaku Ditangkap Polisi

Dalam video yang beredar, tampak segerombolan pelajar melakukan aksi konvoi menggunakan motor.

ig
Detik-detik Segerombolan Pelajar Cegat dan Tendang Nenek Tua. 

TRIBUNCIREBON.COM - Lagi dan lagi jagat sosial media dihebohkan dengan aksi perundungan. Kali ini segerombolan pelajar melakukan perundungan berupa tendangan kepada seorang nenek hingga tersungkur.

Mirisnya, dari sekian banyak segerombolan pelajar, tak ada satu pun pelajar yang berinisiatif melerai bahkan membantu nenek yang tersungkur.

Sebelumnya, dalam video yang beredar, tampak segerombolan pelajar yang melakukan aksi konvoi menggunakan motor.

Mereka melihat seorang nenek dan menghentikan motor untuk menghampiri nenek yang berjalan sendirian.

Alhasil, segerombolan pelajar tersebut mengepung nenek dan mengeluarkan kata-kata yang membuat nenek tersebut emosi.

Setelah terjadi adu mulut dengan nenek, salah satu siswa SMA menendang nenek hingga terjatuh di jalan.

Nenek yang merasa ketakutan berlari dan meminta pertolongan.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Video ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagaram @sayaphati pada Sabtu (19/11/2022).

Kini segerombolan pelajar yang melakukan penganiayaan terhadap nenek telah diamankan oleh Polres Tapanuli Selatan.

Penangkapan ini dilakukan pada Sabtu (19/11/2022) setelah video mereka viral.

Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni membenarkan penangkapan ini.

"Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam," ujarnya dikutip dari TribunMedan.com pada Minggu (20/11/2022).

Ia menjelaskan jika keenam pelaku masih berstatus pelajar dari salah satu SMK di Tapanuli Selatan.

"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih di bawah umur," imbuhnya.

Para pelaku yang melakukan penganiayaan ini masih di bawah umur dan Polres Tapanuli Selatan akan berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) terkait kasus ini.

"Hari Selasa nanti kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menggali keterangan dari pelaku, bersama Bapas," terangnya.

Menurutnya saat ini proses pemeriksaan masih di tahap melengkapi berkas agar bisa dilanjutkan ke pengadilan.

"Jadi rencananya kami akan menyerahkan dulu kepada orang tua, tokoh masyarakat, kepala sekolah mereka, dan juga Dinas Pendidikan, untuk melaksanakan pembinaan karakter, selama kami melaksanakan proses pemberkasan perkara," imbuhnya.

Nenek yang menjadi korban masih dicari keberadaannya.

Ia menambahkan jika nenek dalam video tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.

"Saat ini masih dalam lidik, kami tetap menggali dan memeriksa pelaku dan saksi, siapa tau nanti kami temukan keluarga dari ibu tersebut. Sehingga semua berkas perkaranya lengkap."

"Nanti hasil lidiknya seperti apa, kita laksanakan gelar perkara untuk menentukan tindak lanjut berikut nya," jelasnya.

Baca juga: Viral Seorang Wanita di Majalengka Disebut Tinggal di Gua Bawah Pemakaman, Ini Faktanya

Kisah lain

VIRAL Tak Dapat Bansos, Nenek di Pangandaran Menangis Mendatangi Ketua RT, Minta Keadilan

Viral, diduga tak menerima bantuan sosial (bansos) BLT BBM, seorang nenek menangis di Pangandaran saat mendatangi Ketua Rukun Tetangga (RT) untuk meminta keadilan.

Hal tersebut, terlihat dalam video yang beredar dan berdurasi 56 detik.

Seorang nenek, mendatangi kediaman rumah ketua RT yang diduga mempertanyakan tentang bansos yang sedang marak di distribusikan oleh pemerintah.

Seorang nenek tersebut menangis, sambil menghadap ketua RT. Dan tak lama, ketua RT tersebut memberikan uang sebesar Rp 500 ribu kepada si nenek sambil memperlihatkan melalui video call kepada seseorang yang diduga kepala Desa setempat.

Informasi yang diterima Tribunjabar.id, seorang nenek tersebut bernama Kostimah (74) warga di Dusun Nagrak RT 04/02, Desa Karangsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.

Ketua RT 04, Apip membenarkan adanya satu warga yang mendatangi kediamannya sambil menangis untuk mempertanyakan bansos dari Pemerintah.

"Ya benar, itu tadi pagi (15/9/2022). Ada warga Saya yang datang ke rumah menanyakan bantuan sosial (bansos). Dia itu, sekarang enggak dapat apa-apa (bansos)," ujar Apip saat dihubungi wartawan melalui WhatsApp, Kamis (15/9/2022) siang.

Padahal, kata Ia, sebelumnya semua warga yang berhak menerima bantuan di lingkungan RT'nya sudah didata dan diajukan ke pihak Pemerintah Desa.

Ia hanya bisa berharap, pihak Pemerintah Desa bisa lebih intens membantu warganya yang tidak mendapatkan bansos dari Pemerintah Pusat.

"Ya, tolong lah, pihak Desa turun ke lapangan melihat langsung warganya. Jangan hanya, mengandalkan data saja," ucap Apip.

Sementara Kepala Desa Karangsari, Sukiman mengaku, bahwa satu warganya atas nama Kostimah sebelumnya memang pernah menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Tapi, setelah di cek beberapa bulan ke belakang bantuan tersebut tidak kembali cair," katanya.

Menurutnya, setelah nenek Kostimah datang ke Kantor Desa dan mempertanyakan soal bantuan tersebut, pihaknya juga langsung mengusulkan kembali.

"Namun, enggak tahu sampai sekarang belum cair. Saya juga bingung, dan kejadian seperti ini juga banyak terjadi (di Desa Karangsari)," ucap Sukiman.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved